Cover : Breathing House di Rawa Buntu, Serpong karya Atelier Riri tahun 2014 (Sumber: arsitag.com)
Arsitektur kontemporer tidak mengacu pada desain klasik dan sangat dipengaruhi arsitektur modern. Arsitektur kontemporer yang identik dengan arsitektur anti-vernakuler, memaksimalkan penggunaan material secara inspiratif, inovatif, berani, dan berteknologi tinggi. Tampilannya cenderung geometris, mewakili desain kekinian dan tren globalisasi, serta memberi kebebasan arsitek menuangkan ide-idenya. Jadi, arsitektur kontemporer memberi peluang untuk memadukan berbagai gaya arsitektur dalam mewadahi berbagai kegiatan agar lebih fungsional dan lebih nyaman.
Atelier Riri memanfaatkan konsep arsitektur rumah kontemporer untuk mengoptimalkan fungsi dan memberi kenyamanan bagi penghuni Breathing House. Mari kita lihat permainan ruang arsitektur rumah kontemporer ala Atelier Riri!
1. Tampilan eksterior yang unik
Eksterior Breathing House dengan area carport yang unik (Sumber: arsitag.com)
Saat pertama kali melihat tampilan eksterior Breathing House, terbersit pikiran “Kok aneh, bentuknya miring-miring tidak karuan, kenapa sih bentuknya begini?” Lalu, setelah diperhatikan lagi, “Bentuk carport-nya yang segitiga itu, memang tidak cukup untuk dua mobil, tetapi memudahkan mobil saat memasuki carport dari sisi kiri maupun sisi kanan.”
Jalan masuk ke dalam Breathing House (Sumber: arsitag.com)
Jalan masuk terlindung dari panas dan hujan berkat naungan massa bangunan di atasnya. Massa berbentuk trapesium siku-siku itu ternyata fungsional juga, bukan sekedar menaungi carport. Nah, ternyata bentuk-bentuk ‘aneh’ yang ditampilkan eksterior Breathing House sangat fungsional dan memikirkan kenyamanan keluarga dengan dua orang anak yang tinggal di dalamnya.
Puzzle batu bata membentuk tembok pagar yang unik (Sumber: arsitag.com)
Susunan batu bata yang menyerupai puzzle selain kuat dan unik, juga mewakili konsep arsitektur yang berbeda dari lainnya. Mari kita intip lebih dalam lagi!
2. Adanya beberapa area multifungsi
Taman semi outdoor sebagai sumber pencahayaan dan sirkulasi udara alami (Sumber: arsitag.com)
Taman semi outdoor menciptakan arsitektur ramah lingkungan yang memberi kenyamanan bagi area indoor. Taman ini juga menjadi sumber pencahayaan dan sirkulasi udara alami, serta ‘aksesori’ alami yang menambah nilai estetika dalam desain.
Ruang open-plan dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang optimal (Sumber: arsitag.com)
Taman minimalis yang memanjang di samping ruang open-plan area dapur dan ruang makan, lagi-lagi menjadi sumber pencahayaan dan sirkulasi udara alami, sekaligus menambah kualitas ruang open-plan di rumah yang dibangun di lahan seluas 315 m2.
3. Keberanian memanfaatkan teknologi tinggi dalam desain
Tangga sebagai focal point yang fungsional (Sumber: arsitag.com)
Keberanian dalam memanfaatkan teknologi tinggi ditampilkan dalam desain tangga yang inovatif. Sebenarnya, konsep dasarnya hanya tangga zigzag sederhana. Namun, bordes pertama yang ditopang oleh dua tiang yang miring, menunjukkan penerapan teknologi dalam desain. Tangga menjadi focal point dengan ekspos struktur tangga, pegangan dan anak tangga yang menampilkan bentuk-bentuk geometris, serta adanya lubang-lubang kecil sebagai ventilasi dan lubang pencahayaan alami. Penempatan lubang-lubang persegi panjang kecil ini disesuaikan dengan kebutuhan tiap ruang. Secara fungsional ini membuat ruang lebih nyaman, secara estetika menjadi aksesoris yang fungsional.
4. Tangga sebagai jalur sirkulasi yang fungsional sekaligus focal point interior
Void tangga membebaskan pandangan ke seluruh ruang di tiga lantai (Sumber: arsitag.com)
Tangga menjadi jalur utama penghubung antar lantai dan antar ruang di rumah yang terdiri dari tiga lantai. Void tangga menjadi sumber utama pencahayaan yang dilengkapi dengan rooster bata dan skylight di atapnya. Secara cerdik dan inovatif, Atelier Riri menjadikan tangga bukan sekedar jalur sirkulasi penghubung antar lantai, namun juga sebagai focal point interior. Kesederhanaan ekspos struktur dan bahan kayu pelapis anak tangga serta pegangan tangga justru menampilkan keindahan yang alami.
5. Adopsi konsep mall untuk kenyamanan rumah
Pencahayaan dan sirkulasi udara alami yang optimal memberi kenyamanan maksimal (Sumber: arsitag.com)
Konsep mall diadopsi dalam arsitektur rumah kontemporer ala Atelier Riri, dengan ruang-ruang yang saling berhadapan dan kolam renang sebagai ruang pemersatunya. Keseluruhan ruang di setiap lantai dapat terlihat dari void, saling mendukung pencahayaan dan sirkulasi udara alami, membentuk permainan ruang yang fungsional dan memberi kenyamanan bagi penghuninya di rumah seluas 320 m2 ini.
6. Perpaduan rooster dan skylight
Perpaduan rooster bata dan skylight, perpaduan konsep konvensional dan modern (Sumber: arsitag.com)
Tangga paling atas menuju taman di atap dengan dinding rooster bata menampilkan keunikan pencahayaan alami yang masuk melalui sela-selanya, dan memberikan sirkulasi udara yang sejuk dan tidak terlalu kencang. Skylight di atap menjadi sumber cahaya matahari langsung, namun tidak panas karena sebagian panas terhalang tangga dan jarak tiap lantai yang cukup tinggi.
7. Kenyamanan dari kesederhanaan dan kejujuran desain
Ruang keluarga Breathing House yang simple dan fungsional (Sumber: arsitag.com)
Tampilan bentuk geometris sederhana dengan pengolahan material yang juga sederhana dan apa adanya, sesuai dengan kejujuran fungsi dan karakteristiknya, ternyata mampu memberikan kenyamanan maksimal bagi penghuni Breathing House. Dinding dengan finishing acian semen, dinding dicat putih, lantai keramik, plafon gypsum putih, dan jendela memanjang, jujur menampilkan fungsinya, dan menampilkan keindahan yang fungsional.
8. Konsep Atap Hijau
White spider lily, bunga putih unik yang cantik dan mudah perawatannya (Sumber: arsitag.com)
Taman minimalis yang ditumbuhi rerumputan dan white spider lily menjadi taman yang cukup nyaman untuk bersantai dan bermain, sekaligus mudah perawatannya. Kaca sebagai pengganti tembok taman, membuat taman terlihat semakin luas.
Keindahan juntaian lee kuan yew, tanaman rambat yang menyejukkan (Sumber: arsitag.com)
Tanaman menjuntai lee kuan yew ikut menghiasi taman minimalis Breathing House. Juntaian dedaunannya yang mungil dan indah menambah kesejukan dan keindahan ruang di bawah taman atap.
Atelier Riri telah membuktikan gaya arsitektur, karakter material, dan kebutuhan fungsi bukanlah menjadi batasan dalam mendesain, melainkan sebagai acuan dalam mendesain. Permainan ruang arsitektur rumah kontemporer bukan sekedar obsesi untuk merancang desain yang berbeda dari yang lain, namun menjadi solusi dalam merancang rumah yang fungsional dan memberikan kenyamanan maksimal bagi penghuninya.