Tahukah Anda bahwa salah satu faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam memilih rumah adalah pencahayaan alami? Bukan tanpa alasan, cahaya alami yang melimpah bisa meningkatkan kesejahteraan sekaligus suasana hati para penghuni rumah. Cahaya alami yang cukup, dapat pula menciptakan nuansa ruangan yang lebih lapang dan terang. Nah, desain compact tropical house karya Miv Architects ini menawarkan desain yang memaksimalkan keindahan cahaya alami. Tertarik untuk melihatnya?
Table of Contents
Ruang keluarga yang berada di belakang ruang tamu, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Penggunaan pembatas dari material kaca menjadi solusi cerdas untuk menciptakan ruang keluarga yang bermandikan cahaya alami seperti di compact tropical house ini. Dinding dan pintu kaca yang bisa dibuka lebar-lebar menjadi jalan masuk yang maksimal untuk cahaya alami.
Dinding dan pintu kaca sebagai pembatas ruang keluarga, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Area terbuka yang berada tepat di belakang ruang keluarga menjadi sumber cahaya alami. Area terbuka ini menggunakan atap kawat harmoni yang mirip jala sehingga cahaya alami bisa menembus area terbuka dengan maksimal. Aplikasi atap kawat ini sekaligus menyuplai sirkulasi udara yang baik di dalam hunian.
Baca juga: Manfaat Penting Pencahayaan Alami untuk Rumah yang Perlu Anda Ketahui
Skylight di antara ruang tamu dan ruang keluarga, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Selain berkat keberadaan area terbuka dan dinding kaca, cahaya alami di ruang keluarga juga diperoleh dari skylight. Sebuah skylight ditempatkan antara ruang tamu dan ruang keluarga. Skylight menjadi jalan masuk cahaya yang mampu menerangi sebagian area ruang tamu dan ruang keluarga.
Ruang makan di sudut ruangan, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Tanpa sekat, ruang makan menempati salah satu sudut di belakang ruang keluarga. Berkas-berkas cahaya yang berasal dari atap kawat menyorot ruang makan dan menjadikan area ini begitu artistik. Mengadopsi desain rumah kontemporer, hunian mengutamakan material berwarna netral earthy tone seperti cokelat kayu, putih, dan abu-abu. Cahaya alami berpadu cantik dengan material kayu warna natural yang dipilih untuk furnitur ruang makan. Sedangkan, meja makan dengan permukaan warna putih membantu memantulkan cahaya dengan sempurna. Nuansa hangat di ruang makan sungguh-sungguh terasa!
Ruang makan dan area terbuka bernuansa kayu, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Material kayu yang mendominasi dapur, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Dapur di compact tropical house ini kental dengan nuansa kayu warna natural. Kisi-kisi dari material kayu dipilih sebagai pengganti daun pintu. Kisi-kisi ini sekaligus digunakan untuk membatasi masuknya cahaya alami yang berlebihan di area dapur. Selain itu, kisi-kisi ditujukan pula untuk menjaga sirkulasi udara, yang juga menunjang suasana desain rumah tropis semakin terasa.
Kisi-kisi kayu yang memberi aksen pada dinding polos, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Motif garis-garis yang dihasilkan dari kisi-kisi kayu ini menjadi aksentuasi pada ruangan. Dinding dan lantai yang polos dengan warna solid atau lemari dapur yang membentang jadi terlihat lebih atraktif berkat kisi-kisi yang berada di depannya.
Lantai atas yang berfungsi sebagai ruang kerja dan ruang keluarga, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Tak hanya di lantai bawah, ruang-ruang di lantai atas juga mendapatkan cahaya alami dengan maksimal. Di ruangan yang berfungsi sebagai ruang kerja sekaligus ruang keluarga ini, cahaya alami yang melimpah diperoleh dari dinding kaca. Berkat cahaya alami, energi listrik untuk penerangan ruangan pun dapat dihemat.
Dinding kaca di salah satu sisi ruangan, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Membawa sentuhan modern dengan garis-garis tegas, penggunaan material kaca transparan berukuran besar sekaligus bisa membawa nature flow ke dalam ruangan. Dinding kaca akan menyajikan pemandangan lingkungan di sekitar rumah ke dalam ruangan. Di malam hari, dinding kaca ini juga bisa menghadirkan pemandangan lingkungan dengan kerlip lampu-lampu yang menjadikan ruangan lebih romantis.
Baca juga: Ingin Sering-Sering Bersantai di Rumah? Yuk Pasang Hammock
Fasad rumah, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Bukan di rooftop, penghuni compact tropical house bisa berjemur di teras lantai dua yang dirancang terbuka. Teras terbuka inilah yang menjadi sumber cahaya alami untuk ruangan-ruangan di lantai dua. Tanpa atap teras, cahaya alami tidak bakal masuk ke dalam rumah secara maksimal.
Teras outdoor di lantai dua, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Teras yang terbuka menawarkan pandangan yang lebih luas dari ketinggian. Teras di lantai atas ini menjadi tempat yang tepat untuk bersantai. Di malam hari, teras terbuka ini bisa menjadi spot favorit untuk menikmati langit malam. Beberapa lampu sorot yang sinarnya berpendar dari bawah, ditambahkan di sekitar dinding. Lampu sorot ini menciptakan kesan yang lebih dramatis.
Teras yang dilengkapi kursi-kursi rotan, karya Miv Architects, via Arsitag.com
Letaknya yang berdekatan dengan ruang kerja dan ruang keluarga, bisa menjadi menjadi alternatif perluasan ruang. Saat keluarga atau sahabat-sahabat berkumpul, kedua area di lantai atas ini bisa menjadi tempat yang cukup menampung lebih banyak orang.
Nah, desain compact tropical house ini bisa menjadi inspirasi rumah yang memaksimalkan keindahan cahaya alami. Terutama di kawasan pemukiman padat, porsi cahaya alami yang cukup bisa membuat hunian lebih nyaman. Kualitas hidup penghuninya pun semakin baik!