Cover: Perpustakaan tercantik di Jepang di Universitas Seikei di Kichijoji, Tokyo (Sumber: imgcp.aacdn)
Kampus, tempat lahirnya para pemikir dan idealis muda, sebaiknya memiliki desain yang mendukung berkembangnya kreativitas dan ide-ide baru. Dukungan desain harus sudah dimulai dari tampilan desain eksterior sampai interior. Setiap ruang dalam kampus, mulai dari pintu masuk, selasar, ruang kuliah, perpustakaan, auditorium, ruang diskusi, bahkan hingga kantin, harus dikondisikan untuk memberikan suasana yang mendukung kegiatan belajar dan membuat mahasiswa-mahasiswinya betah belajar di sana.
Desain interior kampus yang baik didukung oleh bentuk, bahan, warna, dan furnitur yang menciptakan kesan menarik untuk mencairkan kejenuhan dan suasana nyaman agar mahasiswa-mahasiswi betah belajar di sana, serta memicu keinginan dan semangat untuk terus maju.
Beberapa arsitek berhasil merancang desain interior kampus dengan konsep ini. Kampus rancangan mereka juga telah diakui sebagai kampus ternyaman yang membuat mahasiswa-mahasiswi nya betah belajar di sana, dan bahkan mencapai tingkat akademis yang tinggi.
1. Perpustakaan Universitas Seikei di Jepang
Perpustakaan Seikei karya Shigeru Ban tahun 2006 (Sumber: motivistjapan.com)
Perpustakaan karya Shigeru Ban menampilkan desain futuristik dengan menghadirkan kapsul-kapsul kaca raksasa, memberi kesan seolah-olah berada di luar angkasa. Sayangnya, perpustakaan 5 lantai yang memuat 550.000 buku dengan 266 kursi ini, tidak diperuntukkan bagi umum. Kecanggihan perpustakaan ini bukan hanya terlihat dari desainnya saja, tetapi juga teknologi pencarian dan pengambilan buku. Lewat komputer, mahasiswa dapat mencari buku yang ingin dibaca lalu memberikan nomor registrasi buku kepada petugas perpustakaan. Petugas menginput data, buku diambil secara otomatis lewat mesin khusus, lalu dikirimkan otomatis ke bagian administrasi untuk diserahkan kepada peminjamnya.
Perpaduan keunikan dan keindahan desain serta teknologi menciptakan kenyamanan yang meningkatkan semangat belajar di universitas ini.
2. Stata Center di Massachusetts Institute of Technology
Stata Center di Massachusetts Institute of Technology, Cambridge karya Frank Gehry tahun 2004 (Sumber:kampusked.com)
Desain gedung kampus ini mulai dari eksterior sampai interiornya bergaya dekonstruktif. Dirancang oleh Frank Gehry, pemenang Pritzker Prize. Interior ruang terbentuk dari bentuk-bentuk geometris tak beraturan yang disusun menjadi ruang yang terkesan dinamis. Ketidakteraturan yang tidak monoton ini dapat menjadi pemicu kebebasan pikiran, ide, dan imajinasi mahasiswanya untuk terus bersemangat dalam belajar dan mengembangkan kreativitas.
Ruang diskusi di bawah tangga penghubung (Sumber: tateinc.com)
Area di bawah tangga dimanfaatkan untuk ruang diskusi. Keberadaan ruang-ruang semacam ini diharapkan dapat memicu semangat belajar kelompok di kalangan mahasiswa-mahasiswi
Baca juga: 10 Elemen Rahasia Arsitektur Ikonik
3. Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma YogyakartakaryaPT Rahayu Trade & Contractor tahun 2016 (Sumber: arsitag.com)
PT Rahayu Trade & Contractor sangat memprioritaskan sistem fungsi ruang akustik dan tata ruang interior, selain kapasitas dan kekuatan bangunan Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Nama Driyarkara merupakan penghormatan atas gagasan Profesor Driyarkara tentang memanusiakan kreativitas kaum muda. Keberadaan auditorium ini sangat penting sebagai sarana pendukung untuk mengingkatkan mutu pendidikan, terutama peningkatan dan pengembangan bidang filsafat dan teologi seperti yang telah diterapkan oleh Profesor Driyarkara. Kehadiran auditorium ini menjadi pembelaan suara hati yang senantiasa mendukung kreasi, seni, budaya, dan dunia pendidikan di Jogja.
Auditorium yang berkapasitas 1.200 kursi ini terbuka untuk civitas akademika dan kalangan umum yang ingin mempertunjukkan seni dan kreasinya. Deretan kursi merah maroon yang disusun melengkung 1200 berpadu elegan dengan coklat keemasan yang semakin berkilau di tengah sorotan cahaya lampu. (Sumber: harianjogja.com/baca/2016/01/02/kampus-jogja-auditorium-driyakara-dukung-upaya-pelestarian-seni-budaya-jogja)
Baca juga: Trik Mengatur Tata Cahaya yang Keren
4. Wika Leadership Center
Wika Leadership Centerdi Gadog, Bogor karyaAKANOMA YU SING tahun 2014 (Sumber: arsitag.com)
Auditorium Wika Leadership Center berada di atas bukit yang dikelilingi Gunung Gede, Pangrango, dan Salak. Deretan kursi diarahkan menghadap keindahan alam untuk mengingatkan hakekat manusia yang harus mengembangkan diri sebaik-baiknya sebagai rasa syukur atas akal budi yang diberikan Sang Pencipta.
Hasil sayembara tertutup Wika (Wijaya Karya) menunjuk AKANOMA YU SING untuk mengembangkan desain dan fungsi-fungsi bangunan, menghemat anggaran, serta mempercepat proses perampungannya.
Baca juga: Yu Sing, Arsitek Rumah Murah yang Sederhana dan Idealis
5. Universitas Negeri Makassar (UNM)
Gedung kampus 17 lantai bisa diakses melalui ramp (Sumber: arsigraf.com)
Kampus UNM patut dijadikan contoh perpaduan arsitektur lokal nusantara yang penuh filosofi dengan arsitektur modern masa kini yang penuh dengan kecanggihan teknologi. Gedung setinggi 17 lantai, pemenang pertama sayembara Gedung Pusat Pelayanan Akademik Universitas Negeri Makassar (GPPA UNM) ini merupakan karya Yu Sing, Benyamin K. Narkan, Eguh Murthi Pranomo, dan Iwan Gunawan.
Penggalian rangkaian adaptasi kekayaan nilai-nilai budaya lokal Makassar menjadi sumber inspirasi yang telah menghasilkan arsitektur kelas dunia dan membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional, tanpa kehilangan identitas dan konteks lokal.
GPPA UNM merupakan gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade ‘hiperbolic paraboloid’, kolaborasi kecanggihan teknologi dengan keagungan nilai-nilai budaya. Inilah sebabnya, GPPA UNM telah menjadi ikon di kota Makassar.
6.Ørestad College di Copenhagen karya 3XN architects
Atrium Orestad College di Copenhagen, Denmark karya 3XN tahun 2005 (Sumber: static2-living.corriereobjects.it)
Orestad College dilengkapi dengan berbagai fasilitas kelas satu. Kampus ini dirancang senyaman mungkin agar peserta didiknya dapat meraih prestasi maksimal. Desain arsitektur inovatif ini mendobrak keberadaan ruang kelas tertutup dengan merancang area belajar terbuka.
Ruang komunal multi fungsi di atrium Ørestad College (Sumber: floornature.com)
Gedung kampus dirancang dengan konsep ‘terbuka’ untuk memaksimalkan masuknya cahaya matahari. Kalangan akademis Denmark percaya bahwa cahaya matahari dapat membuat seseorang bersemangat dalam belajar. Bagian atas atrium dilengkapi beberapa area terbuka berbentuk lingkaran, dilengkapi ‘bean bag’ multi fungsi untuk beristirahat atau pun belajar sambil duduk santai, dan melepaskan kejenuhan.
7. University of Southern Denmark
University of Southern Denmark di Kolding karya Herning Larsen Architects (Sumber: azuremagazine.com)
Atrium setinggi 5 lantai beratapkan skylight berada di pusat bangunan kampus yang berbentuk segitiga. Tangga beton mengubah bentuk ruang, dengan perputaran 600 pada setiap levelnya. Atrium berbentuk dinamis yang bisa terkoneksi dan terkolaborasi dengan ruang lainnya ini, menjadi pusat mahasiswa berkumpul dan bertukar ide. Herning Larsen telah membuktikan bahwa bentuk segitiga merupakan bentuk yang baik untuk diterapkan pada interior.
8. Bangkok University
Bangkok University, kampus yang luar biasa untuk belajar dan bermain (Sumber: 2bangkok.com)
Ruang serbaguna dengan blok-blok puzzle yang bisa disusun beraneka model (Sumber: alfalfastudio.com, images.adsttc.com, cdn.thecoolist.com, pinimg.com)
Ruang bermain untuk dewasa ini diharapkan dapat membuat mahasiswa menghabiskan lebih banyak waktu di kampus. Mereka dapat menghilangkan kejenuhan saat menunggu jam kuliah berikutnya. Di tempat ini mereka juga bisa menghilangkan stres dan menyalurkan ‘amarah’ mereka. Keberadaan tempat ini juga diharapkan dapat memancing ide-ide orisinil yang kreatif. Mahasiswa juga diharapkan lebih bisa bertanggung jawab dalam mengatur waktu dan mengerti tentang kebebasan yang bertanggung jawab.
9. University of Houston Student Center
Ruang komunal di University of Houston Student Center (Sumber: eypae.com)
Desain interior kampus ini akan membuat Anda betah belajar di sana karena desainnya yang modern menciptakan ruang komunal berukuran besar yang terintegrasi dengan ruang lainnya. Tangga didesain multi fungsi, sebagai akses antar lantai dan ruang komunal, tempat mahasiswa beristirahat dan berdiskusi.
University of Houston Campus Recreation and Wellness Center (Sumber: pagethink.com)
Apa pun konsep desain yang digagas untuk kampus, desain tersebut harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman, komunikasi yang baik antar pengajar, staff, dan mahasiswa, serta mendorong semangat untuk menemukan ide-ide baru yang kreatif dan orisinil.
Baca juga:
8 Desain Kantor Kekinian yang Membuat Anda Betah Bekerja di Sana
Desain Skylight yang Membuat Rumah Minimalis Anda Bermandikan Cahaya Alami