Apartemen dengan desain interior tribal serba putih, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Tak ada yang bakal menyangka jika apartemen Milan yang eksotis ini dulunya adalah sebuah studio foto tua. Studio foto berukuran 90x15 m2 berlokasi di Kota Milan, Italia. Tadinya, memiliki sebuah mezanin dan kamar gelap yang kini difungsikan sebagai kamar tidur. Pemilihan furnitur yang begitu cermat beserta konsep terbuka yang diusung, menjadi kunci utama renovasi studio foto tua ini. Dengan ukuran yang cukup mungil, dilakukan optimalisasi ruangan antara ruang keluarga, ruang makan, dan dapur yang saling terhubung tanpa sekat.
Perpaduan Gaya Skandinavian dan Industrial Chic
Konsep terbuka tanpa sekat, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Paulina Arcklin, sang desainer berbakat yang mengerjakan proyek ini memadukan gaya Skandinavian dengan dominasi warna terang dan gaya industrial chic. Dekorasi tribal yang unik dan cantik dimunculkan di berbagai sudut apartemen. Hasilnya, studio foto tua pun berubah rupa menjadi sebuah hunian dengan desain interior tribal yang kental nuansa putih, eksotis, dan instagrammable.
Foto Hitam Putih di Pintu Depan
Galeri foto di pintu depan, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Ada banyak objek-objek menarik di dalam apartemen Milan ini, salah satunya pintu depan. Sungguh tak biasa, pintu depan yang terbuat dari panel-panel kaca tembus pandang dihiasi dengan foto-foto hitam putih yang artistik. Tak hanya berfungsi sebagai galeri foto yang membuat pintu jadi menarik, foto-foto hitam putih ini juga berfungsi sebagai penghalang pandangan dari luar, sehingga privasi penghuni terjaga.
Material Kayu dan Lampu Gantung Putih di Ruang Keluarga
Lantai dan meja kopi dari papan kayu, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Penggunaan material kayu daur ulang, memegang andil membentuk pemandangan eksotis di dalam apartemen. Material papan untuk lantai yang dicat putih adalah hasil daur ulang papan kayu kereta barang dengan ukuran 140 x 55 x 5 cm. Lantai dari papan kayu berpadu serasi dengan meja kopi daur ulang yang juga terbuat dari papan-papan kayu. Awalnya, meja kopi memiliki roda-roda yang kemudian dihilangkan. Sehingga menjadi sebuah meja kopi dengan kaki-kaki yang statis.
Meja kopi yang berada di ruang keluarga, disandingkan dengan sofa putih minimalis tanpa kaki untuk menghemat ruangan. Ukuran sofa cukup tebal, sehingga penggunanya bisa duduk sambil berselonjor kaki dengan nyaman. Sebagai dekorasi dan penegas area ruang keluarga, tergantung dua lampu menyerupai lampion terbuat dari bahan bambu yang dibalut katun putih.
Bathtub di Dekat Ruang Keluarga
Bathtub putih di dekat ruang keluarga, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Pada posisi yang berlawanan dengan sofa putih di ruang keluarga, terdapat dua furnitur unik yakni bathtub warna putih dan sofa pouf putih keluaran Grevasoni Ghost berukuran besar. Sofa pouf tanpa sandaran menjadi pembatas antara ruang keluarga dan ruang makan. Sementara, penempatan bathtub yang tak biasa ini menunjukkan konsep ruang terbuka yang sesungguhnya.
Sekilas, keberadaan bathtub di dekat ruang keluarga dapat tersamarkan berkat nuansa warna putih yang begitu dominan. Jika melihat adanya pancuran air warna hitam di sampingnya, barulah disadari keberadaan bathtub tersebut. Di dekat bathtub, sebuah bangku kayu rustic diletakkan sebagai tempat dispenser sabun.
Rak wastafel pada dinding pembatas, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Di samping atas bathtub terdapat semacam rak dengan wastafel putih dan gerabah sebagai dekorasi yang antik. Rak wastafel ini juga bisa diakses melalui sisi lain dari dinding pembatas, yang dulunya berfungsi sebagai kamar gelap.
Desain Interior Tribal di Ruang Duduk Mezanin
Ruang duduk di mezanin, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Paulina Arcklin, sang desainer, menyulap mezanin yang dulunya berfungsi sebagai kamar tidur menjadi ruang duduk sekaligus ruang baca yang nyaman. Mezanin ini berada di atas area wastafel, atau di atas kamar gelap yang kini berfungsi sebagai kamar tidur. Sebuah tangga putih minimalis yang melengkung, menjadi penghubung antara ruang bawah dan mezanin yang kental dengan interior desain tribal.
Baca juga: Kiat Mendekorasi Interior Kamar Tidur Serba Putih yang Eleganvia Kumparan.com
Ruang duduk dengan latar belakang foto hitam putih, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Lagi-lagi ditemukan sofa putih minimalis tanpa kaki, sepaket dengan sofa pouf putih Grevasoni Ghost pada ruang duduk ini. Tak hanya berisi sofa dan meja dari kayu, ruang duduk di mezanin dipenuhi dengan benda-benda artistik. Termasuk foto-foto hitam putih dan lampu meja serat palem dari brand Rock The Kasbah yang bernuansa tribal chic. Sofa putih di ruang keluarga, bathtub putih dan sofa pouf Grevasoni Ghost berukuran besar, serta lantai kayu bercat putih, menjadi pemandangan yang tersaji dari ketinggian mezanin.
Benda-benda artistik sebagai dekorasi, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Kamar Tidur Serba Putih
Kamar tidur dengan nuansa putih, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Jejak-jejak kamar gelap tak bisa lagi ditemukan di sini. Kamar gelap telah berganti menjadi kamar tidur serba putih yang terang benderang. Cahaya masuk dari rak di dinding pembatas yang berfungsi sebagai area wastafel. Dekorasi di kamar tidur tidak jauh berbeda dengan dekorasi di ruang keluarga. Seperti, foto hitam putih yang artistik dan bangku-bangku kayu rustic.
Penyimpanan pakaian terbuka yang terhubung dengan kamar tidur, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Kamar tidur dibuat terhubung dengan area penyimpanan pakaian yang terbuka. Tanpa penutup atau penyekat, gantungan pakaian dan tas, serta deretan sepatu-sepatu menjadi bagian dari dekorasi kamar tidur.
Ruang Makan dengan Dekorasi Vespa Antik
Ruang makan dengan dua lampu gantung serat palem, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Ruang makan berseberangan dengan ruang keluarga. Sebuah meja bundar, kursi-kursi putih, dan bangku-bangku kayu menjadi pusat ruang makan. Lampu gantung serat palem keluaran Rock The Kasbah menegaskan area ini. Sedangkan dua buah lemari metal yang dicat putih, merupakan tempat penyimpanan di ruang makan.
Dekorasi pohon artistik di ruangmakan, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Saat menyantap hidangan di meja makan, pandangan mata pasti tak bisa beralih dari dekorasi yang menarik perhatian. Yup, dekorasi menarik yang dimaksud adalah sebuah vespa putih antik dan batang pohon dengan bentuknya yang artistik. Benar-benar pemandangan makan yang tak biasa ‘kan?
Dapur dan Ruang Kerja
Dapur memanjang di sisi dinding, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Konsep tak biasa kembali ditunjukkan di bagian dapur. Meja dapur tak hanya berfungsi untuk kegiatan menyiapkan hidangan, tetapi juga sebagai tempat kerja. Satu unit komputer diletakkan di sisi ujung meja dapur.
Furnitur bekas bergaya rustic di dapur, foto oleh Paulina Arcklin, via home-designing.com
Senada dengan bagian apartemen lainnya, area dapur dipenuhi dengan furnitur-furnitur pilihan yang terbilang antik. Mulai dari lemari pendingin retro yang disorot lampu dinding minimalis warna hitam, tong sampah industrial bekas pakai, panel metal bekas yang dicat putih sebagai pelindung dinding dapur yang serba putih, hingga kitchen sink bekas yang dipadukan dengan keran modern.
Nah, nuansa serba putih di apartemen Milan ini sama sekali tak membosankan, bukan? Dominasi warna putih dipercantik dengan furnitur yang sebagian besar merupakan barang-barang bekas pakai. Ternyata mampu menciptakan desain interior tribal yang eksotis dan instagrammble. Desain interior tribal semacam ini tak hanya bisa diterapkan untuk hunian saja lho. Anda juga bisa mengadopsinya untuk kafe ataupun ruang komunal. Tertarik?