Cover: Eifini by SAKO Architects (Sumber: archdaily.com)
Kendati sudah memasuki era online shop, banyak orang yang masih berpikir perlunya membuka toko offline untuk memajang produk mereka. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan, salah satunya tentu saja target pasar. Jika konsumen yang dituju lebih banyak kalangan yang tidak terlalu melek teknologi dan cenderung untuk melihat barangnya langsung, ide membuka toko fisik bisa Anda pertimbangkan.
Alih-alih memiliki toko yang biasa-biasa saja dari segi penataan dan dekorasi, mengapa tidak berpikir untuk mengambil inspirasi idedesain toko unik, keren, dan super kece berikut ini? Yuk, simak!
Efini, Chengdu, China
Eifini by SAKO Architects (Sumber: archdaily.com)
Eifini by SAKO Architects (Sumber: archdaily.com)
Butik pakaian wanita di China ini didesain oleh biro konsultan Jepang bernama SAKO Architects. Penyimpanan dan penyajian busana ditampilkan dengan pipa instalasi yang didesain super kece. Pipa baja bercat pink fushia sepanjang 820 kaki dikelok-kelokkan dalam toko, dengan aksen koleksi baju-baju yang digantung, tak ubahnya mengubah interior toko ini mirip ruang labirin. Alhasil, toko ini pun lebih terlihat seperti instalasi seni yang super kece dibandingkan butik, ya!
Patrick Cox, Tokyo, Jepang
Patrick Cox Shop karya Sinato (Sumber: archdaily.com)
Patrick Cox Shop karya Sinato (Sumber: archdaily.com)
Patrick Cox Shop karya Sinato (Sumber: archdaily.com)
Pedestal (tumpuan untuk memajang sepatu, tas, atau perhiasan di toko) dan lampu di toko Patrick Cox ini benar-benar mampu menyorot kegemerlapan handbags dan ragam aksesoris yang dijual. Desain lampu serta bentuk bulat tabung yang menonjol di dalam interior toko ini, mampu membuat sepatu, tas, atau perhiasan yang dijual tampil mahal dan elegan. Interior toko keren dan super kece ini didesain oleh Sinato Architects, yang merupakan biro arsitek asal Jepang.
Coven, Lourdes, Brasil
Coven Store karya Marcelo Alvarenga (Sumber: archdaily.com)
Coven Store karya Marcelo Alvarenga (Sumber: archdaily.com)
Terinspirasi dari produk toko itu sendiri yaitu pakaian hangat dan sweater, Marcelo Alvarenga mendesain toko pakaian rajut ini dengan menganalogikan struktur baju sweater yang saling tertaut satu sama lain. Eksterior toko dibuat seperti rantai yang terjahit, dengan struktur material logam yang ditautkan satu sama lain untuk membuat fasad eksterior toko menjadi unik.
Artemide Flagship Lamp Store, Taiwan
Armetide Flagship Store Taiwan karya CROX (Sumber: dezeen.com)
Armetide Flagship Store Taiwan karya CROX (Sumber: dezeen.com)
Desain toko ini begitu sempurna untuk perusahaan lampu. Ide dasar desain toko ini adalah sinar matahari yang menembus awan-awan. Materialnya menggunakan bahan polymer fiber yang ringan dan dibentuk seperti sebongkah ‘awan’ yang bergerak dari langit-langit ke bawah sepanjang dinding, bahkan membentuk meja yang mampu memberikan kesan elegan dan unik.
Conde Lumiares Drugstore, Alicante, Spanyol
Conde Lumiares Drugstore karya Mobil M (Sumber: archdaily.com)
Conde Lumiares Drugstore karya Mobil M (Sumber: archdaily.com)
Ketika berpikir tentang desain toko yang canggih dan inovatif, toko obat jarang sekali masuk dalam daftar tersebut. Namun, perusahaan arsitektur Mobil M, menyikapi hal ini dengan mendesain Conde Lumiares menggunakan pendekatan yang sangat berbeda. Produk obat-obatan dipajang dalam bentuk melingkar. Tabung-tabung silindris nan gemerlap yang terpasang dari atas langit-langit tampak seperti lampu gantung yang modern dan menyoroti produk-produk obat-obatan yang terpajang.