MO House karya DForm tahun 2015 di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Sumber: arsitag.com)
“Rumah minimalis mungil serba putih”, coba pejamkan mata dan bayangkan rumah ini di antara rumah lainnya! Seperti titik putih yang bersinar terang memancarkan keindahannya, membuat orang kagum melihatnya. Terlebih lagi, rumah mungil ini ternyata penuh ketenangan. Seperti sebuah rumah di tengah hutan yang walau sederhana, namun memberi kenyamanan luar biasa.
Home Sweet Home, rumah seperti inilah yang menjadi idaman para kaum urban. Di tengah sempitnya lahan yang memaksa ukuran rumah menjadi semakin mungil, namun tetap dengan tuntutan kebutuhan hunian yang nyaman, desain MO House karya Dform dapat dijadikan contoh yang baik. Mari kita berkeliling di dalam rumah milik Mande Austriono, yang juga arsitek Dform!
1. Konsep Rumah Minimalis Mungil ala Dform
Tampak depan MO House, seolah menutup diri dari hiruk-pikuk lingkungan sekitar (Sumber: arsitag.com)
MO House dirancang sebagai jawaban tantangan desain rumah yang bisa dijangkau pasangan baru yang ingin mengembangkan keluarga dalam lahan terbatas sambil mengubah gaya hidup. Sebagai pemilik rumah sekaligus arsitek Dform, Mande Austriono juga ingin mengadvokasi gaya hidup minimalis dalam karya arsitekturnya.
Setiap ruang yang tercipta dalam rumah ini, benar-benar terpapas habis hingga benar-benar “bersih” menjadi ruang-ruang esensial yang berkualitas optimal. Jiwa sebuah ruang terpancar dari bentuknya, material, detail, pencahayaan, dan kondisi penghuninya.
Tidak berhenti sampai di situ, suasana dalam ruang di dalam MO House juga menularkan gaya hidup yang baik, menyimpan apa yang diperlukan saja dan menghilangkan ketidakpuasan dalam menyimpan hal-hal yang tidak perlu.
2. Rumah Minimalis Mungil yang Bertumbuh dengan Terencana
Biasanya, rumah tumbuh secara vertikal. Namun, MO House akan bertumbuh secara horizontal. Di bagian belakang, dapur dan halaman belakang dipisahkan dengan dinding kaca. Halaman belakang menjadi area pembangunan fase kedua; perpanjangan ruang keluarga di lantai bawah dan kamar tidur anak-anak di lantai dua.
Rumah Minimalis Mungil yang Bertumbuh dengan Terencana (Sumber: arsitag.com)
Dinding kaca sengaja dipilih karena efisien, lebih mudah dibongkar daripada menghancurkan dinding bata, dan masih bisa dipakai ulang. Pintu depan dan pintu belakang berada dalam satu garis sirkulasi linear untuk efisiensi distribusi bahan bangunan dari halaman depan ke belakang. Jadi, lebih mudah, hemat waktu, dan biaya.
3. Rumah Minimalis Mungil yang Penuh Ketenangan
Pemilik sekaligus perancang MO House merasa perlu adanya pemisahan antara ruang publik yaitu pedestrian 1,2 m di depan rumah dengan ruang privat di dalam rumah. Dipilihlah dinding putih bersih pada façade sebagai penahan dan filter antara kehidupan keluarga yang penuh privasi dengan lingkungan mikro di sekelilingnya.
Namun, interior rumah berkonsep kebalikannya. Keterbukaan menjadi konsep desain interior untuk menciptakan ruang yang lega dan nyaman, sekaligus penuh ketenangan.
4. Ruang yang Tidak Diperlukan dalam Rumah Minimalis Mungil
Rumah minimalis mengoptimalkan kebutuhan esensial (Sumber: arsitag.com)
Fokus pada ruang terbuka dan rapi menyebabkan keberadaan gudang tereliminasi. Desain rumah ini mengajarkan bahwa gaya minimalis bukan sekedar gaya arsitektur semata, tetapi juga gaya hidup yang mengajarkan menghargai setiap yang dibutuhkan dan benar-benar mempertimbangkan setiap kebutuhan.
Peniadaan gudang, furnitur, dan elemen lain yang tidak benar-benar dibutuhkan, menjadikan setiap unsur pembentuk ruang dan yang ada di dalam ruang menjadi memiliki jiwa. Artinya, setiap hal yang menjadi bagian dari rumah, benar-benar dibutuhkan, tidak ada yang tersia-sia.
5. Rumah Minimalis Mungil yang Bertumbuh
Ruang keluarga minimalis yang nyaman (Sumber: arsitag.com)
Sejak awal, MO House dirancang untuk keluarga yang sedang berkembang dari pasangan muda yang memahami urgensi kebutuhan akan rumah tumbuh. Dalam waktu dekat, rumah ini memerlukan kamar tidur anak. Itulah sebabnya, ruang-ruang dalam rumah ini dapat direkonfigurasi secara fleksibel sesuai perubahan pola kebutuhan. Tahapan dan proses pembangunan yang sudah jelas, membuat pemilik rumah tahu pasti jumlah anggaran yang harus disediakan untuk setiap fase pertumbuhan.
Baca juga: Rumah Gerbong: Konsep Rumah Tumbuh untuk Hunian Urban Masa Kini
6. Ruang Optimal yang Harus Ada Dalam Rumah Minimalis Mungil
Kamar tidur minimalis dengan skylight (Sumber: arsitag.com)
Pada fase pertama, MO House membangun ruang-ruang pokok yang harus ada dalam rumah sesuai kebutuhan pemilik saat rumah ini dibangun. Ruang tamu dengan ketinggian ganda menjadi titik awal. Kamar mandi juga berfungsi menjadi pemisah antara ruang tamu dan dapur. Dari ruang tamu, ada tangga pelat baja di sebelah kiri sebagai akses ke kamar tidur untuk dua orang bergaya loft di lantai dua. Plafon kamar tidur mengikuti bentuk segitiga atap rumah dengan skylight. Trik ini memberi efek visual ruang yang lebih luas secara vertikal pada area kamar tidur yang cenderung kecil.
7. Desain Tangga untuk Rumah Minimalis Mungil
Tangga minimalis dari pelat baja (Sumber: arsitag.com)
Pengoptimalan manfaat area di bawah tangga (Sumber: arsitag.com)
Tangga pelat baja dengan struktur yang kuat namun tidak memakan banyak ruang, menciptakan keterbukaan dan ruang yang lebih lega di bawahnya. Ruang terbuka di bawah tangga dapat dimanfaatkan secara fleksibel, berubah menjadi ruang fungsional yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
8. Kamar Tidur Minimalis dengan Gaya Hidup Minimalis
Desain minimalis cerminan gaya hidup minimalis (Sumber: arsitag.com)
Gaya hidup minimalis sangat tercermin dari tidak adanya lemari pakaian. Hanya beberapa potong pakaian secukupnya yang digantung di dinding. Benar-benar menunjukkan identitas sandang sebagai kebutuhan pokok, dan bukan untuk keperluan tren semata. Bahkan, deretan baju ini, secara unik menjadi hiasan dinding.
9. Pencahayaan Kamar Tidur Minimalis
Pencahayaan alami membuat rumah sehat dan terkesan lega (Sumber: arsitag.com)
Kebutuhan akan rumah sehat dan hemat energi dengan bersinergi dengan alam dan mengoptimalkan manfaat keadaan lingkungan sekitar, menghasilkan pencahayaan yang baik di kamar tidur. Pada rencana desainnya, massa bangunan fase kedua terpisah dari bangunan fase pertama yang dihubungkan dengan jembatan. Pemisahan ini justru memungkinkan kedua kamar tidur di MO House memiliki bukaan besar dengan jendela kaca yang saling berhadapan.
Baca juga: NOR House: Arsitektur Rumah Unik Bermandikan Cahaya
10. Tata Pencahayaan dan Sirkulasi Udara Alami yang Baik
Perpaduan tinggi ruang dan warna putih untuk ruang yang lega dan aliran udara yang nyaman (Sumber: arsitag.com)
Dinding interior serba putih dengan tinggi plafond ganda menjadi trik untuk memantulkan cahaya dari skylight dan memberi kesan visual lebih luas untuk rumah dengan tapak 5 x 14,5 m2 ini. Sirkulasi udara juga menjadi baik karena udara dari bukaan di lantai dasar bisa berganti dengan bukaan di lantai atas.
11. Tanaman Interior untuk Rumah Mungil
Philodendron dengan daun lebar berbentuk hati, direkomendasikan sebagai tanaman untuk interior, bahkan mendapat penghargaan Royal Horticultural Society’s Award of Garden Merit. Perawatannya mudah dan dapat menyerap racun formaldehida dari perabotan rumah tangga. Namun hati-hati, getah Philodendron bisa menyebabkan iritasi kulit, mengandung kristal kalsium oksalat dan beracun jika dikonsumsi.
Tanaman unik untuk pelengkap desain interior yang apik (Sumber: arsitag.com)
Monstera deliciosa, varian Philodendron yang menciptakan kesan tropis dengan warna hijau yang menyegarkan dan keunikan daunnya menjadi ‘point of interest’ dalam desain interior serba putih. Bentuk daunnya yang lebar menyerupai hati dengan banyak lubang, membuat tanaman yang termasuk Philodendron ini mudah dikenali.
Tanaman dalam pot sebagai pembatas visual dan keamanan di pinggir tangga (Sumber: arsitag.com)
Tanaman sirih-sirihan sudah dikenal sebagai penghasil oksigen. Di Mo House, selain untuk menyegarkan udara di dalam rumah, tangga yang tidak memiliki pegangan akan tetap aman karena ada tanaman dalam pot yang memberi batasan yang jelas secara visual, namun samar secara fisik.
Baca juga: Jenis-jenis Tanaman Pelengkap Desain Interior Kekinian
Façade di waktu malam, MO House karya Dform (Sumber: arsitag.com)
Rumah minimalis mungil bukan berarti rumah sempit, sumpek penuh perabotan, dan tidak nyaman. Ubahlah gaya hidup menjadi minimalis untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih bermakna.
Baca juga: Jasa Desain Rumah Minimalis Berinspirasi