Setelah desain skematik diperiksa dan mendapat persetujuan dari klien, arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya, yaitu design development (pengembangan desain). Pada tahap ini, desain skematik yang telah dibuat akan disempurnakan menjadi desain akhir yang utuh dan menyeluruh. Setiap aspek desain harus diperhatikan secara mendetail karena akan dipergunakan pada tahap pembangunan proyek.
Dengan mengacu pada desain skematik, pada tahap pengembangan desain ini, arsitek akan merencanakan:
Table of Contents
serta disiplin terkait lainnya dengan mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun secara terpadu.
yang menyangkut segala hal yang berkaitan dengan mesin-mesin, aliran listrik, serta pipa air bersih dan kotor untuk membuat suatu bangunan berfungsi dengan baik.
akan dijelaskan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, dan nilai ekonomi.
akan disusun berdasarkan sistem bangunan, kesemuanya disajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis.
Dari tahap pengembangan desain ini, arsitek akan memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter bangunan secara menyeluruh, pasti, dan terpadu sesuai kebutuhan dan keinginan klien. Di sinilah klien dapat berdiskusi secara mendetail mengenai spesifikasi material dan detail-detail arsitektural maupun struktural. Biasanya yang menjadi concern utama adalah masalah biaya. Banyak penyesuaian yang perlu dilakukan agar desain dapat dieksekusi sesuai budget yang tersedia
Tahap pengembangan desain juga dilakukan untuk mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika, waktu, dan ekonomi bangunan. Hasil dari tahap pengembangan desain ini adalah gambar site plan, denah, tampak, potongan, dan perspektif. Setiap gambar sudah menjelaskan secara rinci tentang keseluruhan desain. Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari klien, hasil pengembangan desain ini dianggap sebagai rancangan akhir yang akan digunakan oleh arsitek sebagai dasar untuk memulai tahap selanjutnya, yaitu ‘gambar kerja’.