Bali, mendengar dan memikirkan kata ini akan langsung memicu intuisi eksotisme, serta harapan tinggi untuk mendapatkan pengalaman baru yang berkesan dan tak terlupa. Memang, Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Walau beragam bangsa dengan berbagai budaya yang berbeda senantiasa meramaikan suasana di Bali, namun karakter masyarakat berikut budaya dan karya arsitekturnya tetap menunjukkan kekhasan jati dirinya dengan cara terhormat yang juga diakui dan dihargai setiap wisatawan yang berkunjung ke sana.
The Balé courtyard (Sumber: arsitag.com)
Kekhasan masyarakat dan budaya Bali yang lestari serta beragamnya wisatawan yang berkunjung, mendasari konsep desain hotel The Balé Nusa Dua. Studio Tonton mendesainnya dengan detail dan berorientasi jauh ke depan. Desain The Balé disebut kekinian bukan karena baru selesai dibangun, namun karena desainnya yang tak lekang oleh waktu. Hotel ini dirancang Antony Liu dan Ferry Ridwan bersama Rommel Suryocoputro dan Suyatno pada tahun 1998-1999, dan dibangun tahun 1999-2000. Setelah 20 tahun berlalu, desainnya masih sesuai dengan zaman, menjadi bukti karya arsitektur yang didesain dengan detail, matang, berorientasi ke depan, dan berakarkan kekuatan budaya.
Table of Contents
Lobby The Balé (Sumber: wotif.com)
The Balé Nusa Dua, hotel dengan konsep “Surga Tropis di Pulau Dewata”. Hotel seluas 18.000 m2 ini memiliki 29 paviliun yang dirancang apik, masing-masing dilengkapi taman pribadi dan kolam renang yang unik. Hotel ini memang dirancang khusus untuk tamu dewasa, ideal untuk melaksanakan upacara dan resepsi pernikahan, serta berbulan madu. Sejak tampilan eksteriornya, hotel ini telah menunjukkan jati dirinya sebagai resort mewah dengan suasana romantis, tempat peristirahatan yang tenang untuk mengakrabkan diri dengan orang terkasih.
Tangga menuju kolam renang utama (Sumber: thebale.com)
Desainnya yang artistik dan menampilkan kekhasan budaya lokal dengan cara modern, menjadikan hotel ini tempat liburan terbaik untuk menenangkan pikiran dan mengembalikan kebugaran tubuh.
Keadaan tapak dan perletakan bangunan di area The Balé (Sumber: thebale.com)
Berada di lokasi strategis Nusa Dua, The Balé terhubung langsung dengan pantai pasir putih yang menghadap keindahan laut biru. Kejujuran desainnya yang sengaja disandingkan harmonis dengan alam, tampil elegan dan instagrammable.
Konsep ruang terbuka dengan privasi yang masih terjaga (Sumber: thebale.com)
Selain memanjakan jiwa dan raga, keharmonisan bersama alam juga menciptakan desain mempesona yang kekinian. Harmonisasi dengan alam tidak pernah menjadi kuno. Pengalaman sensual yang didapatkan juga tak terbantahkan, membuat pengunjungnya menikmati nuansa tropis Bali yang teduh dan cozy dengan cara berbeda dan menyenangkan.
Setiap tamu The Balé akan menginap di area hotel berbentuk paviliun pribadi dengan desain modern khas Bali. Kolam renang pribadi dapat diakses melalui pintu geser dari kamar mandi. Keasrian taman luas dapat dinikmati dari kamar tidur. Kenyamanan suasana Bali yang ramah semakin terasa dengan interior langit-langit berupa ekspos struktur atap Bali tradisional yang indah. Desain kamar mandi dalam maupun luar sengaja dirancang seromantis mungkin untuk mendukung suasana berbulan madu.
Ada tiga tipe paviliun di The Balé:
Eksterior Single Paviliun (Sumber: thebale.com)
Paviliun seluas 240 m2 ini memiliki desain sempurna untuk pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu. Kamar tidur yang nyaman, bale bengong di taman, kolam renang berukuran 8m x 4m, hingga desain kamar mandi lengkap dengan shower dan bathtub, memang didesain untuk mendukung romantisme dan privasi tamunya.
Interior Single Paviliun (Sumber: jasmineholidays.co.uk)
Keindahan dari kealamian batu andesit menghiasi dinding kamar tidur. Dinding bagian kepala ranjang berupa deretan papan yang didominasi garis horizontal untuk tampilan modern minimalis, sekaligus memposisikan tempat tidur sebagai primadona di kamar tidur. Lantai teraso menjadi alas tempat tidur, menciptakan kesan mengambang, sekaligus menyejukkan ruang.
Konsep terbuka di kamar tidur (Sumber: thebale.com)
Atap alang-alang dengan desain tradisional Bali memperkuat perasaan terbebas dari kehidupan yang rumit, membuat dunia menjadi lebih sederhana dan lebih ramah. Pintu kaca geser berdimensi besar seukuran dinding, memberi akses view sekaligus pencahayaan dan sirkulasi udara alami untuk kamar, seolah kealamian dan keindahan alam menyatu dengan kamar tidur, menambah kesan luas serasa dunia milik berdua.
Bale bengong di Single Paviliun (Sumber: thebale.com)
Bale bengong ciri khas arsitektur Bali, dihadirkan di taman setiap paviliun. Konsepnya terbuka, tetapi tetap terjaga privasinya. Konsepnya tradisional, namun dieksekusi dengan perpaduan gaya modern. Fungsinya tetap sama, sebagai tempat untuk bercengkerama, mengakrabkan diri dengan alam bersama pasangan terkasih.
Kamar mandi berkonsep tropis terbuka (Sumber: thebale.com)
Kamar mandi dibuat semi-outdoor dengan semua serba sepasang; sepasang wastafel dengan sepasang cermin dan sebuah bathtub dengan model untuk sepasang. Desainnya modern minimalis dengan bentuk geometris yang didominasi garis-garis tegas yang sederhana dan fungsional. Konsepnya tetap penyatuan dan harmonisasi dengan alam, kesederhanaan yang bersahaja dan tampil secara elegan.
Pintu masuk deluxe single paviliun (Sumber: thebale.com)
Ukurannya lebih luas dari Single Paviliun, Deluxe Single Paviliun seluas 350-480m2 dilengkapi kolam renang berukuran 10mx4m, dengan taman asri yang tenang.
Bale bengong Deluxe Single Paviliun menghadirkan keindahan alam tropis (Sumber: thebale.com)
Bale bengong dengan konsep tradisional yang dieksekusi secara modern menjadi solusi cerdas area bersantai dan bercengkerama semi outdoor sambil menikmati keindahan pemandangan alam dan berjemur di bawah kehangatan sinar matahari pagi. Taman minimalis menjadi area terbuka yang menyatukan alam sekitar dengan area indoor, kamar tidur, dan bale bengong.
Kamar mandi Deluxe Single Paviliun (Sumber: thebale.com)
Kamar mandi dengan konsep terbuka, mempermudah akses pencahayaan, dan pastinya sirkulasi udara di dalamnya akan berganti dengan baik.
Bathtub di Deluxe Single Pavilion (Sumber: thebale.com)
Bathtub untuk dua orang yang putih bersih dengan bentuk unik dipadukan dengan lantai teraso yang warnanya senada dengan batu andesit di dinding.
Dengan luas 480m2, Double Paviliun memiliki dua kamar untuk dua pasang tamu yang ingin berlibur bersama dengan tetap menjaga privasi masing-masing. Ukuran taman dan kolamnya juga lebih besar, 10mx5m.
Taman di Double Paviliun (Sumber: honeymoondreams.co.uk)
Taman dilengkapi dua bale bengong dengan 4 tempat duduk untuk bersantai dan berjemur, serta meja makan untuk empat orang.
Interior salah satu kamar Double Paviliun (Sumber: chicretreats.com)
Kedua kamar tidur berukuran lebih luas dengan tempat tidur berukuran 2x2 m mengambang di lantai teraso yang sejuk. Kamar ini juga dilengkapi area duduk ‘window seat’ dan kesan nyaman kembali dihadirkan dari perlindungan atap limas berbahan alang-alang.
Kamar mandi Double Paviliun (Sumber: thebale.com)
Ada dua kamar mandi untuk setiap pasangan. Setiap kamar mandi dilengkapi dua wastafel, kamar mandi di dalam dan di luar, serta bathtub unik untuk dua orang.
Kolam renang tingkat bawah (Sumber: thebale.com)
Kolam renang The Balé terkesan unik dan mempesona karena menghadirkan beberapa kolam yang terpisah secara letaknya (split level pool), namun menyatu aliran dan pandangan visualnya. Kolam renang di tingkat bawah untuk renang kebugaran sedangkan tingkat atas untuk relaksasi.
Tempat berjemur di atas kolam renang (Sumber: thebale.com)
Studio TonTon menuangkan ide cerdiknya dengan menempatkan kursi lounge melintang di kolam renang sebagai tempat berjemur sambil tetap mendapat kesejukan air kolam. Beberapa gazebo berkonsep bale bengong yang nyaman dan romantis dilengkapi dengan tirai.
Ada dua restoran yang mendukung fasilitas The Balé dengan dua konsep yang berbeda, Faces Restaurant dengan konsep fine dining dan TAPA Bistro berkonsep funky bergaya Meksiko.
Faces Restaurant, resto fine dining dengan konsep terbuka (Sumber: thebale.com)
Faces restaurant menawarkan standar pelayanan santapan terbaik di Nusa Dua. Bukan hanya kelezatan aneka masakan tradisional, Asia, dan menu Western yang dihadirkan, tetapi juga desainnya yang memukau.
Eksterior Faces Restaurant (Sumber: wotif.com)
Suasana bersantap di Faces Restaurant semakin nyaman dengan kesejukan dan keindahan suara gemericik air dari kolam renang di sebelahnya. Ekspos tiang struktur menampilkan kesan kokoh dengan bentuk lengkung menyerupai batang pohon sebagai perwujudan konsep tradisional dalam tampilan yang modern.
Jalan masuk ke TAPA Bistro (Sumber: thebale.com)
Desain TAPA Bistro unik dan mengagumkan dengan tata lampu yang mempesona. Façade restoran yang berada di lokasi terluar The Balé ini sangat menarik dan menjadi penanda lokasi hotel. Sejak jalan masuk, pengunjung dimanjakan dengan keindahan eksotisme desain yang detail dan mengantarkan kenyamanan yang menakjubkan.
Tapa Bistro Bar (Sumber: thebale.com)
Dan benar saja, lagi-lagi interior TAPA Bistro memanjakan visual pengunjungnya dan membawa suasana tenang yang nyaman dan menyenangkan. Ekspos struktur kayu yang menakjubkan menyerupai cabang-cabang pohon, menjadi elemen konstruksi bangunan dan meja, sekaligus sebagai dekorasi interior. Deretan bangku stool yang ramping dengan warna putih yang rapi disandingkan dengan meja panjang. Konsepnya sederhana, namun eksekusinya sangat elegan, apalagi dilengkapi lampu gantung dengan cahaya kuning yang membuat suasana tropis lebih romantis.
TAPA Bistro di malam hari (Sumber: thebale.com)
Keindahan material kayu yang mendominasi TAPA Bistro semakin terlihat saat diterangi pancaran lampu gantung dan lilin yang menerangi seluruh resto.
Para tamu The Balé juga dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang lengkap; spa, pusat kebugaran, perpustakaan, dan private beach yang nyaman.
Nusa Dua Spa (Sumber: thebale.com)
Lounge di Private Beach The Bale (Sumber: wotif.com)
The Bale, desain hotel kekinian yang mempesona (Sumber: thebale.com)
The Balé Nusa Dua menjadi bukti desain hotel yang mengoptimalkan penyatuan desain dengan keunggulan yang ditawarkan lingkungannya. Kepekaan terhdap lingkungan dan kecerdikan menyatukannya dengan desain membentuk sebuah karya arsitektur kekinian yang mempesona dan tak lekang oleh waktu.