Apakah Anda merasa bahwa semakin hari semakin terasa panas? Efek dari pemanasan global yang disebabkan oleh lapisan ozon di atmosfer yang kian menipis membuat bumi tempat tinggal kita mengalami kenaikan suhu. Tak terkecuali juga di Indonesia yang terletak di tengah-tengah garis khatulistiwa dan tidak asing dengan yang namanya suhu panas.
Tidak hanya di luar ruangan, saat berada di dalam rumah pun kita masih sering merasa kepanasan. Nah, untuk mendapatkan suhu udara yang lebih sejuk di dalam rumah, Anda bisa menggunakan insulasi panas.
Apa itu insulasi panas pada bangunan? Lalu, apa saja jenis-jenis dan sifat-sifatnya yang perlu Anda ketahui? Yuk, kita bahas selengkapnya di artikel ini.
Table of Contents
Insulasi panas merujuk pada serangkaian teknik dan bahan yang digunakan untuk mereduksi aliran panas yang tidak diinginkan antara lingkungan dalam dan luar bangunan; atau dengan kata lain untuk menyerap panas. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan bangunan yang adem dan efisien secara energi.
Insulasi termal bekerja dengan meminimalkan transfer panas melalui tiga mekanisme utama: konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpindahan panas melalui bahan padat, konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan fluida, sedangkan radiasi adalah perpindahan panas melalui sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan yang lebih panas.
Dalam bangunan, insulasi panas umumnya diterapkan pada dinding, atap, lantai, dan jendela. Material peredam panas yang umum digunakan meliputi serat mineral, busa polimer, wol, glasswool, aluminium foil, kaca, dan berbagai jenis busa.
Menggunakan peredam panas pada hunian memiliki sejumlah manfaat, antara lain sebagai berikut.
Insulasi panas membantu menyerap kebocoran panas dari luar ke dalam atau sebaliknya, sehingga mereduksi kebutuhan energi untuk pemanasan dan pendinginan bangunan. Dengan begitu, konsumsi energi dan biaya pun dapat dihemat lebih maksimal.
Peredam panas membantu menjaga suhu dalam gedung tetap stabil dan adem sepanjang tahun sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya.
Insulasi panas juga berperan dalam mengendalikan kelembaban di dalam bangunan. Dengan mencegah kondensasi, peredam panas membantu mencegah pertumbuhan jamur dan kerusakan yang disebabkan oleh kelembaban berlebih.
Beberapa jenis insulasi panas memiliki sifat peredam suara yang baik sehingga dapat membantu mengurangi kebisingan yang berasal dari luar bangunan, menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman di dalam.
Bangunan yang memiliki sistem peredam panas yang baik cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi. Insulasi panas yang efisien merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli atau penyewa potensial dalam memilih properti.
Selain memiliki banyak kelebihan, insulasi panas juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
Beberapa jenis insulasi panas mungkin memiliki biaya awal yang lebih tinggi untuk pemasangan dibandingkan dengan metode tradisional. Namun, biaya ini termasuk worth it jika dibandingkan dengan penghematan energi dalam jangka panjang yang bisa didapatkan (menghemat biaya listrik untuk AC).
Beberapa jenis insulasi panas memerlukan perawatan atau perbaikan periodik, terutama jika terpapar kelembaban atau kondisi lingkungan yang keras.
Beberapa jenis peredam panas dapat membutuhkan ruang tambahan, terutama jika sedang diterapkan pada rumah yang telah terbangun. Hal ini dapat membatasi ruang interior yang tersedia karena ukuran dinding menjadi lebih tebal.
Beberapa bahan insulasi panas, terutama yang terbuat dari bahan kimia, dapat memiliki dampak lingkungan negatif jika tidak didaur ulang dengan benar.
Ada beberapa tipe insulasi yang bisa Anda aplikasikan pada hunian. Berikut di antaranya.
Dinding adalah bagian utama rumah yang sering menjadi sarana insulasi. Caranya adalah dengan mengaplikasikan bahan insulasi ke dalam rongga atau celah dinding dan kemudian ditutup dengan semen atau gypsum.
Insulasi pada bagian atap tergolong paling mudah diaplikasikan. Cara yang dilakukan adalah dengan menginsulasi bagian bawah loteng atau langit-langit rumah. Untuk peredam panas atap, pilihlah bahan yang ringan dan tidak membebani rangka atap agar tidak roboh atau rusak.
Memasang insulasi lantai tergolong lebih mahal dibandingkan tipe lainnya. Sebab, Anda perlu melakukan pembongkaran yang besar jika belum pernah memasang insulasi sebelumnya. Untuk itu, banyak pemilih rumah yang kurang memilih peredam tipe ini. Insulasi lantai biasanya diaplikasikan saat sedang membangun rumah.
Untuk memasang insulasi pintu dan jendela, Anda tidak perlu menambahkan bahan insulator tambahan. Cukup gunakan jendela atau pintu dengan dua panel kaca. Cara ini akan membantu rumah tetap hangat dan juga bisa mengurangi kebisingan dari luar rumah.
Itulah tadi pembahasan lengkap seputar insulasi panas. Apakah Anda tertarik untuk mengaplikasikannya? Yuk, konsultasikan kebutuhan bangun Anda dengan profesional terbaik sesuai kriteria di Arsitag.