Desain Interior dengan Rumput Sintetis Dinding dan Lantai

rumput sintetis

Ruang yang hijau bernuansa alam kini menjadi konsep yang digemari. Tren ‘menyatu dengan alam’ membuat banyak karya interior yang memasukkan unsur taman ke dalam ruang alias indoor garden. Namun, menghadirkan tanaman ke dalam ruang bukan sesimpel menanam di ruang terbuka. Beberapa tanaman mutlak tidak bisa ditanam di ruang tertutup, contohnya rumput. Oleh karena itu, penggunaan rumput buatan atau sintetis menjadi solusi paling mungkin untuk saat ini.

Rumput sintetis awalnya dikenal untuk rumput lapangan indoor, seperti futsal. Lalu, dengan semakin dikenalnya jenis rumput ini, banyak yang memakainya untuk taman indoor dan sejenisnya. Pengaplikasian yang lebih fleksibel, menjadikan rumput sintetis juga bisa dikaryakan untuk ragam desain interior. Namun, apakah worth untuk memakai rumput sintetis seperti ini dibandingkan dengan perawatan dan harganya itu sendiri?

  1. Apa itu Rumput Sintetis
Foto oleh Edengrassindia via Medium
Foto oleh Edengrassindia via Medium

Seperti namanya, rumput sintetis merupakan rumput artifisial yang dibuat dari serat sintetis hingga berbentuk menyerupai rumput asli. Rumput sintetis tercatat dikembangkan pada tahun 1960-an dan pertama dipakai untuk lapangan Stadion Astrodome Houston di Amerika Serikat. Pengembangannya memang diperuntukan sebagai solusi dari ketidakmampuan rumput asli jika ditanam di area tertutup tanpa matahari.

  1. Jenis-jenis Rumput Sintetis
Ruang Meeting Kontemporer Karya Damar Interior via Arsitag
Ruang Meeting Kontemporer Karya Damar Interior via Arsitag

Oleh karena rumput sendiri ada banyak jenis, maka rumput sintetis juga dibuat dari beberapa material agar hasil akhirnya memiliki karakter yang paling mendekati asli. Setidaknya saat ini ada 3 jenis material utama yang bisa dipakai untuk membuat rumput sintetis, yaitu nilon, polyethylene, dan polypropylene.

Nilon merupakan jenis rumput sintetis yang paling umum ditemui di pasaran saat ini. Memiliki bahan berkarakter kuat, jenis rumput sintetis dari nilon juga dianggap paling awet. Hanya saja, tekstur seratnya kaku sehingga dianggap terlalu tidak alami. Berbeda dengan rumput sintetis Polyethylene, materialnya lebih halus dan lembut. Biasanya rumput sintetis jenis ini dipakai untuk lapangan olahraga. Sedangkan, jenis Polypropylene terbilang yang paling halus namun paling tidak awet. Jenis satu ini lebih cocok untuk hiasan di dalam ruang atau yang tidak dipijak seperti vertical garden.

  1. Karpet Rumput Sintetis untuk Ruang yang Fresh
Desain Interior Minimalis Karya PT. Modula via Arsitag
Desain Interior Minimalis Karya PT. Modula via Arsitag

Dekorasi interior dengan menggunakan rumput sintetis menjadi hal menarik yang bisa Anda aplikasikan. Rumput sintetis bisa menjadi bagian dari ruang keluarga atau ruang tamu dengan pemanfaatannya sebagai karpet. Warnanya yang hijau dengan tekstur khas, akan membuat ruang terkesan lebih segar dan nyaman.

  1. Kenyamanan untuk Ruang Anak
Sumber foto via Flokq
Sumber foto via Flokq

Rumput sintetis juga menjadi pilihan tepat untuk melapisi lantai ruang bermain anak atau ruang tidur anak. Pilih jenis rumput sintetis yang paling lembut dan halus agar anak-anak tetap aman dan nyaman bermain di atasnya. Penggunaan rumput sintetis ini juga akan membuat ruang anak menjadi lebih ceria dan tidak membosankan.

  1. Rumput Sintetis untuk Taman Vertikal
Desain interior Karya Design Intervention via Arsitag
Desain interior Karya Design Intervention via Arsitag

Taman vertikal kini menjadi tren desain interior yang bisa diaplikasikan pada banyak ruang, baik pada kantor, kafe, hingga rumah. Selain menggunakan tanaman asli, penggunaan tanaman artifisial seperti rumput sintetis juga menarik. Tentunya penggunaan rumput sintetis pada taman vertikal akan membuat perawatan jauh lebih sederhana serta hasil ‘hijau’ yang konsisten bisa didapatkan. Keberadaan taman vertikal pada desain interior seperti ini juga akan membuat ruang menjadi lebih estetik dan tidak terkesan sumpek. 

  1. Harga dan Pemasangan Rumput Sintetis
Proyek House of Rose Karya Laksakusuma Architect via Arsitag
Proyek House of Rose Karya Laksakusuma Architect via Arsitag

Pemasangan rumput sintetis untuk indoor pada dasarnya sederhana. Untuk lantai di dalam ruang, rumput bisa langsung dipasang dan disesuaikan bentuknya sesuai keinginan. Jika fungsinya sebagai karpet, tidak perlu penggunaan lem atau perekat. Hal berbeda jika rumput sintetis digunakan untuk ruang luar, perlu instalasi dasar berupa flocell agar air tidak menggenang.

Sedangkan, jika untuk taman vertikal, penempelan rumput sintetis dilakukan pada permukaan acian alias polos tanpa cat. Jika dinding sudah terlanjur dicat, perlu dilakukan pengupasan lapisan cat terlebih dahulu. Setelahnya, dinding dibersihkan dan jika perlu dicuci dengan spons busa. Penempelan rumput menggunakan lem khusus dan biasanya akan benar-nbenar kering setelah 3 hari. 

Lantas, bagaimana dengan harga? Rumput sintetis saat ini memiliki ragam harga tergantung kualitas dan bahan. Biasanya rumput dijual dalam bentuk potongan, ada yang 25x25 cm, 50x50 cm, dan 100x100 cm dengan tebal 1-3 cm. Harganya sendiri berkisar antara 100-300 ribuan untuk ukuran 100x100 cm. 

Itu tadi sekilas info tentang rumput sintetik. Semoga menginspirasi!

Butuh bantuan untuk proyek Anda? Dapatkan penawaran dari profesional terpercaya tanpa biaya apapun!
Tarmizi@arsitag.com
AUTHOR
Tarmizi@arsitag.com
press releasekontaksyarat dan ketentuan
© PT Tritama Gemilang Sukses 2016 - 2022 | All rights reserved.
hello world!
Ingin Renovasi Atau Bangun?
Hubungi Kami
Ingin Renovasi Atau Bangun?
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram