Arsitektur ikonik yang sejati haruslah menjadi warisan abadi yang tetap bertahan walaupun sang arsitek telah tiada. Sebenarnya apa elemen yang membuat sebuah bangunan tak lekam oleh waktu dan menjadi ikon?
Bagi sebagian orang, jawabannya terletak pada inovasi. Salah satu anggota juri A+ Awards, Patrik Schumacher menegaskan bahwa karya arsitektur yang baik haruslah mengemukan ide baru yang berbeda, dan bangunan yang bisa dianggap sebagai ikon selalu membuat gebrakan baru, sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.
Museum Guggenheim di Bilbao karya Frank Gehry membuat gebrakan baru dengan desain parametrik berskala besar. Sedangkan, Burj Khalifa dengan ketinggiannya yang 829,8 m dan Menara Eiffel membuat gebrakan dengan pemanfaatan baja di tengah kota batu.
Selain inovasi baru, ada banyak elemen yang seolah-olah bisa menghilangkan waktu dan membuat sebuah bangunan dikenal sebagai arsitektur ikonik, dan bisa membantu pemenangan A+ Awards, sebuah ajang penghargaan karya arsitektur terbesar di dunia.
Artikel ini akan mengungkapkan 10 elemen rahasia untuk mewujudkan desain ikonik dan membuat karya arsitektur yang menorehkan jejak dalam sejarah umat manusia.
Table of Contents
1. Siluet yang Unik
Beberapa tokoh arsitektur bersejarah menegaskan bahwa arsitektur ikonik menorehkan jejaknya dalam sejarah karena siluetnya. Teori ini diterapkan dan dibuktikan oleh piramida di Kairo, Menara Eiffel di Paris, dan Sydney Opera House di Australia. Siluet arsitektur ikonik haruslah unik dan membekas dalam ingatan.
2. Kesederhanaan yang Murni
Kesederhanaan menjadi ciri umum yang ditemukan pada beberapa landmark dunia. Minoru Yamasaki membuktikannya dengan rancangan World Trade Center Twin Towers di New York. Hanya dua buah gedung balok sederhana yang tinggi , namun mampu memposisikan dirinya sebagai penyandang gedung terkenal di dunia arsitektur.
3. Simetris Sempurna
Elemen ini juga telah membuktikan dirinya sebagai ‘penghilang’ waktu pada beberapa arsitektur ikonik dunia seperti The Empire State Building, Burj Al Arab, Hagia Sophia, Taj Mahal, dan Bahai Lotus Temple. Kesempurnaan bentuk simetris yang menorehkan ingatan kuat pada setiap pengunjungnya.
Butuh keberanian untuk menantang elemen simetris sempurna ini. Arsitek Daniel Libeskind menebas kesempurnaan simetris Military History Museum di Dresden dan menciptakan efek yang kontroversial.
4. Metafore yang Puitis
Karya arsitektur menjadi simbol perwakilan seseorang, sebuah daerah, ataupun sebagai simbol suatu negara. Gateway Arch di St. Louis karya Eero Saarinen adalah sebuah monumen peringatan ekspansi dunia barat di Amerika Serikat dan menjadi karya besar desain patriotisme. PATH Terminal di New York karya Santiago Calatrava memetaforakan burung yang akan terbang sebagai perlambang impian warga Amerika, yaitu kebebasan, kedamaian, dan semangat petualangan.
5. Kejujuran Material
Banyak arsitek berpengaruh di dunia memposisikan karyanya sebagai ikon dalam sejarah dengan pemanfaatan material dan mengekspos karakteristiknya secara jujur. Karya arsitektur ikonik berkomunikasi dengan alam tapaknya dan menapakkan bangunannya dengan lekat. Tiang batu di Parthenon dan beton masif karya Felix Candela telah membuktikan bahwa material biasa yang banyak ada di alam mampu menciptakan karya arsitektur ikonik yang tak lekam oleh waktu.
Le Corbusier memanfaatkan kemasifan beton pada Chandigarh, Louis Kahn menggunakan bata dengan efek dramatis di Dhaka, sedangkan Ahmedabad dan Mies van der Rohe membiarkan baja ‘berbicara’ pada Farnsworth House.
6. Berani Berkreatifitas
Seniman Henri Matisse pernah berkata “creativity takes courage,” (kreatifitas membutuhkan keberanian) dan para arsitek menyadari hal ini. Mendobrak segala batas untuk menciptakan arsitektur ikonik, seperti yang dilakukan arsitek Frank Lloyd Wright pada Fallingwater, rumah peristirahatan Kaufmann. Dengan konsep desain untuk menempatkan rumah menghadap sungai dengan dikelilingi pemandangan indah di tengah hutan. FLW malah meletakkan rumah di atas aliran air sungai dengan sistem kantilever, menciptakan drama arsitektural, dan menjadikan rumah ini hunian paling ikonik di muka bumi.
7. Teknik yang Luar Biasa
Kebanyakan bangunan ikonik di dunia dirancang oleh tim insinyur inovatif berkeahlian khusus yang berkolaborasi dengan arsitek untuk mewujudkan konsep desain arsitektural. Teknik yang luar biasa diwujudkan dalam pembangunan Menara Eiffel dengan struktur baja lengkung yang abadi dan Sydney Opera House hasil kolaborasi Jorn Utzon dan para insinyur Ove Arup. Bangunan ikonik terbaru dengan teknik yang luar biasa dirancang oleh Zaha Hadid, Heydar Aliyev Center yang terwujud atas bantuan Werner Sobek, AKT, dan Tuncel Engineers.
8. Berani Menantang Konteks
Terkadang keindahan sebuah karya arsitektural terletak pada keberanian untuk menunjukkan desain yang berbeda dari konteksnya dan menciptakan sebuah kekontrasan. Lihat saja karya Daniel Libeskind yang diekpresikan lewat Jewish Museum di Berlin. Museum ini sangat kontras dengan konteks museum lainnya. Bentuk dan material yang digunakan tertuang dari konsep sejarah perjalanan tragis para Yahudi.
Keberanian untuk menampilkan kekontrasan pada konteks juga terlihat pada perpustakaan Universitas Indonesia. Bangunan ini bertemakan Morpheus dengan konsep sustainable building yang hemat energi dengan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi dan pencahayaan.
9. Kisah Luar Biasa yang Melatarbelakanginya
Banyak bangunan yang menjadi ikon ketika kisah di balik perancangannya terungkap. Taj Mahal menjadi contoh yang tepat. Dibangun sebagai perlambang cinta 35 tahun Raja Mughal, Shah Jahan kepada Mumtaz Mahal istrinya. Begitu kentalnya, sehingga seorang penyair Inggris menggambarkan bahwa “ini bukan sekedar karya arsitektur, tetapi cinta yang dijunjung tinggi dan hidup dalam setiap batu penyusunnya.”
10. Klien yang Ideal
Fran Silvestre menyatakan bahwa “Behind a good project comes a great client,” (di balik sebuah proyek yang baik ada klien yang luar biasa). Pernyataan ini sangat tepat menjadi salah satu elemen pembentuk arsitektur ikonik. Keinginan untuk menuangkan segala kemampuan, ide, dan kreativitas menjadi tidak terbatas. Le Corbusier pernah mendapat klien seperti ini, memberikan kebebasan sepenuhnya. Hasilnya berupa ikon hunian modern di dunia arsitektur, Villa Savoye.
Butuh bantuan untuk proyek Anda? Dapatkan penawaran dari profesional terpercaya tanpa biaya apapun!