Fasad menjadi salah satu elemen estetik dari sebuah rumah. Seperti terlihat pada arsitektur rumah bernama “Imah Mulih” yang dikerjakan tim arsitek Birka Loci ini. Berlokasi di Kota Bandung, awalnya rumah ini didesain oleh arsiteknya dengan memakai referensi gaya desain mid-century modern. Namun, adaptasi gaya tersebut dengan rumah tropis minimalis di Indonesia malah menghasilkan bentukan rumah yang lebih cocok ke gaya Japandi. Alhasil, fasad rumah ini terlihat seperti menggabungkan gaya Jepang yang natural dan minimalis dengan gaya Skandinavia yang simpel dan sederhana.
Lalu bagaimana dengan interiornya?
Table of Contents
Shoji dengan material kertas tembus cahaya dan rangka kayu menjadi ciri khas hunian Jepang. Di era modern, Shoji diadopsi dengan sejumlah perubahan. Misalnya saja penggunaan material kertas yang diganti dengan kaca. Nah, elemen mirip Shoji ini juga bisa ditemukan dalam arsitektur rumah Japandi garapan Birka Loci. Dinding solid digantikan dengan glassbox yang terlihat mirip Shoji. Elemen ini membuat ruang keluarga terasa super estetik!
Nuansa ruang keluarga yang super estetik ini terasa hingga ruang makan. Ruang makan berada di area yang sama dengan ruang keluarga dan dirancang tanpa sekat. Ruang-ruang yang dibuat menyatu ini tentu saja membuat ruangan terasa lebih luas. Interaksi antaranggota keluarga pun jadi tak terhalang meski berada di ruangan yang berbeda.
Material kayu warna alami nyaris mendominasi ruang keluarga dan ruang makan yang menyatu. Tak hanya untuk furnitur, material kayu juga digunakan untuk pintu dan jendela-jendela. Selain itu, sentuhan kayu juga digunakan sebagai ornamen dan lis pada plafon. Tentu saja ini membuat ruangan berkesan hangat dan alami.
Arsitektur rumah yang super estetik, hangat dan alami ini semakin lengkap dengan keberadaan taman mungil di belakang rumah. Pemandangan taman bisa dinikmati dari dalam rumah melalui bukaan-bukaan lebar di sekitar ruang makan. Ketika pintu dan jendela dibuka lebar-lebar, udara segar dan suasana outdoor bisa dirasakan. Seolah terinspirasi taman bergaya Jepang yang sederhana dan berkesan damai, taman mungil ini memadukan elemen kerikil, rumput dan beberapa tanaman yang ditata rapi terawat.
Begitu memasuki kamar-kamar tidur di rumah ini, karakteristik rumah Japandi terasa begitu kental. Penggunaan material alami berupa kayu sangat mendominasi kamar tidur sekaligus memberi kesan hangat. Material kayu dengan warna dan tekstur alami digunakan pada furnitur, langit-langit dan hampir seluruh dinding.
Selain menggunakan material kayu, arsitektur rumah ini juga mengaplikasikan warna-warna netral untuk kombinasi kayu yakni warna putih. Aksen warna putih membuat ruangan terasa lebih cerah dan lapang.
Pada arsitektur rumah japandi ini, dapur dirancang dengan nuansa yang sederhana, natural sekaligus fungsional. Mengusung tipe dapur linear, lemari-lemari dapur ditempatkan dalam satu garis linear. Semua disatukan ditempat yang sama, mulai dari kitchen sink di bagian ujung, lalu kompor dan meja dapur.
Seperti pada ruang-ruang lainnya, dapur di rumah Japandi ini juga menggunakan material kayu. Material kayu untuk lemari dapur dipadukan dengan keramik warna hijau yang memberi kesan alami menyegarkan dan lantai keramik batu alam yang menjadikan dapur ini super estetik.
Nah, arsitektur rumah Japandi (Japanese dan Scandinavian) yang dikerjakan tim Birka Loci ini sungguh-sungguh menawarkan nuansa yang super estetik sekaligus kesederhanaan, kehangatan dan kenyamanan. Konsep ini sangat cocok diterapkan pada ukuran unit rumah apapun, termasuk unit rumah mungil di kawasan perkotaan yang padat.
Bermimpi punya hunian seperti ini?