Ki-ka: Juri Utama Achmad Tardiyana; Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia Georgius Budi Yulianto; Presiden Direktur PT NS BlueScope Indonesia, Lucky Lee; Juri Gathi Subekti; dan Wakil Presiden Sales dan Marketing PT NS BlueScope Indonesia, Irfan Fauzie.
Pagelaran penghargaan BlueScope Steel Architecture Award 2024 diberikan kepada para arsitek, konsultan perencana, pemilik bangunan serta pelaku konstruksi yang telah mengeksplorasi, merancang, dan menggunakan material baja lapis BlueScope untuk memajukan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Penghargaan SAA 2024 merupakan program kerjasama antara NS BlueScope Indonesia dengan IAI Nasional.
Presiden Direktur PT NS BlueScope Indonesia, Lucky Lee menjelaskan ajang penghargaan tahun ini menjadi inisiasi PT NS BlueScope yang ke-3 kalinya setelah sebelumnya digelar pada tahun 2017 dan 2019. Malam puncak SAA 2024 digelar pada 17 September 2024 sekaligus merayakan ulang tahun IAI yang ke-65.
Pemenang penghargaan diharapkan menjadi sumber inspirasi dan mewakili Indonesia di ajang ASEAN Steel Architecture Award pada bulan November mendatang. Yang selanjutnya pemenang dari level ASEAN akan mendapatkan kesempatan memperlihatkan karyanya, membangun network, hingga bertukar informasi dengan komunitas arsitek di Australia dalam program satu minggu kunjungan bersama tim BlueScope Australia. Sehingga, ajang ini turut berpartisipasi membuka kesempatan bersaing dan membangun reputasi bagi arsitek Indonesia di taraf Internasional.
Table of Contents
Juri utama Achmad Tardiyana, yang juga merupakan Direktur Desain firma Urbane Indonesia menuturkan ajang ini menjadi wadah eksplorasi dan pengembangan penggunaan material baja yang lebih berkesinambungan. Jika sebelumnya material baja biasanya ditemui di kategori bangunan industri atau fasilitas umum, kali ini arsitek didorong untuk lebih berani mengaplikasikan di kategori residensial ataupun kategori lain yang tidak lazim memakai steel sebelumnya.
Sejalan dengan itu, satu-satunya juri perempuan Gathi Subekti yang juga menjabat Direktur Desain di Arkana Architects memberikan apresiasi positif kepada NS BlueScope Indonesia yang telah memotivasi wadah kreativitas bagi arsitek-arsitek Indonesia untuk menciptakan arsitektur yang lebih kreatif dan fluid ketika menggunakan material baja yang selama ini dikenal kaku. Juri lainnya adalah Principal Architect di Priatman Architecture, Ivan Priatman; Principal Architect di Realrich Architecture Workshop (RAW architecture), Realrich Sjarief; dan Wakil Presiden Sales dan Marketing di NS BlueScope Indonesia, Irfan Fauzie.
Achmad Tardiyana menyebutkan kriteria penjurian berdasarkan empat aspek pada bangunan arsitektur:
Daftar pemenang SAA 2024 berdasarkan 5 kategori di antaranya:
Quantis Club House, didesain oleh Ar. Rafael David Pasaribu, IAI dan tim dari Aboday Design untuk Pemilik Bangunan Sinar Mas Land dengan kontraktor Eka Mitra Talentamas.
FNI Head Office, didesain oleh Ar. Heru Mudito Prasetyo, IAI dan tim dari HMP Architect untuk Pemilik Bangunan PT. Fajar Nusa Indah.
MG House, didesain oleh Ar. Ida Bagus Gede Wahyudi Saraswati, IAI dan tim dari Cowema Studio untuk Pemilik Bangunan Bapak Gunardi Gunawan dengan kontraktor Bapak Munadi.
Indonesia Arena, didesain oleh Ar. Rafael David Pasaribu, IAI dan tim dari Aboday Design untuk Pemilik Bangunan PUPR & PERBASI dengan kontraktor PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya.
Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabillilah, didesain oleh Ar. Tateng K. Djajasudarma, IAI., GP., AA. dan tim dari PT. Wiratman untuk Pemilik Bangunan Angkasa Pura I & Angkasa Pura II dengan kontraktor PT Jaya Konstruksi.
Pemenang 2 kategori yakni komersial dan Infrastruktur, Rafael David Pasaribu membagikan kisahnya bagaimana ia merancang bangunan Indonesia Arena. Desainnya ingin menjawab tantangan bagaimana bangunan modern yang baru dapat bersanding dengan struktur-struktur lama sehingga tampak melebur secara natural. Salah satu langkahnya yakni dengan berkompromi dengan desain pendahulu.
Visi pemanfaatan material baja yang berkelanjutan pun turut disampaikan melalui desain pialanya. BlueScope ingin menekankan makna semangat kekuatan, fleksibilitas, dan visi perusahaan di masa mendatang.
Piala penghargaan didesain spesial oleh maestro seni patung dan dosen ITB, Rita Widagdo. Desainnya ingin menyampaikan dua pesan utama, yakni kepercayaan kepada pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa depan. Lalu, makna kedua adalah transparansi, sebagai simbol pentingnya keterbukaan dan komunikasi dalam proses arsitektur dan konstruksi. Hal ini tercermin dari desain yang terbuat dari material baja dengan formasi meliuk dan berkisi namun memperlihatkan kesan kokoh.
Ditutup oleh salah satu juri SAA 2024 yang juga Wakil Presiden Sales dan Marketing PT NS BlueScope Indonesia, Irfan Fauzie melihat dari tingginya antusiasme partisipan karya yang masuk. Pihaknya berharap ajang penghargaan ini semakin meningkatkan semangat arsitek seluruh Indonesia untuk terus aktif berkarya dan bersaing hingga ke kancah internasional.