Fasad rumah mungil bentuk kotak yang saling tumpang tindih dengan taman mungil di bagian depan, karya Studio RNA via Arsitag
Fasad rumah merupakan petunjuk pertama dari gaya dan tema hunian Anda. Fasad menjadi wajah publik yang dilihat oleh setiap orang yang lewat. Oleh karena itu, pemilihan desain fasad terutama fasad rumah mungil tidak dapat diabakan begitu saja. Anda perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti privasi, desain yang estetik, akses masuknya cahaya matahari, serta fungsi lainnya yang mungkin dibutuhkan seperti penambahan area parkir.
Beberapa ide fasad rumah mungil nan estetik ini dapat Anda jadikan sumber inspirasi untuk kebutuhan yang akan datang.
Table of Contents
Sekilas, fasad rumah mungil ini mengingatkan akan bentuk kastil namun tentunya dalam sentuhan modern. Teras rumah sekaligus tempat parkir mendapatkan perlindungan atap dengan maksimal. Kombinasi warna hitam dan putih merupakan warna dominan dengan pintu kecil yang menjadi akses masuk ke dalam rumah. Walaupun terkesan terbuka saat pintu gerbang dibuka lebar, area dalam hunian tetap tertutup rapat untuk privasi maksimal.
Hal menarik dari fasad rumah mungil ini adalah penggunaan bentuk lengkung pada berbagai eleman. Bentuk lengkung yang membawa kesan lembut ini terlihat pada pagar hunian, atap carport, dan juga dinding dan kaca depan. Penggunaan jendela kaca pada lengkungan dinding membawa kesan modern dan urban pada hunian. Atap carport dengan tambahan plafon kayu membawa kesan hangat sejak memasuki halaman.
Fasad hunian mungil ini tidak dibatasi oleh dinding pagar dan hasilnya adalah kesan lapang, terbuka, serta mudah diakses. Walaupun memberi kesan terbuka, privasi pemilik hunian tetap terjaga dengan penempatan pintu masuk dari sisi samping rumah, bukan dari bagian depan seperti pada umumnya. Keunikan dari fasad ini terletak pada dinding teras yang terbuka dengan dinding kosong membentuk persegi layaknya sebuah bingkai foto yang menampilkan sedikit cerita tentang hunian di baliknya.
Dominasi warna hitam gelap pada fasad rumah mungil ini terlihat lebih menarik dan tidak membosankan dengan permainan tekstur pada dinding dan teras rumah. Fasad bangunan dua tingkat ini terbagi menjadi dua sisi, di mana sisi kiri terlihat lebih menonjol baik dengan ukuran yang lebih besar serta penggunaan lapisan batu alam pada dindingnya. Sementara, sisi kanan terlihat lebih mungil dengan dominasi hitam pekat polos.
Permainan tekstur hadir pada lantai carport serta area pedestrian yang menggunakan lantai kerikil. Dinding kaca kabut berpanel pada lantai dasar memberikan akses masuknya cahaya matahari namun tetap menjaga privasi pemilik hunian.
Hal menarik dari fasad rumah mungil yang satu ini adalah penggunan warna putih pada seluruh elemennya, material galvanum pada dinding dan atap, serta permainan bentuk geometri yang cantik. Warna putih lembut pada fasad fasad dan seluruh area yang terlihat membangun kesan bersih dan nyaman. Sementara, bentuk geometris trapesium pada bukaan depan terlihat unik karena jarang dipergunakan dalam hunian. Material galvanum sebagai atap yang kemudian diteruskan sebagai dinding teras membuatnya terlihat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Setiap ide fasad rumah mungil tersebut menawarkan pendekatan yang berbeda baik dari segi gaya desain maupun tema warna. Tampilan estetik yang hadir mampu berkolaborasi maksimal dengan fungsionalitas bangunan serta tetap memberikan privasi untuk kenyamanan penghuninya.