Kata kondominium sendiri berasal dari bahasa Inggris dan merupakan gabungan dari kata con dan dominium. Sebuah kondominium, atau kondo, merupakan bentuk hak guna perumahan di mana bagian tertentu real estate (umumnya kamar apartemen) dimiliki secara pribadi.
Namun, terkait dengan segala bentuk penggunaan berbagai macam fasilitas di dalam pengaksesannya, seperti lorong, sistem pemanas, elevator, eksterior dan yang lainnya tetap berada di bawah wilayah hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang merupakan badan kepemilihan keseluruhan bangunan tersebut.
Kondominium berbeda dengan apartemen, di mana arti kondominium itu sendiri ditujukan sebagai sebuah hunian atau unit yang statusnya berada di bawah kepemilikan pribadi dan bukan sebagai hak pakai atau sewa seperti apartemen pada umumnya.
Bangunan kondominium biasanya hanya terdiri dari beberapa tower saja, bisa 2 atau 3 tower. Kondominium juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang cukup mewah, seperti kolam renang, taman yang luas, fasilitas gym, restoran, spa, dan fasilitas mewah pendukung lainnya. Kondominium memang diperuntukan untuk dijual ke kalangan menengah ke atas.
Kondominium juga menawarkan tingkat keamanan yang tinggi. Tidak hanya dijaga oleh petugas keamanan, kondominium juga dilengkapi dengan kamera CCTV. Dengan sistem keamanan 24 jam, jarang terjadi perampokan atau pencurian pada lingkungan kondominium. Penghuni juga tidak perlu dipusingkan dengan urusan kebersihan dan pemeliharaan lingkungan karena biasanya sudah diurus oleh pengembang.
Di Indonesia sendiri, kata kondominium lebih banyak digunakan oleh mereka yang bergelut di bidang bisnis properti, di mana sejak beberapa tahun terakhir kondominium mulai diperkenalkan sebagai produk hunian baru untuk mereka yang tinggal di wilayah perkotaan seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Para pebisnis properti memiliki pandangan tersendiri dalam membedakan arti kata kondominium dan apartemen. Mereka menggunakan istilah kondominium sebagai sebuah unit apartemen yang dijual dan akan dimiliki secara pribadi oleh para penghuninya. Para penghuni juga bebas menjual kondominium milik mereka. Sedangkan apartemen adalah unit atau hunian apartemen yang akan disewakan.
Namun, saat ini perbedaan antara apartemen dan kondominium menjadi rancu karena banyak juga apartemen yang bisa dimiliki. Perbedaan antara keduanya memang tidak terlalu terlihat. Kondominium dapat Anda gunakan sebagai investasi jangka panjang.
Semoga penjelasan di atas dapat memberikan gambaran pada Anda mengenai perbedaanya, sehingga Anda dapat menentukan ingin memilih yang mana.
Table of Contents
Chic dan elegan
Untuk membuat tampilan kondominium yang chic dan elegan, fokuskan pencarian Anda pada barang-barang yang memiliki warna gelap seperti cokelat gelap, beige, dan abu-abu. Pilih juga pencahayaan yang mampu menerangi seluruh ruangan serta furnitur yang dipoles dan berkelas.
Nuansa kondominium yang terinspirasi dari alam mampu membuat pikiran menjadi lebih segar. Untuk mendapatkan kondominium dengan kesan alam, Anda bisa memperlebar jendela agar sinar matahari dapat masuk dengan lebih maksimal ke dalam kondominium Anda. Pencahayaan dari sinar matahari yang baik juga dapat membantu Anda untuk menghemat listrik.
Untuk mendapatkan desain yang minimalis, hindari pemakaian furnitur atau aksesoris yang terkesan ramai atau fancy. Gunakan barang-barang yang sederhana dan usahan untuk tetap rapi dan bersih. Bisa juga menambahkan rak buku gantung atau lampu gantung untuk menambah aksen pada ruangan.
Untuk mendapatkan gaya vintage, Anda bisa mepertimbangkan untuk menggunakan beberapa barang berbahan kayu yang memiliki warna seperti cokelat, maroon, hijau atau putih, serta oranye dan merah. Anda juga bisa menambahkan barang-barang vintage seperti katalog tua atau hiasan lainnya. Tambahkan juga foto hitam putih pada dinding.
Dapatkan juga inspirasi desain interior lainnya untuk kondominium Anda di Arsitag.com
Sumber:
http://mag.seekmi.com
http://www.hargarumah.info