Menjadikan tanaman sebagai bagian dari dekorasi interior sudah menjadi kelumrahan. Beragamnya jenis tanaman menjadi daya tarik tersendiri untuk membuat ruangan menjadi lebih estetik. Namun, lebih dari itu, keberadaan unsur alami seperti ini dipercaya bisa membuat suasana ruang menjadi lebih segar sehingga meningkatkan kesehatan penghuninya. Apakah benar demikian?
Jika Anda juga penasaran tentang tanaman hias sebagai elemen interior, berikut beberapa manfaatnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu tujuan menjadikan tanaman sebagai dekorasi interior adalah untuk keindahan atau meningkatkan estetika ruang. Bagaimana tidak, karakter dari masing-masing tanaman sangat unik dan bisa memberi suasana berbeda di dalam ruang. Warnanya yang alami juga bisa membuat suasana ruangan menjadi lebih segar.
Apalagi, saat ini, banyak variasi penataan tanaman indoor yang bisa dilakukan, salah satunya ialah seni vertical garden (taman vertikal). Anda bisa membuat taman vertikal ini untuk mengisi sisi ruang atau dinding yang kosong. Pola atau penataan tanamannya bisa disesuaikan dengan karakter ruang yang ingin diciptakan. Bahkan, jika bosan, Anda bisa menata ulang susunannya sehingga suasana ruang menjadi baru kembali.
Dalam desain, aksen dan kontras menjadi elemen yang penting untuk diperhatikan. Aksen yang kontras akan menciptakan pembeda yang membuat desain menjadi lebih atraktif. Elemen yang bisa menciptakan aksen dan kontras ini dalam desain interior adalah tanaman. Bagaimana tidak, tanaman dengan karakter bentuk dan warna alaminya akan memberi tampilan visual yang menarik mata. Alhasil, ruangan akan terlihat lebih estetik dan tidak membosankan.
Seperti yang diketahui, tanaman mampu menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksia. Hal ini tentu saja akan membuat udara di sekitarnya menjadi lebih segar. Bahkan, beberapa jenis tanaman seperti Dracaena juga mampu membersihkan udara dari polutan dan racun udara.
Karena kemampuannya inilah, permukaan daun tanaman yang diletakkan di dalam ruang seringkali berdebu. Maka, Anda harus rajin membersihkannya. Selain itu, agar kemampuan tanaman tetap optimal, sebaiknya tanaman indoor tetap secara berkala dijemur di bawah sinar matahari.
Anda mungkin pernah membaca bahwa kita sebaiknya secara berkala melihat warna hijau tanaman ketika tengah bekerja di depan laptop. Hal ini tentu saja masuk akal karena mata yang melihat layar elektronik akan mudah lelah dan terapi sederhananya ialah dengan melihat kesegaran alami tanaman. Begitupun ketika di dalam ruangan, mata Anda juga bisa lelah sehingga jika ada tanaman di dalam ruang, Anda tak perlu repot keluar rumah dulu, bukan?
Tanaman bisa membantu mengurangi stres?
Ya, memiliki tanaman memang dipercaya bisa mengurangi stres pemiliknya. Selain bisa dinikmati secara visual yang membuat suasana hati menjadi lebih senang, terapi stres yang dimaksud ialah melalui perawatan yang dilakukan terhadap tanaman tersebut.
Dengan adanya tanaman di dalam ruang, artinya Anda akan meluangkan waktu untuk merawatnya. Mulai dari sekedar menyiram, membersihkan daun, pruning, hingga mengganti media tanam. Aktivitas seperti inilah yang akan memberi kesempatan Anda melupakan kepenatan dan lebih fokus akan kegiatan yang bermanfaat.
Tanaman bisa membantu memulihkan penyakit nyatanya bukan isapan jempol belaka. Peneliti dari Kansas State University menemukan bahwa pasien yang memiliki tanaman di kamarnya, lebih sedikit dalam mengonsumi obat dibanding yang tidak memiliki tanaman hijau di kamarnya. Selain itu, pasien dengan tanaman di kamar juga memiliki tekanan darah dan detak jantung lebih stabil, serta rasa cemas yang sedikit.
Jadi, tanaman memang bukan sekedar untuk estetika ruang, bukan? Melalui penataan dan perawatan yang baik, nyatanya tanaman bisa memberi efek positif terhadap kesehatan penghuni rumah.