Baja ringanmerupakan salah satu bahan konstruksi yang semakin populer dalam industri pembangunan. Konstruksi baja ringan mempunyai keunggulan dalam hal kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas dalam desain struktur bangunan. Dibandingkan dengan bahan konstruksi tradisional seperti beton, kayu, maupun baja konvensional, baja ringan memiliki berat yang lebih enteng.
Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang material baja ini, kelebihan dan kekurangannya, serta penerapannya dalam industri konstruksi.
Baca Juga : 7 Inspirasi Material Countertop Keren untuk Dapur Cantik Anda
Table of Contents
Baja ringan atau Lightweight Steel adalah sebuah jenis bahan konstruksi yang terbuat dari baja dengan ketebalan yang relatif tipis (bahkan cuma 1 mm), namun memiliki kekuatan menahan beban yang cukup tinggi. Baja ringan digunakan untuk membangun struktur bangunan seperti rumah tinggal, gedung perkantoran, dan bangunan lainnya.
Material baja ini mempunyai berat yang lebih enteng dibandingkan dengan bahan konstruksi lain seperti beton atau kayu, sehingga memudahkan dalam proses konstruksi dan mengurangi biaya transportasi. Selain itu, baja ringan juga memiliki daya tahan yang baik terhadap gempa dan kebakaran, serta mudah dalam hal pemeliharaan dan perawatan. Tidak seperti rangka kayu, material ini jelas anti rayap. Karena kelebihan-kelebihannya tersebut, baja ringan semakin populer dan banyak digunakan dalam industri konstruksi saat ini.
Berikut adalah beberapa kelebihan dari penggunaan baja ringan dalam industri konstruksi bangunan:
Baja ringan mempunyao kekuatan yang tinggi dan kemampuan tahan terhadap beban yang besar, sehingga mampu menjaga stabilitas struktur bangunan.
Baja ringan memiliki berat yang lebih enteng dibandingkan dengan bahan konstruksi lain seperti beton atau kayu sehingga memudahkan dalam proses konstruksi dan mengurangi biaya transportasi.
Baja ringan gampang dalam proses instalasi dan memungkinkan konstruksi atau pembangunan yang lebih cepat, efisien, dan presisi dalam ukuran.
Material ini mempunyai kemampuan tahan terhadap gempa dan anti api, sehingga mampu memberikan keamanan yang lebih baik bagi penghuni bangunan.
Baja ringan memerlukan perawatan yang gampang dan minim, sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan bangunan dalam jangka panjang.
Lightweight steel memungkinkan desain bangunan yang lebih fleksibel, inovatif, dan menarik secara visual, sehingga memberikan nilai tambah dalam estetika dan desain bangunan.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, penggunaan lightweight steel dalam industri konstruksi juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:
Baja ringan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, seperti beton dan kayu.
Material ini dapat rentan terhadap korosi, terutama jika terkena kondisi lingkungan yang lembab dan asam, sehingga memerlukan perawatan yang baik agar tidak cepat rusak.
Baja ringan memiliki keterbatasan dalam dimensi dan bentuk yang tersedia di pasaran, sehingga memerlukan desain dan perencanaan yang lebih detail untuk memastikan kebutuhan bangunan dapat terpenuhi.
Produksi lightweight steel dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan air, serta penggunaan sumber daya alam yang cukup besar.
Materila ini membutuhkan tenaga ahli dalam pemasangannya sehingga memerlukan biaya yang cukup tinggi dan dapat memakan waktu yang lama.
Baca Juga : 5 Restoran Unik dengan Konstruksi Kayu
Baja ringan dapat digunakan untuk berbagai elemen konstruksi pada bangunan. Apa saja contoh pengaplikasian baja ringan?
Atap atau roofing adalah contoh pertama penggunaan baja ringan untuk atap bangunan. Atap dari baja ringan tergolong umum digunakan karena tahan karat, kuat, serta mempu melindungi rumah dari cuaca ekstrem Indonesia.
Ada dua jenis rangka atap atau framing dari lightweight steel yang bisa digunakan, yaitu kaso dan reng. Penggunaan baja ringan untuk framing memiliki banyak keunggulan seperti bobotnya yang enteng, sistem interlock, dan keamanan yang terjamin.
Partisi atau partitoning adalah kegiatan membentuk partisi-partisi ruangan pada suatu konstruksi. Penggunaan baja ringan dalam pembuatan partisi ini bisa dipadukan dengan triplek, papan gypsum, papan semen, dan bahan lainnya.
Bagian lantai atau flooring dari lightweight steel memudahkan pekerjaan pengecoran menjadi lebih cepat, praktis, dan menghemat biaya pengerjaan.
Harga lightweight steel bervariasi tergantung pada jenis yang digunakan, dimensi, ketebalan, dan lokasi pemasaran. Namun, secara umum, kisaran banderol baja ringan untuk pembangunan rumah atau bangunan komersial di Indonesia adalah antara Rp 70.000 hingga Rp 120.000 per meter persegi.
Harga tersebut belum termasuk biaya pemasangan dan perawatan. Harga dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar, lokasi, dan kebijakan produsen. Maka, sebaiknya Anda melakukan pengecekan terlebih dahulu pada supplier atau produsennya sebelum memutuskan untuk membeli.
Itulah tadi artikel pembahasan lengkap tentang baja ringan. Tertarik untuk mengaplikasikannya pada konstruksi rumah impian Anda? Konsultasikan saja kebutuhan bangun dan dekorasi Anda dengan profesional terbaik di Arsitag.