Area utama dalam apartemen mungil, karya Idekor via Arsitag
Ukuran yang kecil tidak menjadi penghalang dalam menghadirkan tampilan apartemen yang menawan. Penggunaan furnitur multifungsi dan hemat ruangan seperti meja lipat apartemen menjadi salah satu kuncinya. Hal ini terlihat pada desain apartemen dua kamar yang menggunakan meja lipat cantik dan fungsional untuk kenyamanan penghuninya.
Table of Contents
Desain open space adalah hal wajib dalam hunian berukuran mungil. Satu ruangan terbuka terbagi menjadi beberapa area dengan fungsinya masing-masing tanpa pembatas berupa dinding sekat. Dari pintu utama, terdapat dapur mungil pada sisi ruangan yang berlanjut dengan sofa pada ruang keluarga, dan meja lipat apartemen multifungsi pada sudut ruangan.
Warna kayu yang ringan dan terang pada lantai, lemari dapur, dan dinding terlihat mendominasi ruangan dengan sentuhan hitam nan elegan pada peralatan elektronik dapur.
Floating shelf di bawah TV dan pojok ruangan menjadi tempat utama untuk memajang berbagai pernak-pernik, buku, dan pot mungil. Penempatannya yang strategis dan sesuai dengan lekuk ruangan membuatnya terlihat ringan dan tidak menambah sesak ruangan.
Pada ruangan ini, dinding aksen kayu di belakang TV dan sofa memisahkan fungsi area tersebut dengan area di sisi kiri dan kanannya. Dinding aksen kayu terbuat dari panel persegi panjang yang dipasang dengan pola vertikal horizontal agar tidak membosankan.
Meja lipat apartemen ini berada pada pojok ruangan. Terbuat dari plywood dalam balutan warna cokelat kayu yang sama dengan tema ruangan secara keseluruhan. Meja ini dapat dipergunakan sebagai meja makan ataupun untuk kebutuhan lain dan dapat menampung hingga 4 orang pengguna.
Meja lipat yang hemat ruangan ini dapat dilipat pada bagian kiri dan kanannya untuk dipinggirkan saat tidak dipergunakan. Pemilik apartemen dapat beralih menggunakan furnitur built-in yang dapat berfungsi ganda sebagai kursi panjang sekaligus meja.
Apartemen dengan dua kamar tidur menggunakan gaya minimalis untuk setiap ruangan. Kedua kamar tidur dengan ukuran yang mungil memiliki desain yang serupa dalam hal warna dan pengaturannya. Kamar tidur ini berisi tempat tidur besar, floating shelf di atas headboard, dan lemari kayu dengan cermin untuk memantulkan cahaya dari sisi dinding yang berlawanan.
Kamar tidur kedua dalam apartemen ini dilengkapi dengan tempat tidur tunggal lengkap dengan jendela kaca pada sisinya. Kesamaan desain terlihat dari warna yang dipergunakan serta keberadaan floating shelf. Ruang kosong di bawah tempat tidur dimanfaatkan sebagai laci-laci penyimpanan yang dapat dengan mudah di buka tutup. Kursi ottoman yang dipergunakan memiliki bentuk dan desain yang sama dengan kursi pada ruang utama.
Kamar mandi apartemen ini mengusung tema yang sama dengan desain ruangan lainnya. Warna cokelat kayu muda kembali terlihat pada meja wastafel gantung dan floating shelf di atas cermin. Cermin dan pintu shower tidak menggunakan frame untuk membaurkan batas antara keduanya dengan dinding kamar mandi.
Penggunaan warna netral putih dan abu-abu membuat suasana terlihat lebih syahdu. Letupan warna alam hijau segar dari pot-pot mungil di sudut ruangan merupakan pengulangan dari hal serupa yang muncul pada ruangan-ruangan lain dalam apartemen ini.