Demi mendapatkan hunian yang nyaman sekaligus estetik, memadukan material industrial dan alami jadi pilihan favorit. Pilihan ini pula yang dilakukan arsitek Wiyoga Nurdiansyah untuk Banjar House, sebuah rumah yang berada di Tangerang Selatan. Rumah minimalis beton dan kayu ini punya sirkulasi yang sangat bagus sehingga menghadirkan sensasi sejuk dan hangat. Tertarik untuk melihatnya?
Table of Contents
Berlokasi di hoek atau sudut jalan, rumah minimalis beton dan kayu ini punya dua sisi terbuka. Mengingat lokasi yang menghadap matahari, tata letak hunian dirancang memanjang dari timur ke barat. Sedangkan, bukaannya menghadap ke arah utara.
Menyiasati fasad yang menghadap ke timur, arsitek Wiyoga Nurdiansyah menambahkan sebuah dinding besar. Material beton untuk dinding besar di sisi timur fasad dicetak membentuk tekstur kayu. Garis berulang mirip tekstur kayu dan papan kayu menciptakan tekstur yang sama.
Adapun sisi utara bangunan dikhususkan untuk area hijau. Area hijau dibuat linier dari depan ke belakang. Masing-masing kamar dirancang memiliki pemandangan ke arah area hijau dengan bukaan lebar sehingga cahaya alami melimpah.
Selain bukaan lebar di setiap ruangan, di lantai dasar ditambahkan pula sekat indoor dan sekat outdoor yang dirancang fleksibel agar bisa dilipat untuk memperluas ruang ke arah teras dan area hijau untuk memenuhi kebutuhan ruang tambahan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Di rumah minimalis beton dan kayu ini, lantai dasar terdiri dari ruang tamu, ruang makan, dapur dan juga area servis. Area pintu masuk menuju ruang tamu dirancang begitu istimewa. Area pintu dibuat tinggi dan terang berkat adanya void yang ditutup material kaca dan membuat cahaya matahari melimpah.
Di area pintu masuk ini pula, dinding miring yang ditambahkan tak hanya menciptakan keunikan arsitektur tetapi juga memberikan kesan luas pada ruangan. Dinding miring sekaligus menjadi jalan masuk cahaya seperti halnya skylight.
Lantai 1 di rumah minimalis beton dan kayu ini digunakan sebagai area pribadi. Di dalamnya terdapat dua kamar tidur dengan kamar mandi dalam. Setiap kamar tidur memiliki bukaan lebar yang menghadap ke area hijau.
Seperti halnya di lantai dasar, material beton dan kayu juga digunakan pada setiap ruangan di lantai 1 ini. Material beton ekspos dan kayu warna natural diterapkan baik untuk kamar tidur maupun untuk kamar mandi. Sedangkan, aksen dinding miring menawarkan keunikan sekaligus kesan ruangan lebih luas seperti di kamar mandi ini.
Nah, di rumah minimalis beton dan kayu ini, konsistensi material menciptakan karakteristik yang kuat pada setiap ruangan. Efeknya, sensasi sejuk dan hangat terasa di saat bersamaan. Tentu saja hunian yang berdiri di atas lahan seluas 225 meter persegi ini jadi idaman di kawasan perkotaan yang padat dan panas.
Tertarik punya hunian keluarga seperti ini?