Bila mendenger istilah “rumah miring”, kebanyakan orang akan langsung mengingat salah satu wahana di Dunia Fantasi, Ancol, berupa rumah unik dengan tampilan berbeda dan menantang. Namun, kata “elegan” tidaklah representatif bagi wahana gelap yang tidak bisa ditinggali tersebut. Pembayangan akan rumah itu tentu berbeda dengan rumah miring karya Budi Pradono yang satu ini.
Rumah berkonstruksi miring yang terang ini selalu bermandikan cahaya karena memiliki banyak bukaan sebagai akses cahaya. Kemudian, muncul pertanyaan. Jika punya banyak bukaan, bagaimana menjaga privasi ruang-ruang di dalamnya?
Terlebih lagi, rumah mewah ini diklaim sangat nyaman, bahkan terkesan elegan, dan keunikannya telah menjadi ikon di wilayahnya. Jadi semakin penasaran kan, seperti apa desainnya? Mari kita kupas habis!
1.Kesempatan Baik untuk Mewujudkan Ide-Ide Kreatif
Interior rumah miring // foto oleh Fernando Gomulya, via archdaily.com
Rumah Miring karya Budi Pradono memperkenalkan inovasi baru dalam mengembalikan kebutuhan ruang hidup sebagai esensi dasar terciptanya kenyamanan. Renovasi totalnya rampung di tahun 2015. Rumah ini berdiri kokoh di lahan berukuran 8 x 20 m2 dengan luas bangunan 321 m2, di antara rumah-rumah mewah gaya 1980-an di kawasan elit Pondok Indah.
Atas persetujuan pemiliknya, jalan untuk menciptakan sebuah karya arsitektur ikonik terbuka lebar. Konsep “home sweet home” tetap diutamakan. Namun, rumah ini sangat istimewa dengan desain yang tidak biasa dengan menghadirkan kontradiksi dengan rumah lain di lingkungannya. Lebih jauh lagi, desainnya menjadi kritik membangun. Sebagai pembuktian keterbukaan pikiran yang “out of the box”, mampu menciptakan ide-ide baru dalam mewadahi fungsi yang sama dengan bentuk berbeda.
2.Eksterior Ikonik dari Permainan Struktur Baja Miring
Struktur baja sebagai representasi hunian modern, via archdaily.com
Keseluruhan bangunan mengandalkan struktur baja yang dikenal kokoh sebagai representasi hunian modern. Baja menjadi bahasa arsitektur yang melambangkan kesuksesan. Bingkai konstruksi gambar rumah sengaja didesain miring menyerupai bangunan yang hampir roboh. Kemiringan 700 menjadi simbol ketidakstabilan dan dekonstruksi yang tidak lazim. Bagian inilah yang menjadi kritik terhadap kemonotonan contoh desain rumah kebanyakan.
Arsitektur rumah unik ini memiliki tiga lantai utama yang dilapisi kaca sebagai akses pemandangan ke area sekitarnya dan sungai di belakangnya. Sudut-sudut panel kaca diperhitungkan secara cerdas menyesuaikan dengan struktur, agar tetap memberikan privasi pada area kolam renang, kamar mandi, dan kamar tidur.
Rumah keren ini mengandalkan warna serba putih dimaksudkan untuk memberi kesan ringan dan elegan. Atapnya sengaja didesain lebih tinggi sebagai hasil dari kebutuhan kenyamanan ruang. Dari semua sudut pandang, yakni dari arah depan, samping, bahkan atas, rumah ini terlihat mencolok di antara rumah sekitarnya.
Baca juga: Semangat ‘Baja’ dalam Arsitektur
3.Antitesis Denah Rumah Miring yang Mengutamakan Kenyamanan
Konsep yang sama dengan denah antitesis dalam menciptakan hunian yang nyaman, via archdaily.com
Tidak hanya tampilan luar saja yang berbeda, ternyata dari pola pembagian ruang dan aliran ruang, denahnya menampilkan antitesis yang sangat menantang. Meski demikian, kenyamanan dalam mewadahi fungsi utama tetap menjadi pedoman desain. Lantai dasar difungsikan sebagai ruang semi publik dengan dilengkapi carport, kolam renang, area duduk, pantry, powder room, dan ruang belajar.
Lantai satu menjadi area privasi yang mewadahi kamar tidur utama, lengkap dengan kamar mandi, dan lemari pakaian. Begitu membuka pintu kamar, lemari pakaian di kiri kanan membentuk lorong sebagai ruang awal untuk memasuki kamar. Berseberangan dengan pintu, dinding kaca menerangi seluruh ruangan.
Kamar mandi utama ada di sebelah kanan pintu dan area tempat tidur di sebelah kiri. Keduanya memiliki konsep hampir identik. Kamar tidur tamu, kamar mandi, dan lounge berada di lantai dua.
Secara denah horizontal, area pribadi diposisikan di bagian belakang rumah, agar privasi tetap terjaga meskipun rumah didominasi selubung kaca. Secara vertikal, pembagian lantai menyerupai sandwich, dengan area privat berada di antara area semi publik.
4.Awal Memasuki Rumah Menjadi Kesan Tak Terlupakan
Perpaduan sistem kantilever dan struktur baja miring untuk konstruksi rumah, via archdaily.com
Pada kebanyakan rumah, begitu memasuki teras, kita akan dihadapkan pada pintu masuk utama menuju ruang tamu. Namun tidak demikian di rumah kaca minimalis ini. Tidak ada pintu masuk utama. Setelah carport, ada tangga menuju area duduk dan pantry yang luas, bersebelahan dengan kolam renang yang luasnya mendominasi setengah area di lantai dasar.
Di ujung kolam renang, terdapat ruang belajar yang dapat diakses melalui tangga yang menempel di pojok kiri dinding. Ruang belajar berdinding kaca ini tampak keren karena posisinya yang menggantung 1,5 meter di atas permukaan kolam renang menggunakan sistem kantilever.
Satu-satunya ruang yang tertutup dinding di lantai dasar hanyalah powder room sebagai tempat membersihkan diri setelah berenang.
5.Konstruksi Estetis Void Tangga Baja Kokoh
Tangga baja sebagai akses transportasi dan cahaya di setiap lantai, via archdaily.com
Tangga baja bermotif jala warna putih menghubungkan ketiga lantai. Material anak tangga berupa lempengan baja putih. Kemudian, jeda lubang antar anak tangga ditutup baja motif jala. Desain tangga terlihat seolah melayang ringan hingga tali baja penahan bebannya, malah terkesan mengikatnya supaya tidak “terbang”.
Tiap anak tangga bersifat tembus cahaya dan dilengkapi akses ke taman bertingkat di tiap bordesnya. Dak ruang belajar dijadikan lapangan rumput mini. Di sisi lain, bukaan void tangga berperan penting sebagai penghubung antar ruang dan sumber pencahayaan yang diteruskan dari tangga menerangi seluruh lantai.
Baca juga: Rumah Minimalis Natural Bisa Berkesan Mewah Tilik 6 Inspirasinyavia Cantik.tempo.co
6.Ruang Privasi yang Terbuka dengan Dominasi Dinding Kaca
Kamar tidur dengan dominasi dinding kaca, via archdaily.com
Meski kawasan perumahan ini sangat terjaga keamanannya, namun area tapak rumah hanya dibatasi sungai kecil dengan perumahan warga di seberangnya. Sudut kemiringan dan peletakan struktur bingkai baja berperan penting dalam menciptakan ruang privasi yang terbuka dari arah dalam, namun meminimalisasi akses visual dari arah luar.
Ruangan yang tertutup di area kamar tidur hanyalah kamar mandi. Namun tetap saja, 50 cm bagian atasnya yang bersebelahan dengan ruang dalam, tetap menggunakan material dinding kaca.
Area kamar mandi rumah minimalis ini seluas 16 m2 didesain sebagai respons tren gaya urban yang menghabiskan waktu lebih lama di kamar mandi. Kamar mandi difungsikan sebagai ruang bersantai sambil membersihkan diri setelah kesibukan sehari-hari. Waktu tenang, ruang kontemplatif, tempat beristirahat sambil mencari informasi dari ponsel, koran, atau media sosial lainnya, menjadi fungsi tambahan yang perlu difasilitasi oleh kamar mandi.
Lagi-lagi, ukuran bukaan mendominasi lebih dari setengah ruang kamar mandi. Garis-garis geometris membentuk jendela segitiga. Berpadu dengan modul persegi panjang yang menciptakan keteraturan bentuk dan menciptakan estetika modern minimalis. Sudut-sudut tajam diimbangi dengan bathtub dan closet berbentuk bulat. Kemudian, granit dan marmer abu-abu mengimbangi dominasi serba putih dan menciptakan estetika interior yang elegan secara lembut. Secara eksplisit, rumah ini menerapkan prinsip desain rumah minimalis yang menjadikan pilihan warna, bentuk, dan tekstur sebagai aksen yang memperindah visual interior.
Bentuk rumahnya yang miring bukan sekadar ingin tampil beda, tetapi sebagai bukti aplikasi berbeda dari konsep yang sama. Tantangan untuk menciptakan rumah yang nyaman bagi keluarga muda, dijawab dengan sudut pandang lain yang kontradiktif dan hasil akhir yang luar biasa mengagumkan. Tak hanya menuntaskan tugas sebagai jasa desain rumah, desainer pun menegaskan dirinya sebagai seniman yang telah melahirkan sebuah karya seni yang menarik digali perspektifnya.