Rumah bergaya Japandi menawarkan suasana yang menenangkan, minimalis, pencahayaan yang terasa hangat dan ruangan-ruangan yang lapang. Rumah ala Jepan dan Skandinavia atau dikenal sebagai Japandi ini memang sedang menjadi tren.
Salah satu rumah yang mengadopsi gaya ini adalah sebuah rumah di Tangerang Selatan hasil rancangan tim arsitek STUDIÉ. Tertarik untuk melihat sudut-sudut rumah tropis Japandi ini?
Table of Contents
Rumah Japandi yang disebut Taro House ini berdiri di atas lahan seluas 259 m2 dengan posisi lahan di sudut jalan. Adapun bangunannya sendiri memiliki luas 225 m2.
Dengan lokasi tersebut, tim arsitek STUDIÉ merancang dua bangunan yang memiliki orientasi berbeda. Adapun fasad utama menghadap ke barat, sedangkan fasad kedua mengarah ke utara.
Untuk fasad rumah, tim arsitek STUDIÉ menggabungkan elemen dinding bata dengan finishing beton ekspos dan material kayu. Kombinasi ini menghasilkan kesan fasad yang kokoh dan natural.
Bentuk bangunan rumah tropis Japandi ini terbilang simpel yakni bentuk geometris sederhana dengan model atap pelana.
Atap pelana didesain dengan orientasi dan tingkat ketinggian yang berbeda. Kreativitas ini menghasilkan bentuk visual seperti teras di antara kedua atap.
Sedangkan, kemiringan atap disesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia yakni atap pelana dengan kemiringan antara 250 hingga 350. Kemiringan atap seperti ini mampu mengalirkan air hujan dengan lebih mudah sekaligus melindungi rumah dari teriknya matahari.
Pembagian area di rumah tropis Japandi ini menempatkan ruang keluarga sebagai area utama. Ruang keluarga terasa lapang tanpa adanya dinding pemisah dengan dapur dan ruang makan yang berada di satu area.
Ruang keluarga yang menyatu dengan dapur dan ruang makan ini berada di tengah taman dipisahkan dengan dinding-dinding kaca bening yang tembus pandang. Rancangan ini tentu saja membuat area ruang keluarga terasa menyatu dengan taman.
Tim arsitek STUDIÉ memang sengaja menyisakan area depan hunian dan memanfaatkannya sebagai area hijau. Area hijau ini diisi dengan tanaman hias dan pepohonan yang kesejukannya bisa dinikmati dari dalam rumah.
Sirkulasi udara di rumah tropis Japandi ini sangatlah bagus berkat adanya area terbuka di sisi-sisi rumah. Begitu pula dengan intensitas cahaya alami di dalam rumah.
Sirkulasi udara dan pencahayaan yang optimal juga diterapkan di lantai atas. Sejumlah skylight ditambahkan dan bukaan-bukaan lebar juga diaplikasikan sebagai jalan masuk cahaya alami dan udara segar. Bukaan-bukaan dibuat lebar sekaligus memudahkan penghuni rumah untuk menikmati pemandangan hijau di taman-taman sekeliling rumah.
Suasana alami yang dihadirkan semakin sempurna dengan penggunaan material kayu natural di berbagai sudut rumah. Contohnya saja di area anak tangga menuju ke lantai atas.
Salah satu karakteristik rumah bergaya Japandi adalah penggunaan material alami seperti kayu yang mendominasi. Di Taro House pun demikian. Setiap ruangan mendapatkan sentuhan material kayu yang simpel dan menawan. Misalnya saja di kamar tidur ini. Material kayu warna alami diaplikasikan di dinding, lantai dan tentunya furnitur yang melengkapi ruangan.
Material kayu juga ditambahkan di sudut-sudut privat seperti di ruang hias. Ruang hias ini tampil menawan sekaligus hangat berkat sentuhan panel-panel kayu yang simpel.
Kamar mandi juga tak luput dari unsur alami. Khusus di kamar mandi, tim arsitek STUDIÉ memadukan material alami yakni batu alam dan kayu warna alami. Hasilnya, kamar mandi tampak sangat menawan.
Nah, rumah tropis Japandi Taro House ini benar-benar menawarkan suasana yang menenangkan, bukan? Ruang-ruang yang lapang, desain yang simpel namun menawan, penggunaan material alami, sirkulasi udara dan pencahayaan yang optimal menjadikan rumah ini sebagai tempat yang ideal untuk pulang. Pernah bermimpi punya hunian seperti ini?