Description

Berlokasi di kawasan headquarter Biensi Group yang memiliki tone warna gelap, Masjid As-Salam menjadi sebuah kontras dengan warna putih nya yang terang. Seolah menggambarkan dirinya sebagai tempat mengistirahatkan jiwa sejenak dari kesibukan sehari-hari. Mengembalikan diri pada sang pemilik diri, ilahi rabbi. Warna putih masjid kemudian diisi oleh pengulangan motif khas geometri islami. Menjadikannya padu dengan bangunan headquarter yang sama-sama memiliki facade “bertekstur”, terkesan rapi namun tidak kosong begitu saja. Detail-detail merupakan hal yang kecil namun pengaplikasiannya dapat memberikan perubahan yang besar pada suasana. Di masjid As-Salam, setiap detail sangat berarti untuk membangun keseluruhan suasana. Mulai dari motif pada facade yang terinspirasi dari Biensi, akses masuk utama berbentuk setengah lingkaran dengan harapan memberikan pengalaman arsitektur yang spritualis, keberadaan repetisi elemen lengkung di setiap bukaan dan jendela, railing tangga yang “mengalir” dengan bentuknya yang bulat dan melengkung mengikuti alur sirkulasi, permainan element skylight kanopi yang didesain bermotif, area belakang mihrab yang nampak selalu bersinar terang dengan pendaran yang tidak menyilaukan berkat adanya skylight yang dilengkapi sun-shading dari susunan besi hollow, hingga bagian menara yang juga terinspirasi dari huruf depan Biensi yang berdiri sebagai penegas kemegahan masjid. Pada akhirnya, arsitektur masjid As-Salam merupakan sebuah kerja sama yang apik antara elemen makro: konsep besar, orientasi, hingga gubahan massa dengan elemen mikro: detail-detail bukaan, detail-detail interior. Seolah menggambarkan bahwa setiap komponen punya peran yang berarti, kecil maupun besar. Seakan membawa pesan bahwa setiap kita ini punya peran dan akan membawa bentuk utuh yang baik jika masing-masing menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh.

Berlokasi di kawasan headquarter Biensi Group yang memiliki tone warna gelap, Masjid As-Salam menjadi sebuah kontras dengan warna putih nya yang terang. Seolah menggambarkan dirinya sebagai tempat mengistirahatkan jiwa sejenak dari kesibukan sehari-hari. Mengembalikan diri pada sang pemilik diri, ilahi rabbi. Warna putih masjid kemudian diisi oleh pengulangan motif khas geometri islami. Menjadikannya padu dengan bangunan he...