Bagaimana Cara Membuat Aliran Ruang yang Nyaman

Bagaimana Cara Membuat Aliran Ruang yang Nyaman | Foto artikel Arsitag

Cover : Reva House karya Revano Satria (Sumber: arsitag.com)
 

Aransemen furnitur yang dapat menciptakan sirkulasi ruang yang nyaman adalah salah satu kunci kesuksesan desain interior. Setiap ruang memerlukan pengaturan khusus agar kenyamanan sirkulasi dapat dirasakan.   

Ruang Makan

Cliff House at Bali karya Agung Budhi Raharsa (sumber:  arsitag.com)Cliff House at Bali karya Agung Budhi Raharsa (sumber:  arsitag.com)
 

Untuk menciptakan sirkulasi ruang yang nyaman setidaknya harus disediakan jarak 91 cm antara kursi makan dan dinding di sekitarnya dan paling sedikit 122 cm jarak antara meja dan pintu masuk ke ruang makan. Ruang makan yang sempit dapat disiasati dengan desain meja makan extendable yang  ‘menyempitkan’  ruang hanya jika diperlukan.

Sediakan ruang 61 cm untuk setiap tempat duduk.  Gerak saat makan, duduk dan bangun dari tempat duduk akan menjadi nyaman tanpa bersinggungan bahu.
Ruang Makan Urban Pop House karya Vindo Architect (Sumber : arsitag.com)
 

Sediakan ruang 61 cm untuk setiap tempat duduk.  Gerak saat makan, duduk dan bangun dari tempat duduk akan menjadi nyaman tanpa bersinggungan bahu.

Kamar Tidur

W residence karya Erre Luce (sumber arsitag.com)W residence karya Erre Luce (sumber arsitag.com)
 


 

Sediakan ruang sekitar 76-91 cm di kedua samping tempat tidur agar nyaman saat terbangun di kegelapan.  Hindari perletakan furnitur antara tempat tidur dan pintu kamar ataupun pintu kamar mandi.  

Trappehuiz House at Kemang karya ABOV (sumber arsitag.com)Trappehuiz House at Kemang karya ABOV (sumber arsitag.com)
 

Cara terbaik memperlancar sirkulasi pada ruang sempit dan berbentuk unik adalah dengan memanfaatkan sedikit furnitur.  Bagian alas tempat tidur dapat dijadikan rak penyimpanan yang hemat ruang, rapi, dan fungsional.

Ruang Keluarga

SE House karya Andani Architectura&Design (sumber:SE House karya Andani Architectura&Design (sumber:  arsitag.com)
 

Ruang keluarga yang baik harus nyaman untuk setiap penghuni. Letakkan furnitur yang benar-benar diperlukan saja agar sirkulasi ruang tetap nyaman.

SC House karya ArchitectRon (sumber arsitag.com)SC House karya ArchitectRon (sumber arsitag.com)
 

Jika memungkinkan, sediakan jarak sekitar 60 cm antara sofa dan jendela.

House at Legenda Wisata karya Sontang M Siregar (sumber : arsitag.com)House at Legenda Wisata karya Sontang M Siregar (sumber : arsitag.com)
 

Cara lain untuk menyiasati sirkulasi pada ruang yang sempit adalah dengan mengurangi atau memperkecil ukuran furnitur. 

Baca juga: Ketahuilah Trik Mengubah Ruang Tamu Kecil Terlihat Lebih Lapang

Kamar Mandi

Kamar Mandi
Taman Ratu House karya Design Intervention (sumber: arsitag.com)
 

Ukuran kamar mandi yang memang sudah sempit tidak memungkinkan sirkulasi ruang secara fisik. Cerdiklah menyiasatinya dengan memanfaatkan dinding cermin agar kamar mandi terasa luas.

Ukuran kamar mandi yang memang sudah sempit tidak memungkinkan sirkulasi ruang secara fisik. Cerdiklah menyiasatinya dengan memanfaatkan dinding cermin agar kamar mandi terasa luas.
Kamar mandi dengan pintu kaca geser dan cermin wastafel(sumber : freshdesignpedia.com)
 

Cara cerdik lain menyiasati kamar mandi yang sempit adalah dengan pintu kaca geser yang hemat ruang sekaligus memperluas jarak pandang.

Dapur

Sutorejo House karya Das Quadrat (sumber : arsitag.com)Sutorejo House karya Das Quadrat (sumber : arsitag.com)
 

Sirkulasi dapur sangatlah detail. Banyak pergerakan saat memasak yang harus diperhitungkan besaran ruangnya.  Setidaknya harus disediakan jarak 107 cm antara area dapur dengan meja makan di belakangnya.

Bare Minimalist by RAW Architecture (sumber arsitag.com)Bare Minimalist by RAW Architecture (sumber arsitag.com)
 

Hal penting lain yang harus dipertimbangkan pada perancangan dapur agar sirkulasinya optimal adalah memastikan adanya jarak yang cukup antara meja dapur dengan meja makan. Kedua area ini harus bisa menyatu dengan baik, tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.

Ruang Kerja di Rumah

Ruang Kerja di Rumah
Pojok ruang sebagai ruang kerja (sumber : acupofmai.com)
 

Jarak minimum antara kursi kerja dan dinding di belakangnya adalah 107 cm. Sirkulasi akan menjadi kurang nyaman dan ada perasaan terkungkung jika jaraknya kurang dari itu.

Selasar

Dede Gustaman's House at Bandung karya d Sae Architect (sumber arsitag.com)Dede Gustaman's House at Bandung karya d Sae Architect (sumber arsitag.com)
 

Aliran ruang satu dengan ruang lainnya sebaiknya bebas dari penghalang. Buatlah sebuah jalur sirkulasi yang ’bebas hambatan’.

Aliran ruang satu dengan ruang lainnya sebaiknya bebas dari penghalang. Buatlah sebuah jalur sirkulasi yang ’bebas hambatan’.
Butet House karya Nimara Architects (sumber arsitag.com)
 

Ruang yang mengalir dengan baik tanpa penghalang akan menciptakan perasaan nyaman tanpa beban dan  pikiran positif bagi setiap penghuninya. Pejamkan mata, bayangkan, dan rancanglah bentuk dan perletakan furnitur yang bisa mengalir dalam ruang.

AUTHOR

Joyce Meilanita

Joyce Meilanita adalah satu-satunya mahasiswa Arsitektur'95 Institut Teknologi Indonesia yang lulus di tahun 1999. Pernah magang dalam Jadena Project PT. Schering Jerman-Indonesia di tahun 1998. Penyuka aljabar ini aktif mengajar bimbel sejak 1988 dan telah membuat 420 soal untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ia juga sudah menerjemahkan 41 dokumen berbahasa Inggris untuk Tung Desem Waringin. Kecintaan akan dunia arsitektur menyemangatinya untuk terus membagi dan memperluas wawasan serta pengetahuannya lewat berbagai artikel yang ditulisnya untuk arsitag.com. "Always trying to do my best in God's will n bless" itulah motto hidupnya.