Desain hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Sebagai tempat beristirahat, layaknya rumah, hotel juga harus bisa memberikan kenyamanan yang diinginkan para tamunya. Di antara sekian banyak konsep, desain hotel butik merupakan jenis yang paling banyak dicari karena keunikannya. Jika dibandingkan dengan tipe hotel pada umumnya, hotel butik adalah hotel yang lebih mengedepankan konsep dan filosofi dalam pilihan desain kamar-kamarnya. Kerap kali, hotel butik hanya memiliki sedikit kamar, namun dengan pilihan kamar yang unik-unik.
Dibangun dengan fasilitas mewah, hotel butik adalah gambaran akomodasi unik dengan lay out yang lain dari pada yang lain. The Siren Hotel yang ada di Kota Detroit, negara bagian Michigan, Amerika Serikat ini adalah salah satu hotel dengan desain interior vintage yang siap menyihir setiap tamunya.
Mengangkat Mitologi Yunani sebagai Konsep
Desain interior hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Didesain oleh firma arsitektur ASH NYC, The Siren dibangun dengan menggabungkan dua konsep. Suasana misterius yang khas mengingatkan pada mitologi Yunani. Sementara, “Siren” yang menjadi namanya adalah sebuah slogan ungkapan untuk “memanggil kembali” para tamu datang ke Detroit.
The Siren Hotel dibangun di Motor City, sebuah kota di mana banyak hotel tua berdiri di sana. The Siren sendiri dibangun dengan mengubah sebuah bangunan bergaya Italia di era Renaisans tahun 1926 dengan sentuhan nostalgia modernisme.
Baca juga: Desain Hotel Butik Super Classy dan Stylish di Kyoto
Desain hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Lantai bangunannya masih menggunakan lantai travertine asli. Begitu juga dengan fitur terakota dan detail pada langit-langit yang masih menggunakan desain lamanya. Sisa-sisa masa lalu ini akan mengingatkan siapa pun yang ada di dalamnya terhadap masa lalu dari bangunan ini.
Sebagai pelengkap, Anda akan menemukan barang-barang antik Italia peninggalan abad ke-18 dan abad ke-19 di area lobi. Sementara itu, aksen merah muda, putih, dan biru tua merupakan sentuhan kontemporer yang diberikan ASH NYC pada The Siren.
Restoran Hotel yang Akan Membawa Anda Bernostalgia
Desain hotel butik vintage karya ASH NYC, via design-milk.com
Karl, restoran yang berada di dalam hotel adalah rancangan dari desainer lokal Detroit, Kate Williams. Sama seperti area lain, ruangan ini juga memiliki ciri khasnya sendiri. Seolah menjadi tempat berkumpulnya benda-benda nostalgia modernisme, sang desainer menggabungkan banquette vinyl, dinding linoleum, ubin mint, dengan aksen krom dan neon. Menyebabkan semua sudutnya menjadi hotel Instagrammable yang memikat siapa pun untuk update di social media.
Desain hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Karl adalah restoran dengan peran ganda. Di siang hari, ia menjadi tempat bersantap para pengunjung, lengkap dengan suasana yang hangat ditemani cahaya alami dari sinar matahari. Di malam hari, tempat ini menjelma menjadi bar bagi para tamu bisa menghabiskan waktu mengobrol sembari minum hingga pagi datang. Pencahayaannya yang diatur sedemikian rupa membuat restoran ini menampilkan beragam pesona yang sama-sama memikat.
Kamar Tidur Cozy dengan Nuansa yang Kalem
Desain kamar hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Puas bereksperimen dengan warna-warna berani di area umum, kamar tidur di The Siren hadir dengan nuansa yang lebih kalem. Memilih putih sebagai warna dasar, kesan simpel dan cozy langsung terasa di dalam kamar hotel vintage. Lantai kayu dipadu perabotan dan kain-kain berwarna lembut, tamu dipastikan akan menemukan suasana istirahat yang mereka inginkan.
Desain kamar hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Jika kamar dengan ranjang tunggal menghadirkan kesan intim, kamar dengan bunk bed hadir dengan suasana yang lebih santai. Sebuah meja dipasang di dekat jendela menjadi sudut nyaman bagi para tamu duduk bersama dan mengobrol.
Baca juga: Nagomi Suites: Hotel Industrial Minimalis Super Keren Besutan Wiyoga Nurdiansyah
Desain kamar mandi hotel butik karya ASH NYC, via design-milk.com
Sedikit kontras dengan kamar tidur, kamar mandi hadir dengan warna-warna yang lebih berani. Ubin dengan warna biru ini seakan tampil mencolok, memberikan sentuhan berbeda ke dalam setiap kamar di The Siren.
Banyak desainer yang berusaha memperbarui bangunan tapi hanya sebagian yang mau membiarkan sisa-sisa masa lalu di dalamnya. ASH NYC berhasil mengeksekusi The Siren dengan sempurna dan membiarkan pengunjungnya menikmati masa kini dan masa lampau sekaligus ketika di dalamnya.