Desain Hause Rooftop At Setiabudi, karya Bitte Design Studio,via arsitag.com
Konsep ruang santai dan berkumpul di area terbuka di atap gedung (rooftop garden) memang bukan hal baru di ibu kota. Hal ini lahir karena cityscape berupa gedung-gedung pencakar langit merupakan suatu atraksi yang menarik untuk disajikan. Namun, dalam pengemasannya tentu juga dibutuhkan desain yang menarik agar tercipta atmosfer yang nyaman bagi pengunjung.
Berbicara soal rooftop garden, maka Hause Rooftop karya Bitte Design Studio sangat menarik untuk dibahas. Memiliki desain konsep yang memesona, bar dan restoran di Senopati Jakarta ini juga terlihat adem dengan kehadiran tanaman di hampir setiap sisinya. Ingin tahu lebih jauh tentang desain yang ditawarkan Hause Rooftop at Setiabudi ini? Berikut ulasan singkatnya.
1. Memaksimalkan potensi view
Desain Hause Rooftop At Setiabudi, karya Bitte Design Studio,via arsitag.com
Skyscraper atau kumpulan gedung pencakar langit menjadi potensi daya tarik utama dari bar dan restoran ini. Oleh karenanya, desain rooftop memberi pemandangan yang maksimal akan pemandangan kota di hadapannya. Penataan dan tata letak kursi juga tentu berorientasi pada hal ini sehingga di mana pun pengunjung mengambil kursi, mereka tetap bisa mendapat pemandangan terbaik.
Baca juga: Inspirasi Atap Hijau yang Asri dan Menakjubkan
2. Konsep urban jungle
Desain Hause Rooftop At Setiabudi, karya Bitte Design Studio,via arsitag.com
Urban jungle menjadi konsep utama yang coba diangkat di Hause Rooftop. Tanaman yang optimal mengisi tiap sisi dan sudut rooftop tentu menjadi syarat utama pendukung konsep ini. Terlihat dari foto di atas, elemen tanaman ditempatkan tidak hanya pada lantai, tetapi juga dibuat dengan konsep vertikal hingga menggantung. Penempatan tanaman yang ‘penuh’ seperti ini diharapkan bisa memberikan suasana nyaman dan terkesan homey bagi pengunjung. Selain itu, keberadaan tanaman akan memodifikasi iklim panas di atas gedung sehingga terasa lebih sejuk.
3. Sentuhan gaya industrial yang khas
Desain Hause Rooftop At Setiabudi, karya Bitte Design Studio,via arsitag.com
Arsitektur bergaya Industrial sangat kental terasa pada desain Hause Rooftop. Hal tersebut bisa dilihat dari penggunaan material logam pada rangka pintu, jendela, rak, tiang dan kursi-meja, serta kayu pada pergola dan kursi. Perpaduan dua material ini memberikan interaksi tekstur yang berbeda pula, namun tetap sedap dipandang. Apalagi, dominasi hijau dari tanaman memberikan nuansa yang lebih hidup dan atraktif pada desain rooftop yang sudah mulai dirancang sejak tahun 2016 silam ini.
4. Menambah estetika dengan pergola
Desain Hause Rooftop At Setiabudi, karya Bitte Design Studio,via arsitag.com
Area outdoor memang menjadi daya pikat dari Hause Rooftop. Namun, terik matahari mungkin akan menjadi masalahnya. Penggunaan kanopi mungkin saja dilakukan, tetapi akan membuat rooftop tidak lagi terasa sebagai ruang terbuka yang bebas. Tampaknya, salah satu solusi yang dipakai oleh Bitte Design Studio ialah dengan membuat pergola.
Meskipun tidak maksimal dalam memberi naungan, tetapi bayangan dari pergola akan memberi efek lebih teduh. Selain itu, material kayu yang dipakai juga memberi kesan alami dan tidak kontradiktif dengan konsep urban jungle yang coba diangkat. Hal menarik lainnya dari penggunaan pergola ini ialah menambah kesan estetik, baik dari strukturnya itu sendiri ataupun efek bayangan yang diciptakannya.
Baca juga: Desain Kantor Industrial dengan Rooftop Garden yang Super Kece
5. Melihat luar dari dalam
Desain Hause Rooftop At Setiabudi, karya Bitte Design Studio,via arsitag.com
Hause Rooftop menyediakan pula area indoor dengan open bar di sudut ruangnya. Namun, meskipun di dalam ruang, pengunjung tetap bisa merasakan suasana terbuka karena bukaan jendelanya yang lebar. Tampilan indah dari gedung-gedung, tampak semakin memesona dengan kerimbunan tanaman yang ada di area outdoor. Hal ini memberikan suasana nyaman untuk pengunjung semakin betah sembari menikmati waktu makan dan berkumpul mereka.
Kemampuan dalam melihat potensi menjadi keunggulan dari seorang arsitek atau desainer. Poin inilah yang selayaknya Anda terapkan pula ketika hendak merancang karya arsitektur, karena ketika potensi itu berhasil dimanfaatkan dengan baik, maka sebuah karya akan semakin menarik.