Cover: Ilustrasi arsitek oleh macrovector, via freepik.com
Menggunakan jasa arsitek, jasa desainer interior, jasa kontraktor, atau jasa design & build adalah yang hal yang esensial saat Anda ingin membangun rumah impian Anda. Arsitek profesional dapat mendesain rumah ideal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda dengan menggunakan keilmuannya untuk menghasilkan rumah yang nyaman, berfungsi dengan baik, serta sedap dipandang. Sedangkan, desainer interior akan dapat membantu Anda menciptakan ruang-ruang dalam rumah Anda menjadi lebih nyaman lagi dengan penataan furnitur yang baik dan dekorasi rumah yang estetis. Terakhir, kontraktor akan membantu Anda membangun semua rancangan itu menjadi nyata.
Namun, tentu saja terkadang, ada hal-hal yang tidak diharapkan ketika menggunakan jasa profesional tersebut. Seperti misalnya, bertemu arsitek yang selera desainnya tidak cocok dengan Anda, desainer interior yang susah dihubungi, atau kontraktor nakal yang menghilang meskipun bangunan belum selesai. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal tersebut, perhatikan 6 poin berikut ini.
1. Bandingkan paling tidak 3 penawaran
Bandingkan minimal 3 penawaran, foto oleh gpointstudio, via freepik.com
Jangan hanya mengandalkan 1 atau 2 orang yang pertama kali Anda temui/hubungi. Usahakan mengontak lebih dari 3 tenaga profesional dan mintalah penawaran dari 3 yang paling cocok. Dalam penawaran itu, Anda dapat membandingkan harga dan jasa apa saja yang Anda peroleh dari mereka. Jangan terkecoh dengan penawaran yang paling murah. Anda perlu memastikan bahwa semua kebutuhan Anda telah termasuk ke dalamnya.
2. Lihat langsung proyek-proyek yang telah terbangun sebelumnya
Proyek terbangun jasa arsitek rancang bangun STUDIE, via arsitag.com
Proyek terbangun adalah bukti kinerja arsitek, desainer interior, atau kontraktor yang akan Anda gunakan. Bila memungkinkan, cek langsung sendiri di lapangan bagaimana hasil pekerjaan mereka sebelumnya. Ini akan memberikan gambaran bagaimana hasil yang akan Anda terima nantinya. Akan lebih ideal lagi apabila Anda dapat berbincang dengan klien sebelumnya untuk menanyakan apakah ada kendala-kendala yang pernah mereka alami dalam proses pembangunan. Tentunya, Anda akan lebih yakin menggunakan jasa arsitek, desainer interior, atau kontraktor tersebut bila klien sebelumnya puas dan memberikan review yang baik.
Baca juga: Keuntungan Menggunakan Jasa Desain Rumah yang Mulai Banyak Dicari Orang
3. Manfaatkan escrow
ARSIpro sebagai apllikasi escrow untuk menjamin keamanan uang Anda
Apa itu escrow? Escrow adalah rekening bersama yang digunakan oleh pemilik proyek dan penyedia jasa demi keamanan bersama. Sebelum proyek dimulai, pemilik proyek akan mentransfer uang muka ke rekening bersama sehingga desainer/kontraktor dapat bekerja tanpa merasa was-was tidak akan dibayar. Sementara itu, pemilik proyek juga tidak akan merasa was-was uangnya dibawa kabur, karena uang tersebut baru akan dibayarkan oleh escrow ke penyedia jasa bila tahapan proyek telah tuntas dan disetujui oleh pemilik proyek. Jadi, kedua belah pihak dapat sama-sama bekerjasama dengan lebih nyaman. Salah satu contoh escrow adalah aplikasi ARSIpro dari Arsitag.
4. Jangan lupa meminta masa retensi pada kontrak perjanjian
Mintalah masa retensi sebagai jaminan mutu layanan, ilustrasi oleh vectorjuice, via freepik.com
Masa retensi adalah masa garansi proyek, biasanya antara 3-6 bulan setelah proyek diserahterimakan. Apabila masih ada kerusakan-kerusakan pada masa retensi tersebut, kontraktor biasanya berkewajiban untuk memperbaikinya. Tentu saja, ada syarat dan ketentuan yang berlaku dalam proses itu. Pastikan semuanya tertulis jelas di dalam kontrak agar tidak ada permasalahan ke depannya.
5. Bila proyek Anda ‘time sensitive’, masukkan penalti pada klausal keterlambatan
Usulkan penalti bila terjadi keterlambatan pada kontrak Anda, ilustrasi oleh pikisuperstar, via freepik.com
Beberapa proyek seperti renovasi toko biasanya bersifat ‘time sensitive’. Artinya, toko tersebut harus sudah beroperasi pada waktu yang telah ditetapkan. Keterlambatan dapat berarti kerugian. Pembangunan rumah juga bisa saja bersifat time sensitive. Misalnya, pemilik rumah mengontrak rumah/apartemen selama rumahnya sedang dibangun/direnovasi dan masa kontraknya tersebut habis pada saat deadline serah terima rumah baru. Terjadinya keterlambatan, berarti pemilik rumah tersebut harus memperpanjang kontrak rumah/apartemennya lagi yang menyebabkan pengeluaran tambahan. Untuk mencegah hal ini, pemilik rumah dapat mengusulkan penalti keterlambatan dalam kontrak.
Baca juga: Hal Penting yang Harus Dicermati Sebelum Memilih Jasa Kontraktor
6. Cek saksama seluruh klausul pada kontrak Anda
Baca teliti kontrak Anda sebelum ditandatangani, ilustrasi oleh pch.vector, via freepik.com
Kontrak adalah dokumen terpenting yang perlu mencantumkan semua kesepakatan Anda bersama dengan arsitek, desainer interior, atau kontraktor yang Anda gunakan. Jangan merasa sungkan untuk menanyakan istilah-istilah yang tidak Anda pahami. Tenaga profesional tersebut berkewajiban menjelaskan seluruh isi kontrak yang akan Anda tanda tangani. Pastikan kontrak tersebut telah menjelaskan secara rinci apa saja keluaran/output pekerjaan yang akan didapatkan, detail pembayaran, serta jadwal pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat membaca juga artikel: Surat Perjanjian Kerja yang Baik. Contoh dokumen Kontrak juga dapat Anda lihat di sini.
