Cover : Sonny Sutanto Architects New Officedi Sunter, Jakarta Utara karya Sonny Sutanto Architectstahun 2016 (Sumber: arsitag.com)
Desain sebuah kantor yang baik diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja para pekerjanya serta menstimulasi ide-ide kreatif yang segar dan autentik. Gaya arsitektur kantor bisa mengusung arsitektur konvensional maupun arsitektur kekinian, atau penggabungan keduanya. Yang penting, tujuan utamanya adalah menciptakan suasana kantor yang bisa mengarahkan pekerjanya untuk lebih fokus pada pekerjaan.
Kantor arsitek yang dipenuhi oleh para pekerja yang diharapkan dapat menemukan gagasan baru untuk mewadahi fungsi dan menghadirkan kenyamanan maksimal, pastilah harus tampil berbeda. Nah, artikel ini mengajak Anda mengintip suasana kantor Sonny Sutanto Architect New Office yang unik dan tampil berbeda dari desain kantor kebanyakan.
Eksterior SSA New Office yang menarik (Sumber: arsitag.com)
SSA New Office empat kali lebih luas dari kantor lama di rumah pribadi Sonny Sutanto. Kantor yang berada di lingkungan perumahan di daerah Sunter, Jakarta Utara, ini menjadi ikon di lingkungannya dengan bentuk yang unik dan menarik. Keseimbangan tampilan eksterior didapat dari perpaduan bentuk simetris dan asimetris, melambangkan keberhasilan mengatasi segala kebutuhan dan ketidakteraturan menjadi sebuah karya arsitektur yang indah dan sempurna.
Denah lantai satu SSA Office (Sumber: arsitag.com)
Bentuk tapak SSA New Office lebih lebar di bagian belakangnya. Bentuk tapak yang menyerupai ‘kantong uang’ ini, dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
Potongan bagian depan memperlihatkan keunikan bentuk massa bangunan SSA (Sumber: arsitag.com)
Dalam desainnya, ada tiga massa bangunan utama dengan ruang transisi di antaranya. Suasana kaku dan terlalu formal yang ada pada desain kantor kebanyakan dicairkan secara bertahap, mulai dari façade bangunan, perasaan saat memasuki bangunan, mengarahkan sudut pandang dengan adanya koridor yang memperlihatkan halaman belakang, hingga mengatur bentuk dan posisi ruang-ruang fungsional untuk beberapa kegiatan.
Detail balkon SSA New Office (Sumber: arsitag.com)
Di bagian muka bangunan, point of interest ditampilkan balkon berbentuk segitiga. Bagian bangunan yang bersebelahan dengan tetangga dilapisi beberapa lapis dinding dengan bentuk geometris yang jelas, untuk menghindari pemandangan yang tidak diinginkan.
Berbagai karya seni menghiasi lobby SSA New Office (Sumber: arsitag.com)
Kantor SSA New Office terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama diperuntukkan sebagai area publik, yang terdiri dari: ruang resepsionis, ruang pertemuan, ruang percontohan material, workshop pembuatan model/maket, ruang makan, pantry, dan courtyard. Courtyard dapat difungsikan sebagai area kuliah untuk publik yang kerap kali diadakan dalam selang waktu tertentu. Berbagai karya seni dua dimensi dan tiga dimensi menjadi dekorasi interior lobby kantor, menampilkan suasana seperti di galeri seni.
Area resepsionis yang elegan dan nyaman (Sumber: arsitag.com)
Lampu downlight menerangi dinding deretan kayu di area resepsionis, mencairkan kesan formal sekaligus memberi efek kenyamanan yang elegan.
Ruang pimpinan SSA New Office (Sumber: arsitag.com)
Lantai dua diperuntukkan sebagai ruang kerja khusus untuk para arsitek dan pimpinan, dengan ruang administrasi, sebuah galeri, dan sebuah perpustakaan yang mendukung pekerjaan dan pencarian ide kreatif. Semua ruang ini mengelilingi tangga utama untuk menciptakan aliran ruang yang terus-menerus. Pencahayaan alami yang menembus ruang melalui susunan jendela berbentuk trapesium dan persegi panjang diposisikan untuk menerangi ruang, namun tidak menyilaukan.
Tangga dengan anak tangga kayu dan pegangan tangga melambangkan tanda tangan pemilik SSA (Sumber: arsitag.com)
Lantai ketiga juga diperuntukkan sebagai ruang kerja khusus untuk para drafter dan anak magang, dengan toilet dan fasilitas kebersihan lainnya. Lantai tiga dan empat di bagian belakang bangunan dimanfaatkan sebagai area servis.
Boss yang berwibawa, keren, dan bersahabat (Sumber: arsitag.com)
Ada beberapa elemen yang dimanfaatkan untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam kantor ini, misalnya, huruf timbul bertuliskan “THE BOSS” di kantor pimpinan, kolam ikan dan akuarium, dan beberapa dekorasi dinding handmade dari mozaik. Huruf timbul ini memberi kejelasan fungsi ruang dengan cara yang menyenangkan, sekaligus mencairkan ketegangan dan menggambarkan kedekatan ‘Boss’ dengan pekerjanya.
Desain kantor baru dengan ukuran dan perabotan lama yang sudah nyaman (Sumber: arsitag.com)
Meski baru, desain kantor ini masih membawa kenyamanan suasana kantor lama yang sudah ditempati selama 13 tahun, seperti luas area kerja yang sudah nyaman untuk para arsitek dan desainer, serta membawa kenangan saat mereka bekerja di kantor lama. Ukuran kantor lama dijadikan acuan dalam mendesain kantor baru karena ada keinginan untuk mempergunakan perabotan yang lama.
Pintu poros tengah yang artistik, fungsional, dan elegan (Sumber: arsitag.com)
Ruang administrasi SSA New Office sebagai ruang semi publik mempunyai pintu yang unik. Pintu poros tengah di antara dua kabinet dinding, mendukung fungsi ruang administrasi dengan baik. Besar dan arah bukaan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuknya yang unik dan apik menjadi dekorasi elegan yang fungsional.
Ruang makan yang nyaman didukung pencahayaan alami dan buatan (Sumber: arsitag.com)
Ruang makan bersama selain mendukung kebutuhan fisik, juga mendukung terjalinnya kebersamaan antar para pekerja di SSA New Office. Indahnya kebersamaan dan saling bertukar ide dapat dilakukan di ruang makan ini. Pencahayaan lampu kuning yang temaram didukung pencahayaan alami dari dinding kaca untuk memberi efek nyaman yang menenangkan pikiran. Huruf timbul yang terpampang pada dinding bata ekspos di taman minimalis menjadi pengingat, walau ruang makan sebagai tempat beristirahat, para pekerja tidak boleh lupa bahwa mereka masih berada dalam jam kerja dan tidak boleh menyia-nyiakan waktu; simple, tetapi memiliki makna mendalam.
Balkon yang nyaman, tempat beristirahat dan mencari ide (Sumber: arsitag.com)
Selain ruang makan, balkon yang dilengkapi sofa mungil dapat menjadi pilihan tempat beristirahat dan duduk berpikir mencari ide baru. Kayu sebagai bahan konvensional berpadu dengan aluminium, kaca, dan beton sebagai bahan modern, menjadi perlambang begitu banyaknya bahan yang dapat diaplikasikan dalam sebuah karya arsitektur, ketidakterbatasan ide, serta menyatukan bahan konvensional dan bahan modern. Dekorasi dari seni tradisional dan plafon serta lantai kayu berpadu dengan karpet, sofa, dan desain lampu sorot, menjadi perlambang karya arsitektur yang tak lekang oleh waktu.
Perpaduan tradisional dan modern di toilet SSA (Sumber: arsitag.com)