Konsep sederhana yang tampil manis dan memikat, karya Studié, via Arsitag.com
Less is more. Frasa ini rasanya sangat tepat untuk menggambarkan konsep simplicity yang diusung oleh tim arsitek Studié kali ini. Selaras dengan tren rumah minimalis 2021, desain rumah minimalis yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten ini justru tampak menarik berkat formasi bentuk geometris dasar yang simpel, material-material sederhana, menghindari dekorasi yang rumit, dan dengan repetisi struktur bangunan yang teratur.
Fasad Sederhana yang Tampil Manis
Fasad yang simpel tanpa dekorasi, karya Studié, via Arsitag.com
Kesederhanaan desain rumah minimalis ini dimulai dari fasadnya. Fasad dibangun tanpa dekorasi. Material yang digunakan hanya dilapisi cat warna putih. Bangunan mengadopsi bentuk geometris yang simpel dengan atap datar. Begitu pula dengan pagar rumah.
Gerbang rumah terbuat dari besi yang dipadukan dengan kawat kasa dan seluruhnya dicat warna putih. Motif persegi panjang yang ditata teratur menjadi pilihan motif untuk gerbang. Motif gerbang ini menguatkan nuansa desain minimalis pada fasad. Adapun, gerbang besi dipadukan dengan dinding kamprot dan roster beton yang memberi kesan tangguh.
Jendela dan pintu dengan desain sederhana, karya Studié, via Arsitag.com
Sementara itu, bagian jendela dan pintu juga tak memiliki detail yang rumit. Jendela hanya berbentuk persegi panjang yang terbagi menjadi tiga bagian dengan kusen berwarna hitam. Sedangkan, pintu terbuat dari kayu yang menampilkan warna asli kayu tanpa polesan apa pun.
Susunan roster beton yang cantik, hunian karya Studié, via Arsitag.com
Untuk fasad bangunan, tim arsitek Studié menambahkan sentuhan manis berupa material roster beton. Roster beton dengan lubang-lubang persegi panjang ditata menjulang menyentuh atap datar. Berukuran sepertiga bagian depan rumah, susunan roster beton ditempatkan pada salah satu sisi depan bangunan.
Baca juga: Desain Rumah Kos Super Unik dengan Warna Merah Menyala
Sudut duduk yang cantik dibalik roster beton, desain karya Studié, via Arsitag.com
Di balik dinding roster beton, tim arsitek Studié merancang sebuah ruang duduk santai. Furnitur berbahan rotan dan kayu bersanding serasi dengan beton tanpa finishing di sekitarnya. Beberapa pot tanaman hias menjadikan sudut sederhana ini tampak begitu manis.
Desain Rumah Minimalis Minim Sekat
Ruang keluarga dan ruang makan yang menyatu, karya Studié, via Arsitag.com
Seperti karakteristik rumah minimalis pada umumnya, hunian ini minim dinding penyekat. Desain rumah minimalis 3 kamar pun tetap tampak terkesan lapang. Ruang keluarga dan ruang makan dibuat saling berdekatan dan terhubung. Sofa warna krem menjadi pembatas antara ruang keluarga dan ruang makan. Minimnya sekat, merupakan solusi rumah sederhana minimalis jadi terasa lebih luas, nyaman, dan terang.
Baca juga: 5 Rumah Mini Keren di Indonesia
Furnitur kayu di ruang keluarga, karya Studié, via Arsitag.com
Baik di ruang keluarga maupun di ruang makan, furnitur berbahan kayu dengan warna natural menjadi pilihan. Kehadiran material kayu ini memberi kesan hangat pada ruangan yang berdinding serba putih dan berlantai plester kasar berwarna abu-abu.
Baca juga: Desain Rumah Mungil dengan Konsep Minimalis Jepang yang Super Simpel
Dapur Cantik Serba Kayu
Dapur cantik serba kayu, karya Studié, via Arsitag.com
Selain di ruang keluarga dan ruang makan, material kayu juga digunakan di dapur. Untuk lantai, tim arsitek Studié memadukan papan-papan kayu dengan lantai plester yang sejuk. Adapun, penataannya sungguh kreatif sehingga menampilkan pemandangan lantai yang unik.
Sementara itu, material kayu mendominasi lemari-lemari dapur bagian atas dan bawah. Pada beberapa bagian, material kayu pada lemari dapur dikombinasikan dengan kaca bening. Di samping itu, backsplash dinding dapur menggunakan ubin putih yang sederhana. Ubin-ubin putih ditata mengikuti pola metro tiles atau ubin berpola metro seperti yang dipakai pada dinding stasiun kereta bawah tanah London dan New York City di awal abad ke-20.
Desain rumah minimalis sederhana ini pun memiliki tata letak yang begitu sederhana. Penggunaan dinding penyekat sangatlah minim, sehingga menciptakan ruangan-ruangan yang luas. Furnitur yang dipilih juga sangat sederhana. Hunian yang lebih mengutamakan fungsi ini sama sekali tak rumit dan justru terlihat manis. Tertarik punya hunian seperti ini?
Baca juga: Ciri-ciri Rumah Minimalis