Desain skematik terbentuk dari konsep desain yang telah dibuat arsitek berdasarkan kebutuhan dan keinginan klien. Pada tahap ini, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar. Nilai fungsional bangunan ditampilkan dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya, serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar. Pada intinya, desain skematik adalah proses yang dilakukan arsitek dengan menyajikan gambar-gambar sketsa bangunan (baik manual maupun digital) untuk memperlihatkan bahwa arsitek benar-benar telah memahami arahan dan keinginan klien yang berkaitan dengan fungsi dan estetika bentuk bangunan.
Berikut ini contoh desain skematik
Kabin Fallingwater (pemenang ketiga kompetisi desain arsitektural ‘Fallingwater Cabin Design’)
Lokasi : Mills Run, Pennsylvania
Arsite k : Tom Kundig, Stephen Yamada-Heidner, Alan Maskin
Konsep desain : Ecotone (arsitektur ekologi hutan dan padang rumput)
Waktu Desain : 12 Juni-22 Agustus 2010
Tujuan dibuatnya desain skematik ini adalah sebagai bahan diskusi dengan klien untuk mengetahui apakah sang arsitek telah benar-benar menangkap keinginan klien dan dapat menerjemahkannya dalam desain bangunan.
Desain Skematik tata ruang dan view Kabin Fallingwater (Sumber: acidadebranca.tumblr.com)
Desain Skematik dibuat agar klien memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek. Dalam desain skematik, arsitek akan menyajikan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
Skematik view Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Skematik sirkulasi udara dan akses Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Desain skematik juga akan semakin mengintegrasikan konsep desain dengan pengaruh bangunan terhadap kelayakan lingkungannya, serta menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep desain terhadap ketentuan Rencana Tata Kota agar mendapat perizinan pembangunan.
Perletakan bangunan Kabin Fallingwater dalam tapak (Sumber: olsonkundig.com)
Desain Skematik perletakan bangunan Kabin Fallingwater dalam tapak (Sumber: olsonkundig.com)
Outline penggunaan bahan bangunan pada Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Outline penuangan konsep ecotone pada tapak Kabin Falling Water karya Tom Kundig (Sumber: olsonkundig.com)
Desain skematik dapat berupa gambar skematik yang belum detail / outline tentang tapak bangunan, denah, bentuk bangunan (tampak/fasad), potongan awal, atau pun berupa model 3D baik secara digital maupun maket studi agar klien lebih mudah membayangkan “calon” bangunannya.
Maket studi Kabin Fallingwater (Sumber: pinterest.com)
Gambar-gambar ini belum detail karena baru desain permulaan yang hendak menunjukkan :
sirkulasi bangunan
yaitu akses pintu keluar masuk tapak, bangunan, dan ruang-ruang di dalamnya
Desain Skematik Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
hubungan antar ruang
termasuk perletakan ruang dan alasan perletakannya
Desain Tata Ruang dan Denah Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Besaran ruang
yang masih bisa disesuaikan dengan fungsi, kapasitas, dan ukuran yang diinginkan
Autocad 3D interior Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Dalam tahap ini, klien masih dapat mengajukan perubahan-perubahan major (besar) bila desain belum sesuai yang diharapkan.
Impresi bangunan
atau kesan yang ingin ditimbulkan dari bentuk dan style bangunan
Kabin Fallingwater berada di padang rumput dengan latar belakang hutan (Sumber: olsonkundig.com)
Bila tahap desain skematik telah diperiksa dan disetujui, klien sebaiknya tidak meminta perubahan besar lagi. Apabila tetap ingin mengajukan perubahan setelah kesepakatan tahap ini, maka arsitek berhak mengajukan biaya tambahan untuk perubahan yang diajukan.
Outline denah dan tampak muka Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Maka, pada tahap desain skematik ini klien harus benar-benar mantap dengan konsep desain yang dituangkan dalam bentuk skematik oleh arsitek.
Model 3D tampak samping potongan Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)
Setelah desain skematik diperiksa dan mendapat persetujuan dari klien, arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya, yaitu design development (pengembangan desain).
[1] Sumber: iai-jakarta.org, diakeses tanggal 8 Desember 2016.