Hotel Maya Ubud, foto oleh Rodney Campbell, via flickr.com
Dalam hunian tradisional Bali terdapat unsur tertentu yang berasal dari adat lokal disebut unsur arsitektur vernakular Bali. Unsur-unsur tersebut menjadi ciri khas yang membuatnya dapat dengan mudah dikenali. Unsur arsitektur hunian dari Pulau Dewata ini pada dasarnya tidak mengalami perubahan signifikan selama ratusan tahun.
Dalam dunia arsitektur, vernakular mengacu pada jenis arsitektural yang asli pada waktu atau tempat tertentu (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain). Ciri khas dari arsitektur vernakular terletak pada penggunaan bahan lokal, material yang ada di daerah tersebut, serta mencerminkan tradisi dan nilai setempat yang membuatnya unik dan berbeda dengan daerah lain. Unsur arsitektur vernakular Bali memiliki segala ciri yang membuatnya khas Bali dan berbeda dengan daerah lain, misalnya daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
Beberapa unsur arsitektur vernakular Bali yang umum ditemukan pada desain hotel dan vila masa kini berupa:
Gerbang Pintu Masuk
Ciri khas gerbang masuk bangunan dengan arsitektur Bali yakni gerbang dilengkapi dengan ukiran atau patung, foto oleh NguyenDo, via pixabay.com
Gerbang pintu masuk dengan bentuk dan ukiran khas menjadi salah satu ciri pertama yang dapat ditemukan pada sebuah bangunan yang menerapkan unsur arsitektur vernakular Bali. Gerbang ini menjadi pintu masuk ke dalam satu lahan atau kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan. Pada rumah tradisional Bali, setiap bangunan memiliki fungsi berbeda mulai dari ruang ibadah, ruang tidur, hingga ruang lainnya.
Baca juga: Desain Vila Bali Kontemporer dengan Tangga Putar Super Unik
Ukiran Kayu dan Batu
Ukiran Bali pada batu dan kayu, foto oleh Arte Beliaikin, via unsplash.com
Gaya arsitektur Bali dikenal dengan ukiran yang unik dan berbeda dengan daerah lain. Ukiran ini memiliki berbagai fungsi mulai dari fungsi estetis, sebagai simbol khusus, hingga sebagai sarana komunikasi. Ukiran pada bangunan khas Bali dapat menggunakan material batu dan kayu yang dapat ditemukan mulai dari gerbang masuk, pintu bangunan, jendela, hingga berbagai patung dan figurine.
Material Alam sebagai Bahan Bangunan
Thatched roof alias atap jerami yang populer dalam bangunan khas Bali, via commons.wikimedia.org
Gaya arsitektur vernakular Bali dikenal dengan penggunaan material alam sebagai bahan bangunan. Beberapa material alam yang umum dipergunakan adalah bambu, kayu, batang kelapa, dedaunan kering, batu alam, dan juga batu bata. Kombinasi dari berbagai material alam dalam bangunan Bali tersebut merupakan salah satu perwujudan filosofi masyarakat Bali dalam hal membangun hunian yang seirama dan harmonis dengan alam sekitarnya.
Penggunaan material alam ini juga terlihat pada atap bangunan. Biasanya, material berupa jerami yang ditata dengan rapi. Material ini menghadirkan berbagai keuntungan mulai dari kemampuannya untuk berpadu manis dengan material alam lain seperti kayu dan bambu, ekonomis dari segi harga, dan memberikan tampilan rustic yang digemari banyak orang. Dengan desain yang mengikuti zaman, atap jerami pun mampu membaur apik dengan arsitektur Bali modern.
Permainan Material Kain
Four poster bed dengan kain penutup seperti kelambu, karya Imaji Architect, via arsitag.com
Unsur arsitektur vernakular Bali lainnya yang umum ditemukan pada desain hotel dan vila masa kini adalah permainan material kain dalam bangunan. Tempat tidur dengan rangka kayu yang dilengkapi kain lembut sebagai kelambu, menjadi salah satu cara untuk menciptakan gaya interior khas Bali dalam kamar tidur.
Material kain ini juga umumnya dihadirkan sebagai tirai yang menjadi pembatas setiap ruangan. Selayaknya rumah khas Bali, umumnya bangunan Bali menerapkan konsep open space untuk mendukung pergerakan yang mudah dari satu area ke area lain. Kain sebagai tirai menjadi pilihan utama untuk membatasi setiap ruangan tersebut.
Baca juga: 6 Ide untuk Memulai Bikin Taman Sendiri di Rumah
Elemen Air dalam Kompleks Bangunan Bali
Fitur atau elemen air di, Riverbend Bamboo House karya Agung Budi Raharsa, via arsitag.com
Gaya arsitektur vernakular Bali umumnya tidak lepas dari elemen air. Elemen ini dihadirkan dalam berbagai bentuk mulai dari dinding air, air terjun, hingga kolam yang dilengkapi dengan tanaman air yang menyatu dengan taman hijau di sekitarnya. Berbagai hotel dan vila yang menerapkan konsep arsitektur Bali umumnya memiliki elemen atau fitur air dalam area tersebut.
Dengan terus mengikuti perkembangan zaman, bangunan tradisional khas Bali pun tak pernah lekang oleh waktu. Ciri khasnya selalu menampilkan desain yang autentik, estetik, dan sangat mudah dikenali. Anda tertarik menghadirkan desain khas Bali pada hunian Anda? Coba hubungi arsitek terpercaya yang akan membantu Anda mewujudkannya. Konsultasi gratis sekarang juga di sini.