All Projects | "s" House
Published: 16 January 2017
Description
Architects : Simple Projects Architecture Design principal : Nikko Lendra Interior designer : Meyliza Kotama Builder : B.A.S Site Area : 190 sqm Total Gross Floor Area : 295 sqm Design period : may-november 2015 Construction period : july 2015-october 2016 LATAR BELAKANG PROYEK : Klien proyek ini sebenarnya masih ada hubungan kerabat dengan arsitek, beliau memiliki sebidang tanah di salah satu komplek perumahan prestisius di Surabaya Barat dan menghubungi kami untuk mendisain sebuah rumah yang simple serta fungsional yang kelak akan dijual kembali. Target pasar-nya sendiri adalah kelas menengah dengan usia antara 25-40 tahun. Kondisi lingkungan sekitar lahan-nya sendiri didominasi oleh rumah-rumah standar dua lantai yang dibangun oleh pengembang kawasan tersebut dimana tampilannya mayoritas seragam. Melihat hal ini, arsitek merasa tertantang untuk menghasilkan disain rumah yang tidak hanya ‘segar’ secara visual namun harus memperhitungkan pula secara cermat setiap jengkal lahan yang tidak terlalu besar ini menjadi ruang-ruang fungsional yang akan memberikan dampak positif bagi penghuninya kelak. Setelah melakukan survey pasar dan melalui beberapa kali diskusi dengan klien, akhirnya kami memutuskan disain rumah yang dapat mengakomodir kebutuhan dan aktifitas keluarga muda dengan dua orang anak ; organisasi ruang yang baik serta suasana interior yang cocok digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dengan mempertimbangkan pula durasi pembangunan dan biaya yang akan dikeluarkan oleh klien. Melalui proyek ini, arsitek berharap dapat menginspirasi dan memberikan pemahaman bagi masyarakat umum bahwa setiap rumah tinggal memiliki karakter uniknya masing-masing, dan sebaiknya produk arsitektur yang dihasilkan semata-mata tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomi semata, namun harus dapat memberikan perasaan bangga dan kenyamanan bagi yang akan menghuninya kelak. Tidak lama setelah pembangunannya selesai, rumah ini akhirnya laku terjual kepada sebuah keluarga yang menghargai karakter unik disain rumah tersebut serta memiliki kesamaan visi disain dengan kami. KONSEP DISAIN & MATERIAL BANGUNAN : Klien kami telah bergelut selama kurang lebih lima belas tahun sebagai pengusaha kayu. Dengan pengalaman beliau akan kelebihan dan kekurangan pengolahan ragam jenis kayu, sangat membantu kami untuk mempertimbangkan jenis material apa saja yang sesuai untuk dikombinasikan dengan konsep disain bangunan secara keseluruhan. Inspirasi kami akhirnya datang dari kayu sebagai material utama perangkai cerita rumah ini. Penggunaan kayu sebagai bagian dari konsep disain bangunan dapat terlihat pada tampilan bangunan; Trap tangga utama beton cor yang dilapis dengan multipleks; Lantai parket kayu pada Kamar tidur utama ; Deck kayu pada lantai teras-foyer dan balkon lantai atas ; serta pada hampir semua custom furniture-nya. Yang menjadi menarik justru terletak pada tampilan bangunannya. Kami ingin disain rumah ini tetap tampil sederhana namun hanya bagian tertentu saja yang ditonjolkan sebagai identitas bangunan. Kisi-kisi (louvre) yang disusun vertikal akhirnya dipilih sebagai penanda arsitektur modern pada fasade bangunan. Kayu ulin solid yang terkenal dengan ketahanannya terhadap cuaca panas, lembab dan pengaruh hujan sebenarnya menjadi pilihan awal untuk diaplikasikan pada tampilan luar bangunan, namun pertimbangan dari sisi kalkulasi biaya serta pengaruh beban material-nya sendiri yang membutuhkan struktur pendukung yang cukup besar, mengharuskan kami mencari alternatif material lain yang lebih ekonomis dengan tidak mengurangi unsur estetis-nya. Akhirnya pilihan kami jatuh pada kisi-kisi setebal 40mm dari besi plat tekuk custom yang di-finish cat menyerupai tekstur serat kayu sebagai hasil akhirnya. Biaya materialnya lebih ekonomis, namun eksekusi materialnya sendiri membutuhkan perhatian lebih karena jika dilihat secara detail, disain dimensi dan panjang kisi-kisi-nya sendiri tidak ada yang sama satu dengan lainnya sehingga membutuhkan waktu dan koordinasi yang intens. Nama ‘S’ house sendiri dipilih sebagai rangkuman refleksi pengalaman kami mengenai konsep, proses disain dan konstruksi yang telah dilalui. START Sejak awal, faktor kenyamanan merupakan prioritas utama dalam disain rumah tinggal ini. Arsitek akhirnya memfokuskan disain dari ‘dalam ke luar’ untuk menentukan dimensi program ruang yang dikehendaki sekaligus mencapai kualitas dan pengalaman ruang yang tercipta pada lahan yang terbatas ini. Harapan kami sebagai arsitek, kiranya disain bangunan ini dapat membawa perspektif baru untuk sebuah rumah tinggal tropis modern yang nyaman, efisien, praktis, ideal dan indah secara tampilan ; serta mempertegas bahwa rumah tinggal dengan lahan terbatas-pun mampu memiliki kualitas dan pengalaman ruang yang unik pula jika didisain dengan maksimal. SIMPLE “Simple Appearance in Complex Experience” menjadi filosofi kami dalam mendisain rumah tinggal ini. Tampilan bangunan yang sederhana namun indah diikuti pula dengan kualitas dan pengalaman ruang yang unik, sehingga menjadi satu rangkaian disain yang utuh. Dari awal, zoning area semi publik didisain berada di lantai dasar sedangkan area yang lebih privat diletakkan pada lantai atas bangunan. Jalur pintu masuk utama dan jalur area servis juga didisain terpisah untuk memberikan privasi bagi pemilik rumah. Pengolahan layout telah diperhitungkan terhadap orientasi arah Timur-Barat dari pergerakan matahari, dimana area servis diletakkan pada sisi Barat yang panas sedangkan di sisi Timur diletakkan kamar-kamar yang menghadap bukaan lebar berupa inner courtyard yang mendapat sinar matahari pagi. Kami menyadari bahwa rumah dengan kebutuhan ruang yang cukup banyak ini harus mampu menjawab masalah yang muncul dikemudian hari. Disain layout open plan pada area ruang keluarga-ruang makan-pantry sebagai pusat aktifitas di rumah ini ; area kamar tidur di lantai dasar didisain fleksibel sehingga dapat berubah fungsi menjadi area kerja apabila dibutuhkan di waktu mendatang; dimensi disain kamar tidur anak di lantai atas-pun diupayakan agar masih relevan mengikuti ruang gerak mereka ketika beranjak dewasa tanpa melakukan perubahan major; suasana interior yang nyaman dan homy serta disain built-in furniture yang cermat merupakan bukti disain compact rumah ini. SMALL Gagasan Form follows Function di lahan 10x19m ini menjadi pilihan arsitek dalam menjawab kebutuhan ruang yang kompleks seperti yang diinginkan segmen pasar pada rumah-rumah di lahan terbatas lainnya tanpa mengorbankan kenyamanan ataupun kualitas ruang yang ada didalamnya. Beberapa strategi disain coba diaplikasikan untuk mendapatkan ruangan berkesan luas,salah satunya adalah tatanan layout open plan dengan meminimalkan sekat-sekat ruang yang dapat mengganggu aktifitas penghuni rumah. Ruang keluarga-ruang makan-pantry sengaja didisain dengan fleksibilitas ruang yang tinggi dan berhadapan langsung dengan inner courtyard sehingga menjadi area favorit untuk beraktifitas & berinteraksi bagi penghuni rumah kelak. Ketinggian plafon dimaksimalkan dengan pengolahan drop ceiling hingga 3-3,2 meter dari lantai. Pengolahan ketinggian plafon ini juga cukup berpengaruh terhadap sirkulasi udara didalam ruangan serta memberikan andil besar untuk menciptakan suasana ruang yang ingin dicapai nantinya. Strategi lainnya adalah dengan cara memaksimalkan pencahayaan alami dengan disain bukaan-bukaan jendela lebar setinggi 3 meter hingga ke plafon. Dengan semakin banyaknya cahaya alami yang masuk kedalam ruangan akan memberikan efek ruangan yang kecil terlihat lebih luas. Penggunaan warna terang pada lantai, dinding dan plafon yang diimbangi dengan aksen kayu pada beberapa custom furniture-nya juga ikut memberikan efek ruangan terlihat lebih luas namun memberikan kesan hangat dan nyaman walaupun dengan tampilan yang modern. SOUL Kami percaya bahwa rumah tinggal yang sehat harus memiliki pencahayaan alami yang maksimal serta pergerakan sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan, salah satu strategi efektif rumah ini untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menempatan posisi bukaan di sisi Timur yang nantinya akan menjadi pusat orientasi bangunan. Bukaan berupa inner courtyard dengan lebar 2 meter ini merupakan salah satu konsep disain yang terlihat dalam satu garis linier dari area teras-foyer pintu masuk utama, hal ini sebagai strategi untuk mencairkan batas antara ruang dalam dan ruang luar ketika memasuki rumah ini. Pohon Tabebuia (tabebuia aurea) yang sengaja di-integrasikan dari proses awal desain posisinya sudah terlihat sebagai focal point dari foyer pintu masuk utama. Pohon yang merupakan salah satu elemen pengikat pada bangunan ini berada di tengah-tengah teras taman bawah hingga menembus balkon di lantai atasnya. Seiring berjalannya waktu, pohon ini akan terus tumbuh dan menjadi media peneduh yang memberikan efek pembayangan yang unik dan berbeda-beda bahkan berfungsi pula sebagai penunjang beberapa aktifitas penghuni rumah. Kehadiran pohon Tabebuia serta inner courtyard ini akhirnya memberikan ‘nyawa’ pada kualitas dan pengalaman ruang –ruang yang ada didalam rumah ini secara keseluruhan. STRIPES Arsitek mencoba memulai disain rumah ini layaknya ‘kanvas kosong’ pada lukisan dengan pemilihan background warna terang pada eksterior dan interiornya. Setelah menentukan porsi ‘kanvas kosong’ yang diinginkan, maka kami mulai mengisinya dengan aksen garis-garis horisontal dan vertikal. Permainan bidang dan garis yang tegas ini tidak hanya sebagai unsur estetika semata namun juga memiliki fungsi, hal ini juga sebagai penanda dari arsitektur modern yang selama ini menjadi acuan kami dalam mendisain. Permainan garis pada tampilan bangunan berupa kisi-kisi (louvre) vertikal yang di-finish warna coklat tua menyerupai tekstur kayu ini memiliki sudut dan kedalaman yang beragam, strategi ini berfungsi untuk memberikan dimensi ketebalan pada massa bangunan yang cenderung flat. Kombinasi louvre dengan aksen jendela besi plat tipis horisontal warna putih memberikan tampilan bangunan tropis modern yang tegas dan simple. Kombinasi garis horizontal-vertikal juga diaplikasikan pada trap tangga utama dan railing-nya. Struktur trap tangga yang sekilas terlihat melayang ini ditopang dengan tarikan dari disain guard rail vertikal besi beton 16mm, hal ini menjadi aksen menarik pada area ruang keluarga yang luas. Pada area carport, aplikasi permainan garis terlihat pada kombinasi penutup lantai dari batu andesit dengan artificial grass yang berpola yang acak. Batu andesit berfungsi sebagai area perkerasan sedangkan aksen artificial grass-nya berfungsi untuk memperluas bidang serapan air hujan yang biasanya hanya terdapat pada area taman depan. Dalam relasinya pada konsep disain secara keseluruhan, kombinasi garis vertikal-horisontal ini juga diaplikasikan pada disain pintu & jendela; beberapa custom furniture seperti: lampu gantung, rak gantung, drawer; serta bias sinar indirect lighting pada hampir semua area rumah memberikan suasana hangat pada disain yang modern. STRUGGLE Selama proses disain dan konstruksi dilapangan, arsitek seringkali dihadapkan pada kendala teknis maupun biaya yang terbatas untuk mewujudkan disain seperti yang diinginkan, dan terkadang masalah yang timbul tersebut memunculkan solusi-solusi baru. Eksplorasi sejumlah material alternatif coba diaplikasikan dengan beberapa teknik yang terencana sehingga terlihat menjadi material yang memiliki nilai seni tinggi, hal tersebut dapat dilihat seperti pada disain fasade bangunan; eksekusi jenis & posisi pohon pada inner courtyard; disain pintu masuk utama; disain tangga utama; disain meter-box; dan custom furniture yang ada seperti sekarang. Apa yang telah dihasilkan dari disain yang sekilas terlihat sederhana ternyata tidaklah mudah, semuanya membutuhkan pemikiran yang mendalam, waktu yang panjang, usaha keras, ketelitian dan kesabaran yang tinggi untuk mencapai kenyamanan dan kualitas disain seperti yang diinginkan, terlebih dengan budget yang terbatas. Namun setelah semua jerih payah dan koordinasi yang intens, hasilnya setimpal dengan yang kami harapkan. SPECIAL Proyek ini menjadi istimewa bagi kami karena pemilik proyek dan arsitek memiliki visi disain yang sama dalam melihat dan memperlakukan suatu karya arsitektur. Produk disain yang telah dihasilkan tidak semata-mata hanya dipandang untuk mengejar keuntungan penjualan semata, namun juga cukup selektif dalam memilih calon pembeli yang mau menghargai ide dan konsep disain, pengalaman ruang serta cerita dibalik terwujudnya disain rumah tinggal ini. Kolaborasi antara pemilik proyek, arsitek, kontraktor dan para pekerja di lapangan yang telah mengikuti detail proses disain untuk menyelesaikan proyek ini dengan tenggat waktu yang telah ditentukan serta budget yang terbatas layak diapresiasi. Hal inilah yang membuat ‘S’ House menjadi salah satu proyek yang paling berkesan bagi pencapaian pribadi arsitek.
Architects : Simple Projects Architecture Design principal : Nikko Lendra Interior designer : Meyliza Kotama Builder : B.A.S Site Area : 190 sqm Total Gross Floor Area : 295 sqm Design period : may-november 2015 Construction period : july 2015-october 2016 LATAR BELAKANG PROYEK : ...
Show lessShow moreProject Status: Terbangun
Project Year: 2016
Lokasi: Pakuwon Indah, Surabaya - Indonesia