Desain kantor arsitek di kawasan Karawaci, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Pekerjaan yang mengandalkan kreativitas seperti perancangan dan pembangunan yang dilakukan oleh seorang arsitek tentu membutuhkan lingkungan kerja yang mendukung. Ruang kantor yang menyenangkan dan nyaman pastinya berpotensi memicu munculnya kreativitas. Nah, DSN Intervention Studio benar-benar menyadari hal ini. Mereka menciptakan desain kantor arsitek dengan gaya industrial yang memukau. Tak hanya nyaman sebagai tempat bekerja, desain kantor ini juga mendukung branding perusahaan.
Desain Kantor Arsitek dengan Fasad Unik yang Estetik
Fasad bangunan yang unik dengan material danpalon, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Berada di kawasan Karawaci, bangunan kantor arsitek ini memiliki tipologi perumahan perkotaan. Oleh karena itulah, tim DSN Intervention Studio memutuskan untuk mengubah bagian atap dan menjadikannya sebagai fasad bangunan.
Volume ruang yang dibentuk dari panel-panel danpalon, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Adapun, material yang dipilih untuk mengubah wajah bangunan kantor rumahan profesional ini adalah material danpalon. Yakni, jenis polikarbonat yang berkualitas tinggi dan kokoh. Panel-panel danpalon ditata sedemikian rupa sehingga fasad bangunan memiliki volume ruang.
Fasad volumetrik inilah yang membuat tampak muka bangunan jadi unik. Desain kantor arsitek pun tampil lebih menonjol di antara dua rumah bergaya tropikal dengan struktur atap pelana Belanda atau Dutch gable roof.
Pintu masuk yang berfungsi sebagai foyer dan penampungan air hujan, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Fasad dari panel-panel danpalon semakin unik dan estetik dengan bentuk pintu masuk yang tak biasa. Pintu masuk kantor arsitek berupa sebuah kotak kayu yang dibuat seukuran manusia. Keistimewaan ruang dari kotak kayu ini tak hanya berfungsi sebagai foyer untuk para tamu. Namun, sekaligus sebagai penampungan air hujan pada bagian atasnya yang dimanfaatkan untuk mengairi tanaman.
Baca juga: Desain Kantor Coworking Space Mewah Super Elegan dan Cozy di London
Tampilan ruang kotak kayu dari arah dalam, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Saat dibuka, pintu masuk mengarah pada koridor menuju ke meeting room dan ke anak tangga menuju lantai dua. Ruang dari kotak kayu dengan warna natural ini tampak sangat kontras dengan pagar warna putih dan fasad yang didominasi panel danpalon warna senada.
Gaya Industrial Minimalis di Meeting Room Lantai 1
Meeting room yang terbuka tanpa batasan, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Kantor arsitek ini terdiri atas tiga lantai. Lantai 1 terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian depan yang muat menampung enam buah kendaraan roda empat, dan bagian belakang dimanfaatkan sebagai meeting room. Area meeting room ini dibatasi dengan partisi kaca simpel yang sekaligus berfungsi sebagai whiteboards.
Mengusung desain industrial minimalis, dinding dan langit-langit di area meeting room menggunakan material beton tanpa finishing yang menampilkan kesan kuat dan awet. Penggunaan beton ekspos seperti ini menjadi salah satu ciri khas gaya industrial yang identik dengan gaya interior pabrik industri abad ke-19.
Elemen kayu yang simpel dan tertata rapi, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Dinding dan langit-langit beton ekspos tak dibiarkan polos, melainkan dikombinasikan dengan material kayu. Seperti halnya material beton ekspos, material kayu juga menjadi salah satu material yang wajib ada dalam gaya industrial.
Sementara itu, susunan panel-panel kayu yang simpel dan tertata rapi di bagian dinding dan langit-langit menunjukkan gaya minimalis yang elegan. Kemudian, untuk menciptakan akustik yang baik, lantai meeting room ditutup dengan karpet warna abu-abu yang senada dengan warna material beton ekspos.
Open Space yang Mendukung Interaksi Tatap Muka
Meja besar yang dibuat dengan material beton ekspos halus, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Ruang kerja yang tersekat-sekat tak akan ditemukan di kantor arsitek ini. Desain kantor arsitek di lantai 2 mengusung konsep open space yang mendukung interaksi tatap muka, yang dianggap lebih baik untuk memicu kreativitas. Tak ada sekat atau pembatas yang memisahkan meja-meja karyawan. Sebaliknya, para karyawan bekerja di tiga meja berukuran besar. Di lantai dua ini pula, beton ekspos halus menjadi material dominan yang diaplikasikan di dinding, lantai, dan juga di salah satu meja besar.
Cahaya alami yang menerangi area open space, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Penggunaan panel-panel danpalon pada fasad rupanya mempengaruhi pula interior open space. Panel-panel danpalon menjaga privasi ruangan, sekaligus melindungi dari paparan cahaya matahari yang berlebihan. Tak terhalang seluruhnya, cahaya alami tetap bisa menembus panel danpalon dengan intensitas yang cukup untuk menerangi ruangan. Panel-panel danpalon dengan tekstur lubang-lubang yang tertata rapi berjarak sekaligus menjadi dekorasi ruangan yang simpel.
Tekstur simpel yang menjadi bagian dekorasi ruangan, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Desain Kantor Arsitek di Lantai Tiga dengan Nuansa Kayu yang Kental
Langit-langit yang tertutup susunan panel-panel kayu, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Di kantor arsitek ini, lantai 3 menyediakan ruang untuk bersantai yang bisa digunakan di luar jam kerja. Lantai tiga terbagi menjadi dua area, yakni area indoor dan outdoor. Kedua area dipisahkan dengan sliding door yang bisa dibuka lebar-lebar sehingga kedua area bisa saling terhubung. Pantry dan seperangkat meja kursi multifungsi disediakan di area indoor. Sedangkan, di area outdoor para karyawan bisa menikmati pemandangan luas lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Desain Kantor Mungil di Taman yang Bikin Kerja Jadi Tidak Membosankan
Furnitur kayu yang simpel dan elegan, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Penggunaan material kayu dengan warna natural mendominasi area indoor. Gaya industrial minimalis yang memukau tampak jelas dari perpaduan material semen ekspos halus dan penataan material kayu. Material semen ekspos halus diterapkan di lantai dan dinding. Sedangkan, material kayu berupa panel-panel kecil tertata rapi dan simpel menghiasi dinding serta menutupi langit-langit.
Selain di dinding dan langit-langit, furnitur pun dipilih dari material kayu dengan desain minimalis yang mengedepankan kenyamanan dan fungsi. Pemilihan furnitur pun tak berlebihan, sehingga menyisakan ruang-ruang kosong yang memberi kesan luas.
Area indoor dan outdoor yang dipisahkan sliding door, karya DSN Intervention Studio, via Arsitag.com
Nah, desain kantor arsitek ini tak hanya sekadar membangun ruang kerja bagi para karyawannya. Lebih dari itu, gaya industrial minimalis yang memukau telah berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Pastinya, lingkungan kerja seperti ini secara langsung ampuh memicu kreativitas. Apakah Anda juga menginginkan konsep kantor seperti ini?