Cover : Modern Tropical Garden karya Iwan Sastrawiguna yang memadukan batu alam, koral, dan kayu (sumber : arsitag.com)
Taman yang asri, elegan, dan harmonis tentulah menjadi akan menjadi nilai tambah bagi estetika bangunan dan kenyamanan penghuninya. Tetapi, bagaimana merancang taman yang diidamkan dan unik, berbeda dari yang lain, serta menghubungkan bangunan dengan lingkungannya? Bagaimana memilih dan mengaplikasikan material dan elemen-elemen lanskap lainnya? Artikel berikut akan memberikan beberapa aplikasi material yang bisa memunculkan ide dalam merancang lanskap yang elegan dan harmonis.
1. Kerikil dan Batu Koral (Gravel)
Menemukan keajaiban dari keindahan lanskap berarti tidak ‘bersaing’ dan tidak ‘mendekorasi’ elemen natural yang sudah ada.
Kerikil dan lempengan batu alam menutup tanah. Fungsinya sebagai jalur jalan, resapan air, menjaga erosi tanah, dan agar tidak becek. (sumber : reativejuicesdecor.com)
Perletakan lempengan batu alam sengaja mengikuti pinggir kolam. Tidak memaksakan bentuk yang harus lurus. Kombinasi ukuran dan warna lempengan yang tidak merata, menambah kealamian, dan menghilangkan kesan monoton.
Lewis&Caroll High Tea-Cafe Project di Jakarta, Indonesia karya Vin.Da.Te Interior Design (sumber : arsitag.com)
Perpaduan semak belukar dan pohon tinggi akan menambah keasrian. Perletakannya tidak perlu di tengah taman, tetapi mungkin disesuaikan dengan view yang ingin dilihat dari jendela, sebagai elemen privacy dari area luar, atau sebagai pelindung dari silau matahari. Bebaslah menentukan lokasinya dan biarkan kesempurnaan terbentuk dari ketidaksempurnaan.
Taman Tropikal Landscape Restaurant di Denpasar, Bali, Indonesia karya Alash.StudioBali (sumber : arsitag.com)
Tampilan kerikil sebagai jalur jalan di taman memang sudah apik, namun kurang stabil. Padukan lempengan besar batu alam dengan bentuk dan pola yang tidak simetris. Variasi keduanya menambah kesan natural dan berjalan-jalan di taman akan semakin nyaman.
2. Batu besar (Boulder)
Pada lokasi pembangunan sering ditemukan batu-batu besar. Manfaatkan batu-batu besar yang tidak mudah lapuk dan rusak itu untuk mempercantik taman.
Pemanfaaatan batu besar untuk menciptakan kesan natural dalam taman (sumber : homemydesign.com)
Pada taman Jepang atau taman Zen, batu besar menjadi perlambang gunung, air terjun, garis pantai, atau pun sebagai batu pijakan.
Batu besar menjadi salah satu elemen utama pada taman Zen (sumber : Luxuryflatsinlondon)
Taman Zen tidak mengenal garis lurus dan simetris. Semua elemennya sengaja dirancang asimetris agar tidak ada satu elemen pun yang lebih dominan.
3. Lempengan Batu (Slabs)
Lempengan batu sangat apik dan unik jika dipergunakan sebagai pijakan tangga pada lanskap dengan topografi miring. Tahan terhadap perubahan cuaca dan pemasangannya juga mudah.
Lempengan batu sebagai pijakan anak tangga dengan dihiasi vegetasi beraneka warna di pinggirnya (sumber :Home Goid)
4. Batu yang ukurannya tidak beraturan
Lempengan batu alam beraneka bentuk, ukuran, dan pola menyatu menjadi jalan setapak yang elegan dan harmonis. Keindahan warna-warni bunga menambah keasrian dan pesonanya.
Penyatuan yang seimbang antara perkerasan pada jalan setapak dan ‘karpet’ bunga (sumber : Home Goid)
Batas dari jalur jalan ini adalah bunga-bunga di pinggirnya. Batas cantik yang senantiasa berubah seiring pertumbuhannya ini menciptakan nuansa alami yang tidak monoton.
5. Batu Berpola
Layaknya seorang seniman, berbagai ide kreatif bisa dituangkan dalam taman, termasuk batu yang disusun dengan pola tertentu.
Jalan di taman dibuat dari batu koral yang dipolakan seperti gelombang laut dengan gradasi warna (sumber : liveinternet.ru)
Lempengan batu alam pipih berukuran besar bisa dipadukan dengan batu koral beraneka ukuran dan warna. Kreasi apik dan unik dengan kedua material ini tak ada habisnya.
Pilihan warna batu yang didominasi hitam dan coklat tua menciptakan gaya rustic pada jalan di taman (sumber : facebook.com)
6. Batu Pasir (Sandstone)
Tampilan batu pasir yang putih kekuningan mencerahkan warna taman. Kontras yang harmonis dengan warna hijau rerumputan.
Cliff House - Bali at Bali karya Agung Budhi Raharsa (sumber : arsitag.com)
7. Semen
Semen sebagai hasil teknologi industri ternyata berpadu cantik dengan elemen alami pada taman. Berbagai pola dan ukuran bisa dibentuk sesuai keinginan. Warna abu-abu gelapnya menampilkan keharmonisan dengan warna hijau dedaunan.
Taman di S + I House karya DP + HS Architects (sumber : arsitag.com)
Jalan dari blok semen di taman Jepang sengaja dibuat zigzag dengan filosofi roh jahat hanya bisa berjalan lurus (sumber : flickr.com)
Kombinasi batu koral, batu alam, dan blok semen mampu bersanding indah di kolam taman Villa Indah Manis Bali karya Agung Budi Raharsa (sumber : arsitag.com)
8. Polycarbonate
Panel polycarbonate berfungsi sebagai layar untuk pencahayaan dengan tetap mempertahankan segi privacy. Polycarbonate memang bukan material alami, namun mampu menciptakan keharmonisan dengan material alami lainnya, seperti kayu, batu, tanah, dan pasir. Sentuhan modern dengan memadukan berbagai material mampu menciptakan karya seni pada taman.
Taman Zen modern dengan dinding pagar dari polycarbonate sebagai perlambang air (sumber : pinterest.com)
9. Baja
Penggunaan baja yang tahan cuaca meniadakan unsur perawatan. Baja ini tidak perlu dicat. Walau lebih umum digunakan untuk pekerjaan sipil, seperti jembatan dan rangka bangunan, namun pemanfaatannya di taman mampu menciptakan kesan elegan nan harmonis. Warna coklatnya bernuansa tanah dan berkesan rustik.
Pot baja ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan sukulen dan agave karya D-CRAIN Design and Construction (sumber : Houzz.com)
10. Kayu
Tidak diragukan lagi, sebagai bagian dari elemen alami, kayu menjadi material yang harus ada di taman dan mampu menciptakan lanskap yang harmonis.
Jalan yang terbuat dari papan kayu di taman Urban Pop House karya Vindo Architect (sumber : arsitag.com)
Kayu, batu, dan kerikil menjadi material alami yang elegan dan mampu bersanding dengan harmonis di dalam lanskap (sumber : paginasamarillasec.com)
Taman ini membuktikan bahwa potongan batang pohon bukanlah sampah, tetapi karya seni yang elegan dan mampu menjadi kreasi indah di taman (sumber : theglamoroushousewife.com)
Dari sekian banyak material elegan yang bisa menjadi pilihan dalam merancang lanskap, mulailah menentukan pilihan untuk jalan dahulu. Pilihlah material yang harmonis dengan gaya arsitektur bangunan dan kesan yang ingin ditampilkan. Pertimbangkan juga unsur cuaca, iklim, dan suhu agar mudah dalam perawatan lanskap impian Anda.