All Projects | Rumah Sore 2
Published: 03 November 2024
Description
Diperuntukkan sebagai rumah singgah dan rencana rumah pensiun bagi klien sepasang suami istri dan memiliki 6 orang anak. Dengan kesibukan kerja diluar kota selama berbulan-bulan dan kembali kerumah untuk beristirahat serta menghabiskan waktu bersama keluarga, tentunya rumah harus dibuat senyaman mungkin yang mawadahi segala aktifitas didalamnya. Dengan kebutuhan ruang untuk keluarga besar tentunya diperlukan ruang yang cukup kompleks namun kesediaan lahan / tanah hanya memiliki ukuran panjang 20 m dan lebar 10 m yang lokasinya juga tidak jauh dari tepi laut. Perlu strategi khusus dalam merancang untuk mewadahi segala aktifitas dengan tetap mempertimbangkan kaidah-kaidah arsitektur yang optimal. Perlu diketahui bahwa klien dan sebagian keluarga besarnya adalah orang lanjut usia yang juga seluruh aktifitasnya harus diwadahi. Dengan kebiasaan sebagian besar orang Indonesia khususnya bagi penduduk suku Bugis di Sulawesi Selatan, kegiatan berkumpul keluarga, bercengkrama, berinteraksi, makan bersama baik itu antar anggota keluarga, teman, tamu yang berkunjung kerumah, sangatlah intens terjadi bahkan memerlukan wadah khusus untuk kegiatan tersebut, baik diadakan secara rutin, berkala ataupun tiba-tiba, budaya kebersamaan selalu dijunjung tinggi. Berdasarkan hal tersebut, arsitek memiliki ide dasar dimana meskipun kebutuhan ruang yang kompleks untuk mewadahi aktifitas tapi tetap memaksimalkan ruang ataupun sudut ruang yang seluruh penghuni rumah masih dapat berinteraksi satu sama lain baik itu berkomunikasi maupun berkumpul bersama. Memaksimalkan potensi alam untuk pencahayaan dan penghawaan juga menjadi pertimbangan yang utama dalam desain rumah tinggal ini. Prinsip bangunan tropis dan juga rumah panggung sebagai identitas arsitektur lokal Bugis juga menjadi referensi utama dalam mendesain rumah tinggal ini. Dibagi menjadi 2 massa bangunan yang terdiri masing-masing 3 lantai dengan perbedaan split level antar keduanya yang bertujuan untuk mengefektifkan akses tangga antar lantai dengan kemiringan yang sangat landai mempertimbangkan agar mudah diakses oleh orang lanjut usia hingga sampai ke level rooftop dimana dapat menikmati pemandangan laut pada level tersebut. Tangga pada rumah ini juga menjadi elemen istimewa yang posisinya berada diantara massa bangunan berdampingan dengan kolam renang yang melengkapi suasana istirahat jadi lebih nyaman. Pada area tengah massa bangunan inilah yang dapat terjadi interaksi intens antar penghuni baik dari antar massa bangunan disetiap ruang, dari lantai 1 ke lantai 2, dari lantai 2 ke lantai 3, dari area kolam ke ruang makan, dari tangga ke area kolam, dari ruang nonton ke ruang luar lainnya, dan seterusnya, sangat memungkinkan terjadi interaksi dengan mudah. Diantara kedua massa ini juga menjadi pusat tersalurkannya sirkulasi udara alami dan pencahayaan alami ke setiap ruang dikedua massa bangunan tersebut. Disisi kanan dan kirinya juga terdapat ruang terbuka agar massa bangunan tidak memenuhi batas tanah dan juga sebagai akses sirkulasi penghawaan dan pencahayaan alami. Memaksimalkan strategi gubahan bentuk massa bangunan agar seluruh ruang terdapat bukaan ke area luar. Ibiza Mediteranian merupakan tema yang di usung sebagai implementasi suasana tropical didalam rumah dengan gaya hidup pemilik rumah yang sedikit ingin memberikan kesan kemewahan dalam kesederhanaan. Terdapat 2 akses untuk masuk kedalam rumah ini, pertama dengan akses masuk utama melalui foyer dan akses sekunder melalui area garasi yang dihubungkan langsung kearea dapur. Dari foyer dapat terhubung ke kamar tamu, turun level kearea kolam renang dan ruang makan, naik level untuk kearea ruang nonton dan akses ke kamar-kamar. Untuk kamar utama dan mushollah berada di level 2 pada massa bangunan pertama dan kamar-kamar lainnya berada di level 3 massa bangunan pertama dan level 2 pada massa bangunan kedua. Kamar utama sebagai kamar orang tua dan mushollah sebagai tempat ibadah adalah ruang yang harus dilewati oleh para anak-anak apabila menuju ke kamarnya masing-masing atau berkumpul diruang nonton sehingga secara tidak langsung setiap saat terjadi interaksi ke orang tua dan melakukan ibadah bersama disetiap waktu ibadah. Hal ini juga sebagai strategi ruang untuk membantu tumbuh kembang karaktek dan kepbribadian anak-anak. Dekat area ruang nonton / ruang kumpul keluarga, terdapat area servis berupa ruang laundry untuk mencuci dan menyetrika sembari orang tua lagi nonton sambil menemani dan berinteraksi bersama anak-anak yang lagi bekerja pekerjaan rumah tangga. Hal ini diupayakan agar anak dapat melakukan pekerjaan rumah tangga secara mandiri tanpa dibantu oleh asisten rumah tangga sehingga dalam rumah ini tidak terdapat ruang untuk asisten rumah tangga. Terletak kurang lebih 160 km dari pusat kota Makassar menjadi tantangan tersendiri bagi tim arsitek dalam mendampingi proses pembangunannya, terlebih dalam proyek ini tidak menggunakan kontraktor melainkan menggunakan tim tukang lokal yang dipilih sendiri oleh klien dan tim arsitek dipercayakan sebagai pengawas dan advisor dalam menyediakan material pembangunannya. Tentunya koordinasi sangat intens terjadi antara tim tukang dan tim arsitek dalam menerjemahkan desain secara teknis dalam proses konstruksi. Penggunaan material yang sederhana, mudah didapat dan mudah dalam pengaplikasiannya menjadi pilihan utama dalam proyek ini. Finishing dinding dengan tekstur dan warna natural, perpaduan besi dan kayu serta adanya elemen air didalam massa bangunan, sudah cukup memperkuat konsep dan tema desain yang diusung dalam rumah ini. Pemilihan material tersebut juga dengan pertimbangan agar mudah dalam perawatan selama difungsikan.
Diperuntukkan sebagai rumah singgah dan rencana rumah pensiun bagi klien sepasang suami istri dan memiliki 6 orang anak. Dengan kesibukan kerja diluar kota selama berbulan-bulan dan kembali kerumah untuk beristirahat serta menghabiskan waktu bersama keluarga, tentunya rumah harus dibuat senyaman mungkin yang mawadahi segala aktifitas didalamnya. Dengan kebutuhan ruang untuk keluarga besar tentunya diperlukan ruan...
Show lessShow moreProject Status: Terbangun
Project Year: 2021
Project Cost(IDR): IDR 101 juta - 250 juta
Lokasi: Parepare, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia