Description

Berdiri dilahan yang tepat depan mesjid dilintasi sungai dan disekitarnya ditumbuhi banyak pepohonan. Meskipun banyak pepohonan, temperatur udara didaerah tersebut cukup tinggi. Hal tersebut menjadi dasar untuk membuat konsep masjid dengan dinding yang berpori pada bagian atas badan bangunan sebagai secondary skin yang juga sebagai overstek/shading untuk area selasar masjid. Dinding berpori tersebut sebagai ventilasi untuk melancarkan sirkulasi udara didalamnya. Berada pada bagian atas bangunan untuk mereduksi radiasi panas dari atap bangunan yang berbahan spandek dan juga difilter dengan penggunaan material peredam panas dan plafon. Sedangkan pada bagian bawah, dinding sekeliling mesjid terdapat jendela kada dengan daun kayu menggunakan sistem engsel pivot aga seluruh daun jendela dapat di rotasi sesuai dengan kebutuhan agar sirkulasi udara pada area yang terdapat aktivitas didalamnya dapat maksimal. Pencahayaan alami juga dapat masuk melalui celah-celah dinding berpori dan juga pada dinding kaca beserta daun jendela/pintu kaca pada bagian bawah bangunan. Pada dinding mihrab tidak ada sama sekali ventilasi atau lubang untuk memasukkan cahaya atau udara alami melainkan dinding solid dengan air jatuh pada sebagian besar area dinding depan mihrab yang mengalir ke kolam ikan dibawahnya. Hal ini juga merupakan upaya untuk mereduksi panas dari arah barat yang merupakan orientasi dengan panas yang cukup tinggi. Target dari desain ini memang untuk dapat menghemat energi didalamnya dan dapat mencapai kriteria green building

Berdiri dilahan yang tepat depan mesjid dilintasi sungai dan disekitarnya ditumbuhi banyak pepohonan. Meskipun banyak pepohonan, temperatur udara didaerah tersebut cukup tinggi. Hal tersebut menjadi dasar untuk membuat konsep masjid dengan dinding yang berpori pada bagian atas badan bangunan sebagai secondary skin yang juga sebagai overstek/shading untuk area selasar masjid. Dinding berpori tersebut sebagai ventilasi untuk ...